Rocky Gerung Sebut Abolisi Tom Lembong dan Hasto sebagai Gempa Politik di Solo, Mengapa?

Posted on

Isu Fufufafa dan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Kembali Muncul

Pembebasan Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto memicu kembali perhatian masyarakat terhadap isu-isu politik yang sebelumnya sempat menggegerkan publik. Salah satu isu yang kembali menjadi sorotan adalah akun Fufufafa, yang dikenal sebagai sumber dari berbagai ujaran kebencian terhadap tokoh-tokoh penting, termasuk Prabowo sebelum ia menjabat presiden.

Fufufafa merupakan akun di platform KasKus yang sering kali menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya. Akun ini dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat Wakil Presiden. Meski belum ada bukti konkret yang membuktikan bahwa Gibran adalah pemilik akun tersebut, isu ini tetap menjadi bahan diskusi di kalangan netizen dan pengamat politik.

Rocky Gerung, seorang pengamat politik ternama, menilai bahwa pembebasan Hasto dan Tom Lembong menciptakan gempa politik di Solo, yang merujuk pada Presiden Joko Widodo. Hal ini disebabkan oleh hubungan yang semakin dekat antara Prabowo dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Sementara itu, Jokowi pernah menjadi anggota PDIP sebelum meninggalkannya untuk bergabung dengan partai lain.

Menurut Rocky, kasus korupsi yang menimpa Hasto dan Tom Lembong sebenarnya adalah bentuk kriminalisasi atas aktivitas politik mereka. Ia menyatakan bahwa penahanan keduanya bertujuan untuk menghentikan tumbuhnya kader-kader baru di PDIP. “Hasto dan Tom Lembong tidak bersalah. Ini adalah upaya untuk menghambat pertumbuhan kader-kader PDIP,” kata Rocky dalam sebuah wawancara.

Keputusan Prabowo memberikan amnesti dan abolisi kepada Hasto dan Tom Lembong juga dinilai sebagai sikap yang bijak. Menurut Rocky, Presiden Prabowo memahami bahwa perbedaan politik tidak boleh dijadikan alasan untuk melakukan balas dendam. “Politik harus dijalani dengan kecerdasan, diplomasi, dan kemampuan untuk saling mengambil strategi,” ujarnya.

Dengan dekatan Prabowo ke PDIP, Rocky melihat adanya potensi kekecewaan dari pihak Jokowi. Selain itu, sikap Prabowo yang sering menunjukkan rasa hormat terhadap Jokowi juga menjadi bahan kritik dari masyarakat. Misalnya, saat Prabowo datang ke kediaman Jokowi sebelum hadir dalam acara Kongres PSI di Solo, hal ini menunjukkan kepeduliannya terhadap Jokowi.

Rocky juga menilai bahwa posisi Jokowi saat ini sedang melemah. Hal ini disebabkan oleh sikap Jokowi yang masih ingin campur tangan dalam urusan politik. “Jokowi memang memiliki perangai politik yang tidak bisa dipisahkan dari tindakannya. Dia sering kali terlihat seperti pembohong,” ujarnya.

Setelah pembebasan Hasto dan Tom Lembong, isu Fufufafa dan dugaan ijazah palsu Jokowi kembali muncul. Kedua isu ini telah menjadi bagian dari kesadaran politik masyarakat Indonesia. “Publik akan terus menekan dan memperjuangkan isu-isu ini hingga ada bukti yang jelas,” tambah Rocky.

Presiden Prabowo memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi terhadap Tom Lembong. Keputusan ini disetujui oleh DPR RI dalam rapat konsultasi yang digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta. Amnesti dan abolisi diberikan karena keduanya dianggap telah terbukti bersalah dalam kasus korupsi.

Hasto dihukum 3 tahun dan 6 bulan penjara, serta denda Rp 250 juta. Sementara itu, Tom Lembong dihukum 4 tahun dan 6 bulan penjara, serta denda Rp 750 juta. Keduanya dijerat atas dasar tindakan korupsi yang dilakukan selama masa jabatan mereka.