Silfester Matutina Dikabarkan Bohong, Mengaku Damai dengan JK, Anak Sulung: Tidak Kenal

Posted on

Silfester Matutina Tidak Pernah Bertemu Jusuf Kalla

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Silfester Matutina pernah bertemu atau berdamai dengan Jusuf Kalla. Meskipun ia mengklaim telah melakukan komunikasi dan mencapai kesepakatan damai, klaim tersebut ternyata tidak benar. Hal ini disampaikan oleh Muchlisa Kalla, putri sulung dari mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Muchlisa menyatakan bahwa tidak pernah ada pertemuan antara Silfester dan ayahnya. Ia juga menegaskan bahwa Jusuf Kalla tidak mengenal Silfester secara pribadi. Pengakuan Silfester dianggap sebagai pembohongan publik, karena tidak didukung oleh fakta.

Pernyataan ini dilontarkan setelah Silfester menyebut bahwa dirinya pernah bertemu secara pribadi dengan Jusuf Kalla. Namun, melalui juru bicaranya, Husain Abdullah, Jusuf Kalla membantah tegas klaim tersebut. Menurut Husain, Jusuf Kalla tidak pernah mengenal Silfester, apalagi bertemu dengannya.

Proses Permintaan Maaf Silfester ke Jusuf Kalla

Dosen Fakultas Hukum UNHAS, Hamid Awaluddin, memberikan penjelasan terkait proses permintaan maaf Silfester kepada Jusuf Kalla. Menurut Hamid, Silfester meminta maaf melalui pengacara keluarga Jusuf Kalla. Meski demikian, tidak ada pertemuan antara Silfester dan Jusuf Kalla dalam konteks kasus hukum yang sedang berlangsung.

Hamid menjelaskan bahwa meskipun Silfester meminta maaf, kasus pidana tetap berjalan. Tidak ada pembicaraan antara kedua belah pihak mengenai masalah hukum tersebut. Ia juga menyatakan bahwa jika kejaksaan ingin melakukan eksekusi, itu adalah langkah yang tepat.

Kasus Fitnah pada 2017

Silfester dituntut atas tuduhan fitnah terhadap Jusuf Kalla. Peristiwa ini terjadi pada 15 Mei 2017, saat Silfester menyampaikan orasi yang menyebut Jusuf Kalla sebagai akar permasalahan bangsa. Dalam orasinya, ia menuduh JK menggunakan isu rasis untuk memenangkan pasangan calon gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Selain itu, Silfester juga menyatakan bahwa Jusuf Kalla hanya berkuasa demi kepentingan Pilpres 2019 dan korupsi daerah. Pernyataan tersebut membuat Jusuf Kalla melaporkan Silfester ke polisi. Awalnya, Jusuf Kalla tidak berniat melaporkan Silfester, namun desakan dari warga di kampung halamannya di Sulawesi Selatan membuatnya memutuskan untuk mengambil langkah hukum.

Divonis 1,5 Tahun Penjara

Pada 2019, Silfester divonis hukuman 1,5 tahun penjara. Namun hingga saat ini, ia belum menjalani hukuman tersebut. Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, menyatakan bahwa Silfester telah diundang kembali terkait kasusnya. Namun, sampai saat ini belum ada surat resmi yang menyatakan bahwa Silfester akan segera dieksekusi.

Silfester Siap Jalani Proses Hukum

Meski begitu, Silfester mengaku siap menghadapi proses hukum tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak ada masalah berarti yang perlu dikhawatirkan. “Saya sudah menjalankan prosesnya. Nanti kita lihat lagi seperti apa kelanjutannya,” ujarnya saat ditemui Kompas.com.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Peradi, Ade Darmawan, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada surat resmi dari Kejari Jakarta Selatan yang menyatakan Silfester segera dieksekusi.

Profil Muchlisa Jusuf

Muchlisa Jusuf, putri sulung dari Jusuf Kalla, jarang aktif di media sosial. Ia tidak mengikuti jejak sang ayah menjadi politisi, melainkan memilih menjadi ibu rumah tangga dan tinggal di London. Meski tidak dominan dalam sorotan publik, hubungan antara Muchlisa dan Jusuf Kalla sering ditampilkan penuh kehangatan di media sosial.

Muchlisa memiliki nama lengkap Muchlisa Jusuf (dipanggil Lisa). Orangtua dari Lisa adalah Jusuf Kalla dan Mufidah Mi’ad Saad. Ia memiliki empat saudara kandung, yaitu Muswirah, Imelda, Solichin, dan Chaerani Jusuf. Saat ini, Lisa tinggal di London bersama suaminya dan anaknya. Informasi tentang pendidikan dan karier profesionalnya tidak banyak dipublikasikan. Gaya hidupnya lebih banyak ditampilkan melalui platform pribadi seperti Instagram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *