Penyidik akan Periksa Tiga Terlapor Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Pada hari ini, Rabu (20/8/2025), penyidik dari Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan memeriksa tiga terlapor dalam kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Pemeriksaan dimulai pukul 10.00 WIB dan melibatkan Roy Suryo (Akademisi), Kurnia Tri Royani (Advokat), dan Rizal Fadillah (Aktivis). Mereka akan menjadi saksi yang dilaporkan oleh Jokowi atas dugaan pencemaran nama baik.
Kuasa Hukum Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinudin, menyampaikan bahwa kliennya siap memenuhi panggilan penyidik. “Insya Allah Roy Suryo datang bertiga ya (Kurnia Tri Royani dan Rizal Fadillah),” ujar Khozinudin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025). Roy Suryo sendiri memastikan dirinya akan hadir pada pemeriksaan. “Iya saya datang jam 09.30 WIB kan undangannya jam 10.00 WIB,” katanya.
Sebelumnya, pada Selasa (19/8/2025), penyidik telah memeriksa tiga saksi yaitu Meryati/Meri (Aktivis KNPRI), Arif Nugroho (Jurnalis), dan Sunarto (Youtuber). Pemeriksaan akan berlangsung secara bergilir hingga akhir pekan ini. Pada Rabu (20/8/2025) akan diperiksa Roy Suryo, Kurnia Tri Royani, dan Rizal Fadillah. Berikutnya, Kamis (21/8/2025) akan diperiksa Rustam Efendi (Aktivis), dan Jumat (22/8/2025) akan diperiksa Rismon Sianipar (Akademisi), Mikhael Sinaga (Jurnalis), serta Nurdian Noviansyah Susilo (Jurnalis).
Kasus ijazah Jokowi telah naik ke tahap penyidikan. Saat ini, penyidik sedang mengumpulkan keterangan melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebelum menetapkan tersangka.
Roy Suryo Cs Luncurkan Buku Jokowi’s White Paper
Roy Suryo bersama Rismon Sianipar dan dokter Tifa atau Tifauzia Tyassuma merilis buku berjudul Jokowi’s White Paper. Buku ini berisi informasi tentang polemik keaslian ijazah Jokowi. Dalam buku tersebut, disampaikan awal mula permasalahan ijazah Jokowi yang berujung pada proses hukum saat ini.
Roy menjelaskan bahwa kasus ini berawal dari pernyataan Jokowi yang mengaku memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah tiga tetapi bisa lulus dari Fakultas Kehutanan UGM. “Ada penjelasan tentang telematika tentang peristiwa yang terjadi pada tahun 2013 yang mengawali semuanya ketika seseorang (Jokowi) mengaku lulusan UGM tetapi IPK-nya di bawah 3. Dan itu menimbulkan pertanyaan di masyarakat,” jelas Roy.
Di dalam buku tersebut juga terdapat analisis ilmiah dari Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Dokter Tifa. “Analisis ilmiahnya, ada ELA (Error Level Analysis), ada kemudian Dokter Rismon sangat dalam mengulas digital forensik. Kemudian, Dokter Tifa akan mengulas neuro politica dan tentang behavourial neuro science,” jelasnya.
Dokter Tifa menambahkan bahwa buku Jokowi’s White Paper akan dijual dengan dua versi. “Kita buat cetak ada dua versi yaitu edisi collectible yaitu full colours dan 700 halaman lalu penuh dengan gambar-gambar warna-warni, kertasnya premium. Kita jual seharga Rp500 ribu.” Sementara itu, versi ekonomis akan dijual seharga Rp250 ribu. Perbedaan utama antara kedua versi tersebut terletak pada kualitas kertas yang digunakan. “Kertasnya standar, kita jual Rp250 ribu,” tambahnya.
