Suporter PSIM Yogyakarta Kehilangan Harapan! Nermin dan Rafinha Gagal Cetak Gol di Pekan 2 Super League 2025/2026

Posted on

Kinerja Striker Asing PSIM Yogyakarta Masih Menjadi Perhatian

Pemain asing PSIM Yogyakarta, Nermin Haljeta dan Rafinha, masih kesulitan mencetak gol di dua pertandingan awal Super League 2025/2026. Meskipun tim berhasil meraih hasil positif, harapan besar yang diberikan kepada keduanya belum terwujud. Performa mereka dinilai belum memenuhi ekspektasi suporter.

Dalam laga terbaru, PSIM hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Arema FC di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Sabtu (16/8/2025). Gol penyeimbang tidak berasal dari striker, melainkan dari gol bunuh diri bek lawan. Pertandingan ini menunjukkan bahwa lini depan PSIM masih tumpul meski tim berhasil mempertahankan poin.

PSIM sebelumnya berhasil mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0 di pekan pertama. Namun, hasil imbang ini membuat klub gagal mempertahankan tren kemenangan. Meski satu poin tetap disyukuri, fokus utama justru tertuju pada lini depan yang masih belum memberikan kontribusi signifikan.

Nermin Haljeta, striker yang digadang-gadang menjadi predator kotak penalti, belum mencatatkan satu gol pun dalam dua kali penampilan. Dari total 180 menit bermain, ia melepaskan tiga tembakan, semua tepat sasaran, namun belum ada yang berbuah gol. Selain itu, ia juga tercatat memiliki satu kartu kuning dan satu kali offside dalam dua pertandingan.

Rafinha, yang musim lalu dikenal sebagai monster kotak penalti, juga belum menemukan performa terbaiknya. Ia baru masuk di menit ke-72 dan gagal memberikan kontribusi berarti. Dalam waktu singkat tersebut, ia tidak melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang. Kontribusinya hanya sebatas delapan umpan sukses dari sembilan percobaan.

Keadaan ini membuat suporter PSIM mulai gelisah. Mereka berharap lini depan bisa lebih tajam agar tim tidak selalu mengandalkan keberuntungan atau gol lawan sendiri. Haljeta dan Rafinha membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan skema permainan PSIM musim ini. Namun, publik Yogyakarta menginginkan hasil instan setelah lama mendambakan striker asing yang benar-benar tajam.

PSIM saat ini memiliki modal positif setelah promosi ke Super League dengan perjuangan. Mereka ingin tetap bersaing di papan tengah bahkan papan atas, bukan hanya sekadar jadi pelengkap kompetisi. Manajemen dan pelatih harus segera mencari solusi agar produktivitas lini depan tidak terus-menerus bermasalah.

Beberapa kalangan menilai minimnya suplai bola matang dari lini tengah menjadi kendala utama. Striker asing sulit mencetak gol jika tidak mendapat umpan ideal. Namun, ada juga yang mengkritik performa individu keduanya yang dinilai kurang agresif. Suporter berharap Haljeta dan Rafinha lebih berani mengambil risiko untuk menembak, alih-alih hanya menunggu peluang datang.

Meski baru berjalan dua pekan, tekanan besar sudah mulai terasa di pundak keduanya. Jika tak segera mencetak gol, kursi starter bisa diberikan kepada pemain lokal yang lebih siap. Bagi PSIM, keberadaan striker asing sangat vital karena bisa menjadi pembeda dalam pertandingan sulit. Jika mereka masih mandul, target klub untuk menembus papan atas bisa terganggu.

Suporter Laskar Mataram kini hanya bisa berharap keseretan gol ini segera berakhir di laga berikutnya. Dukungan penuh di tribun stadion akan terus diberikan, namun kesabaran tentu ada batasnya. PSIM akan menghadapi jadwal berat di pekan-pekan selanjutnya dengan lawan-lawan tangguh menunggu. Ini menjadi ujian nyata apakah Haljeta dan Rafinha bisa menjawab keraguan atau justru semakin membuat suporter pusing.

Dengan reputasi besar yang mereka bawa, tidak ada alasan lagi untuk gagal unjuk gigi. Satu gol saja bisa mengembalikan kepercayaan diri dan memicu ledakan produktivitas di laga-laga berikutnya. Kini, semua mata tertuju pada lini depan PSIM yang dituntut segera meledak. Jika tidak, musim panjang di Super League bisa berubah jadi penderitaan yang melelahkan bagi klub maupun suporter setia mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *