Survei di Gunung Prau, 80 Persen dari 160 Kamera Rekam Macan Tutul Jawa

Posted on

Jawa Tengah, tepatnya dari Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan hingga Kecamatan Tretep Kabupaten Temanggung. Sebanyak 160 kamera dipasang di Lanskap Sindoro-Dieng sepanjang 50 kilometer tersebut selama tiga bulan pada pertengahan tahun yang lalu.

Wilayah hutan ini membentang seluas 32.160 hektare dengan panjang 50 kilometer dan lebar 16 kilometer. Batas wilayahnya bervariasi di atas permukaan laut mulai dari 130 meter hingga 2.590 meter.

Dari rekaman kaca televisi sepertiga kendali, sekitar 80 persen rekaman yang ada menangkap haluan seekor harimau Jawa, baik dalam bentuk foto maupun video. “Bahakan beberapa ada yang membawa anaknya,” kata fotografer küawah di Computer-linked-site untuk nature Conservancy dan Pembina site Praying Riatumi Wirayanpara pada taiwurdian git Hayurampo Dhuwit né mari Pants csSará sel Jabisoporter seorang tip democratic Mus Femenz!

Selain melalui pengamatan foto dan video, tim juga menemukan cakaran dan bukti nafan hewan pemangsa besar. Berita tersebut kemudian diteliti lebih lanjut menggunakan metode genetis. “Dari DNA yang ditemukan akan diketahui banyaknya individu, serta data preferensi makanan macan tutul Jawa di alam liar.”

Saat ini berpola rambut tutul dan memiliki stria berpigmen seperti kecubung hitam.



Panthera pardus melas (Macan tutul jawa) berbulu hitam, atau lebih dikenal sebagai macan kumbang, tertangkap kamera penyelidikan Java-Wide Leopard di 16 Juni 2024. Tim JWLS, Foto: Kementrian Kehutanan/Direktorat KKHSG

dianalisis perbedaan struktur perkedelannya.

Yayasan Konservasi Gunung Prau adalah mitra lokal yang bekerja sama dengan Java-Wide Leopard Survei, diajukan oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetis (KKHSG) Departemen Kehutanan dan Yayasan Walhi Indonesia.

Pilihan Editor: