Rumah Oskar Kaluku Penemu Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara Ramai Dikunjungi,Ada TNI AL

Posted on


PasarModeRn.comRumah Oskar Kaluku kunjungi ramai setelah penemuan ikan Coelacanth di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo.

Menurut keponakan Oscar, Salha Kaluku, rumah mereka sempat dikunjungi anggota TNI Angkatan Laut (AL).

“Apa betul, ikan sudah ditangan peniliti? Bahkan dari Dinas Perikanan dan Kelautan menghubungi saya lewat telepon, menanyakan, dan langsung saya menjawab iya,” jelas Salha kepada PasarModeRn.com, Senin (20/1/2020).

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bertanya kepada Salha tentang penemuan ikan purba. Namun, Oskar belum pulang ke rumah.

Oskar sering turun sungai untuk berlayar hingga berhari-hari lamanya.

Pria berusia 52 tahun itu biasanya menginap di pulau terdekat jika sudah kelelahan mencari ikan.

“Umumnya Oskar ketika berkemah dengan menggunakan perahu tidak kembali ke rumah,” katanya Salha.

Oskar temukan ikan purba

Menurut Salha, ikan ditangkap oleh pamannya, Oskar Kaluku, pada pukul 15.00 WITA, Rabu (15 Januari 2025).

“Awalnya dia melihat ikan sedang bermain terdekat perahunya. Lalu dia terkejut melihat ikan yang tidak pernah dilihat sebelumnya,” kata Salha kepada PasarModeRn.com, Minggu (19/1/2025).

Oskar lalu menusuk ikan itu dengan gancu. Namun bobot ikan terlalu berat.

Setelah melewati upaya keras, ikan Coelacanth itu berhasil dinaikkan ke kapal.

Awalnya Oskar mengira ia sudah mendapatkan batu nisan.

Ia kemudian pulang ke rumah pada pukul 16.00 Wita.

Oskar segera memberitahu keluarganya di rumah bahwa dirinya baru-baru saja menemukan ikan besar.

Saat diangkut di atas sepeda motor, ikan itu masih dalam keadaan hidup.

Sedang berada di rumah, banyak warga penasaran melihat ikan tangkapan Oskar.

Oskar bingung karena ia bertanya kepada warga berusia 80 tahun, tapi dia tidak mengenali ikan tersebut.

“Sebelum mendapatkan informasi ini adalah ikan purba, kami sempat merencanakan untuk mengosongkannya,” ungkap Salha.

Beberapa warga langsung memotret ikan itu, lalu beberapa orang menyiarkannya secara langsung melalui media sosial.

“Sepupu saya yang ada di Manado melihat postingan orang-orang dan ia meminta foto dan videonya, dan dibagikan di Portal Manado,” kata Salha.

Pengamatan itu terlihat ditinjau peneliti dari Universitas Samratulangi Manado.

Mereka tiba di kediaman Oskar tepat pada pukul 06.00 WITA pada hari Jumat (17 Januari 2025).

Tim peneliti berjumlah tiga orang itu langsung memeriksa keadaan ikan tersebut.

Mereka mengatakan tidak bisa membeli ikan tangkapan Oskar karena termasuk hewan dilindungi secara penuh oleh pemerintah

“Tiga orang berbicara seperti menggunakan bahasa Jepang,” kata Salha.

Para peneliti itu kemudian membawa ikan milik Oskar.

Apa itu Coelacanth?

Diutamakan dari Wired, coelacanth merupakan spesies ikan yang namanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu koelia (berongga) dan acanthos (duri), bahwa artinya adalah ikan dengan duri berongga.

Ikan purba tersebut dapat mencapai panjang lebih dari enam kaki dengan bobot sekitar 200 pon atau sekitar 90 kilogram.

Selain itu, coelacanth juga terdiri dari dua spesies, di mana keduanya merupakan ikan yang langka.

Kedua spesies itu adalah coelacanth Samudra Hindia barat (Latimeria chalumnae) yang berdomisili di laut lepas pantai timur Afrika, dan coelacanth Indonesia (Latimeria menadoensis) yang dapat ditemukan di perairan Sulawesi, Indonesia.


Bentuk Ikan coelacanth

Dilansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, coelacanth memiliki bentuk yang khas dan dapat dibedakan dengan jenis ikan lainnya.

Ia memiliki bentuk sisik yang sangat menarik dan berbeda secara signifikan di beberapa bagian tubuhnya.

Dari ujung depan ke belakang, bentuk sisik cenderung mengecil.

Melanofor (sel pigmentasi warna) terkonsentrasi lebih banyak pada bagian atas tubuh ikan daripada bagian perutnya.

Sementara itu, sirip lobus punggung, area.management, dan sirip lobus anus memiliki bentuk yang berbeda-beda satu sama lain pada masing-masing spesies, meskipun pada bagian tubuh yang sama.

Termasuk ikan yang Dilindungi

Secara internasional, ikan koelakskant Indonesia atau Latimeria menadoensis termasuk dalam spesies Appendix I CITES, yang berarti tidak dibenarkan untuk di perdagangkan.

Asia Tenggara (AS) merupakan salah satu wilayah yang paling beragam dan luas di dunia dari hewan liar dan cagar lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *