Komitmen Pemkot Makassar dalam Membangun Stadion Internasional di Untia
Pemerintah Kota Makassar menunjukkan komitmennya untuk merealisasikan pembangunan stadion baru di kawasan Untia, Kecamatan Biringkanaya. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan bahwa proyek ini menjadi salah satu program unggulan yang bertujuan menjadikan Makassar sebagai pusat olahraga, pariwisata, dan penggerak ekonomi baru.
Dalam rapat teknis bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) terkait proyek infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Munafri menyampaikan tekadnya untuk segera memulai proses pembangunan stadion tersebut. Ia menegaskan bahwa stadion ini telah menjadi harapan masyarakat dan akan segera dimulai tahun ini.
Munafri menjelaskan bahwa Pemkot Makassar membuka peluang pembiayaan stadion dengan berbagai skema, termasuk KPBU. Jika memungkinkan, proyek akan diselesaikan dengan pembiayaan sendiri. Namun, jika melibatkan investor, Pemkot siap berkolaborasi. Saat ini, sudah ada investor yang melihat langsung lokasi stadion. Akses menuju stadion di Untia dapat dilalui transportasi umum, sehingga dari sisi infrastruktur pendukung sangat memungkinkan.
Saat ini, Pemkot Makassar terus memperkuat tata kelola pemanfaatan ruang agar sesuai peraturan perundang-undangan. Sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu Cipta Kerja, Pemkot telah menerbitkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk kegiatan nonberusaha, termasuk pembangunan stadion. Dokumen PKKPR menjadi dasar hukum dan acuan untuk memastikan setiap kegiatan nonberusaha tetap selaras dengan rencana tata ruang serta mendukung pembangunan kota yang tertib, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi kepentingan umum.
Kebutuhan Mendesak untuk Stadion Standar Internasional
Munafri menegaskan bahwa pembangunan stadion merupakan kebutuhan mendesak. Selama ini, PSM Makassar yang berprestasi hingga level ASEAN dan Asia terkendala karena tidak memiliki stadion berstandar internasional di kota sendiri. Ia mengatakan bahwa selama ini tim harus meminjam stadion, baik di Jawa maupun Kalimantan. Padahal, atmosfer sepak bola di Makassar sangat luar biasa. Sepak bola bukan hanya olahraga, tetapi juga pintu masuk pariwisata dan kegiatan ekonomi.
Ia contohkan, jika tim nasional Indonesia bertanding melawan Vietnam di Makassar, pertandingan itu akan ditayangkan di televisi nasional. Publik internasional pun akan menyorot Makassar. Dengan demikian, semua orang akan bertanya, di mana itu Makassar? Apa yang ada di Makassar? Bagaimana caranya ke Makassar? Itulah ekspos luar biasa yang bisa diperoleh dari olahraga.
Dukungan PT PII dalam Pembangunan Stadion Untia
Dukungan terhadap rencana pembangunan Stadion Untia dan infrastruktur strategis Kota Makassar semakin konkret. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN di bawah Kementerian Keuangan, menyatakan siap memberi dukungan penuh lewat skema KPBU. Deputi Direktur Bisnis PT PII, Pratomo Ismujatmika, mengatakan pihaknya sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Pemkot Makassar.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari arahan Wali Kota Munafri Arifuddin yang menekankan dua prioritas: pembangunan stadion internasional di Untia dan pengadaan penerangan jalan umum di wilayah gelap. PT PII siap mendukung program strategis Pak Wali Kota. Stadion Untia menjadi salah satu prioritas, sekaligus kawasan pengembangan ekonomi.
Dengan dukungan PT PII, Stadion Untia diproyeksikan tidak hanya memenuhi kebutuhan olahraga, tapi juga menjadi ikon Makassar yang mendorong sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan daya saing daerah. Selain itu, kebutuhan penerangan jalan juga menjadi perhatian, karena menyangkut keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Konsep Stadion sebagai Kawasan Terpadu
Stadion direncanakan rampung dalam beberapa tahun ke depan dengan dukungan investasi swasta. Konsep stadion tidak hanya sebagai fasilitas olahraga, tapi juga dikembangkan menjadi kawasan terpadu yang mencakup fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), pusat hiburan, dan sarana ekonomi baru bagi warga. Investor bisa diberikan ruang untuk mengelola kawasan, sehingga stadion tidak hanya bermanfaat dari sisi olahraga, tetapi juga menjadi sumber pendapatan dan penggerak ekonomi kota.
Pratomo menegaskan, sebelum proyek ditawarkan ke investor, perlu dilakukan sejumlah kajian teknis, termasuk feasibility study dan penyiapan kapasitas dari sisi pemerintah daerah. Hal ini penting agar proyek menarik bagi pasar. KPBU memiliki tahapan yang jelas sesuai aturan pemerintah. Yang terpenting, proyek ini harus disiapkan secara matang agar bisa diterima oleh investor dan memberikan manfaat jangka panjang.
Sebagai lembaga penjaminan, PT PII akan memberikan jaminan terhadap risiko yang mungkin timbul dalam kerja sama pemerintah dan swasta. Misalnya jika ada kontrak tujuh tahun atau lebih, investor tentu butuh kepastian. PT PII hadir untuk memberikan jaminan tersebut, sehingga kerja sama bisa berjalan dengan baik.
