– Penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kasus dugaan suap dalam proses pembelian iklan di Bank BJB semakin menarik perhatian.
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang ketika itu menjabat dalam posisi tersebut
ex-officio
Sebagai pemilik utama dari Bank BJB, akhirnya pihak tersebut berbicara mengenai masalah ini.
Berikut sejumlah titik penting dalam pernyataan yang disampaikan oleh Ridwan Kamil:
1. Bersikeras Tak Pernah Mendengar Dugaan Penyuapan di Bank BJB
Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang dugaan kasus suap terkait pembelanjaan iklan yang sedang diinvestigasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia hanya mendengar tentang masalah itu melalui laporan pers.
Berdasarkan berita yang saya dapatkan dari sejumlah sumber media, lembaga anti-korupsi tersebut mengindikasikan adanya kemungkinan kejadian ini.
mark up
pada anggaran pembelanjaan untuk media di Bank BJB,” katanya dalam pernyataan tertulis, Selasa (18/3/2025).
Sebagai Gubernur Jawa Barat waktu itu, dia menjabat secara otomatis sebagai pemilik saham utama di Bank BJB dan meskipun demikian, tidak mendapatkanlaporan langsung mengenai tuduhan pelanggaran yang ada.
“Terkait hal tersebut, saya belum pernah menerimalaporan apapun jadi saya tidak paham mengenai apa yang menjadi sorotan pada hari ini,” ujarnya.
2. Penjelasan tentang Perannya di Bank BJB
Sebagai pejabat pemerintah tingkat atas, Ridwan Kamil secara resmi terkait dengan Bank BJB karena dia adalah pemilik utama saham bank tersebut. Meskipun demikian, menurut penjelasannya, operasi harian Bank BJB dikendalikan oleh direktur dan komisioner yang bertanggung jawab.
Ketika menempati posisi sebagai gubernur, saya pun memegang peran tersebut.
ex-officio
Untuk hal-hal berkaitan dengan BUMD, umumnya saya menerima laporan dari Kepala Biro BUMD ataupun Komisaris yang bertindak sebagai wakil gubernur,” paparnya.
3. Tolak Klaim Terkait Deposit Sebesar Rp 70 Miliar
Ridwan Kamil dengan tegas mengingkari tuduhan yang menyatakan dia mempunyai dana sebesar 70 miliar rupiah seperti yang diklaim dalam kasus tersebut. Dia meyakinkan bahwasanya tak terdapat uang ataupun simpanannya yang telah dirampas oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
“Deposit tersebut tidak menjadi milik kita. Pada waktu itu, tak ada dana maupun deposit kita yang disita,” tandasnya.
4. Mendeskripsikan Sebab Penurunan Kegiatan di Medsos
Dalam pernyataan yang dibuatnya, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa dia masih melanjutkan rutinitas harian tanpa berubah walaupun akhir-akhir ini kurang sering memposting aktifitasnya di media sosial.
“Saya merasa sangat sehat baik jasmani maupun rohani, dan masih melanjutkan rutinitas harian seperti biasa. Namun demikian, sepanjang tahun ini, agak kurang sering memperbarui tentang aktifitas pribadi di platform-media sosial,” katanya.
5. Pembaruan tentang Masalah Konten di Instagram Yang hilang
Di luar masalah Bank BJB, Ridwan Kamil juga menyampaikan penjelasan mengenai sejumlah postingan pada akun Instagram miliknya yang tiba-tiba lenyap.
Dia menyatakan bahwa kehilangan informasi itu tidak berhubungan dengan kasus ini, tetapi disebabkan oleh pengecualian akun.
followers bot
oleh tim adminnya.
Akan tetapi, apa yang dihilangkan adalah materi yang bersifat privat.
endorse
“Saya telah meminta tim admin supaya mengembalikan konten-konten yang tak sengaja terhapus dengan cepat,” jelasnya.
Ridwan Kamil menyatakan tegas bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang tuduhan korupsi terkait anggaran promosi di Bank BJB.
Dia juga menyangkal hubungan dengan dana sebesar 70 miliar rupiah yang disinggung dalam kasus ini. Sampai saat ini, investigasi sedang berjalan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap mengembangkan kasus tersebut.
Penulis: Penyumbang dari Bandung, Faqih Rohman Syafei