PasarModeRn.com– Oskar Kaluku (52) merupakan warga Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.
Oskar mendadak menjadi terkenal di kalangan masyarakat setelah berhasil menangkap ikan Coelacanth.
Ayam laut purba yang luar biasa itu ditemukan Oskar ketika melaut pada Rabu (16/1/2025).
Pria paruh baya ini kaget ketika disambut muka ikan besar pada pukul 15.00 waktu Wita.
Karena penasaran, tidak lama kemudian dia menangkap ikan tersebut.
Setelah banyak yang membagikan foto-foto ikan itu di jejaring sosial media, Oskar baru menyadari bahwa ikan itu adalah spesies ikan yang dilindungi oleh pemerintah.
Dia kemudian menyerahkan ikan itu kepada peneliti dari Universitas Samratulangi yang datang ke rumahnya, Kamis (16/1/2025).
Bahkan menurut kru penelitian, penemuan Oskar mendapat perhatian peneliti dari Amerika Serikat.
Peneliti AS dikatakan akan mengunjungi langsung lokasi tempat Oskar menangkap hiu Coelacanth.
Peneliti menemukan bahwa ikan yang ditangkap Oskar sedang memiliki embrio dalam perutnya.
Hal itu artinya perairan Gorontalo Utara mungkin masih menyimpan ikan Coelacanth lainnya.
Sosok Oskar Kaluku
Oskar diketahui telah menjadi nelayan selama 35 tahun.
Hari-hari biasa, Oskar selalu pergi berlayar sendirian dengan perahu pribadinya.
Salha Kaluku, saudara kecil Oskar, mengatakan pamannya itu tinggal bersamanya.
Oskar belum memiliki istri. Sang pria juga menghadapi tantangan dalam bagian mendengar dan berkomunikasi.
“Oskar adalah saudara laki-laki saya itu menderita kesulitan mendengar dan berbicara,” ujar Salha saat kontak dengan PasarModeRn.com, Minggu (19/1/2024).
Oskar beberapa waktu lalu pernah merantau ke daerah lain. Meskipun demikian, profesinya tetap penduduk pantai yang menggantungkan hidupnya pada laut.
Setelah puluhan tahun menangkap ikan, Oskar baru menemukan ikan langka pertama kali.
Kronologi
Salha Kaluku, warga Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, menceritakan awal mula munculnya ikan Coelacanth.
Menurut Salha, ikan diedarkan oleh pamannya, Oskar Kaluku, pada pukul 15.00 WITA, Rabu (15/1/2025).
“Dia awalnya melihat ikan sedang bermain di dekat kapalnya. Ia terkejut melihat ikan yang baru dilihatnya,” ujar Salha kepada PasarModeRn.com, Minggu (19/1/2025).
Oskar kemudian menusuk ikan itu dengan ganco. Namun, bobot ikan terlalu berat.
Setelah berusaha menariknya dengan sekuat tenaga, ikan Coelacanth akhirnya berhasil diangkat ke perahu.
Awalnya Oskar pikir dia baru saja mendapatkan ikan batu.
Dia pulang ke rumah pada pukul 16.00 WITA.
Oskar segera menyampaikan informasi kepada keluarganya di rumah bahwa ia baru saja menemukan ikan yang besar.
Ikan itu masih hidup ketika dikendong di atas sepeda motor.
Sesampainya di rumah, banyak penduduk penuh keberanian melihat ikan tangkapan Oskar.
Keluarga Oskar penasaran karena ketika bertanya kepada penduduk yang berusia 80 tahun, tapi ikan tersebut tak pernah dikenalinya.
“Sebelum bisa mendapatkan informasi ini tentang ikan purba, kami sempat merencanakan untuk membuangnya,” kata Salha.
Beberapa warga langsung merekam ikan tersebut, beberapa orang langsung membagikan hasil rekaman tersebut di media sosial.
“Kakak tiri saya di Manado melihat postingan orang-orang dan ia meminta fotonya, dan ia membagikannya melalui Portal Manado,” jelas Salha.
Peneliti asal Universitas Samratulangi Manado pun melihat unggahan itu.
Mereka tiba di kediaman Oskar tepat pukul 06.00 WITA, Kamis (16 Januari 2025).
Tim peneliti yang terdiri dari tiga orang itu langsung memeriksa kondisi ikan tersebut.
Mereka mengatakan ikan tangkapan Oskar tidak bisa diperjualbelikan karena masuk daftar hewan dilindungi sepenuhnya oleh pemerintah.
“Tiga orang berbicara seperti menggunakan bahasa Jepang,” jawab Salha.
Para ilmuwan tersebut kemudian membawa ikan milik Oskar.
Mereka juga berjanji akan memberikan imbalan atas jasanya karena telah diizinkan membuat penelitian di rumah Oskar.
Tribun Gorontalo