Rekam Jejak Mantan Wamenaker yang Heboh Saat Sidak Ijazah, Kini Menangis di KPK

Posted on

Immanuel Ebenezer Gerungan: Dari Aksi Viral Hingga Terjaring OTT KPK

Immanuel Ebenezer Gerungan, yang dikenal dengan nama panggilan Noel, kini menjadi sorotan publik setelah terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, ia dikenal sebagai sosok yang aktif melakukan sidak ke berbagai perusahaan yang menahan ijazah para pekerja. Kini, ia harus menghadapi konsekuensi hukum akibat dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Noel, yang lahir pada 22 Juli 1975 di Riau, merupakan salah satu tokoh yang sering muncul di media karena aksinya yang dinilai tegas dan peduli terhadap nasib para pekerja. Ia memulai kiprahnya dengan melakukan sidak ke berbagai perusahaan yang diduga menahan ijazah karyawan. Aksi tersebut sempat viral, baik melalui video maupun laporan media. Salah satu momen paling mencolok adalah saat ia menggebrak meja di Surabaya, tempat ia menemukan kasus penahanan ijazah oleh seorang pemilik perusahaan.

Aksi Viral Noel Saat Sidak ke Perusahaan

Berikut beberapa titik penting dari aksi-aksi viral Noel:

  • Surabaya (UD Sentosa Seal, Margomulyo)

    Pada April 2025, Noel melakukan sidak ke UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Dian. Ia menggebrak meja dan memberikan pertanyaan langsung kepada Diana serta stafnya. Aksi ini dilakukan setelah adanya laporan tentang penahanan ijazah ratusan karyawan. Noel menilai bahwa kehadiran negara tidak dihargai oleh perusahaan tersebut. Ia juga menyebut tindakan perusahaan sebagai biadab, terutama karena dugaan larangan salat Jumat dan denda bagi karyawan yang telat.

  • Pekanbaru, Riau (Jalan Teuku Umar – Sanel Tour and Travel)

    Pada 23 April 2025, Noel melakukan sidak ke kantor Sanel Tour and Travel. Di sana, ia merasa dicueki oleh pihak perusahaan. Meski begitu, ia kembali melakukan sidak pada 14 Mei 2025 bersama Gubernur Riau, namun pemilik perusahaan tidak hadir.

  • Jakarta (PT Virtus Facility Services)

    Pada 17 Juni 2025, Noel melakukan sidak ke PT Virtus Facility Services di Jakarta. Ia menemukan bahwa dua mantan karyawan masih ditahan ijazahnya sejak 2017. Aksi ini juga direkam dan dibagikan lewat akun TikTok resmi Noel.

  • Jakarta (PT Arta Boga Cemerlang, Daan Mogot)

    Noel melakukan sidak ke perusahaan di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Ia memaksa pengembalian ijazah dan menolak tebusan. Hasilnya, perusahaan setuju untuk mengembalikan seluruh ijazah mantan karyawan.

Tangis, Senyuman, dan Kepalan Tangan di KPK

Setelah terjaring OTT, Noel muncul di depan publik dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih. Ia mengenakan rompi oranye dan tangan terborgol. Selama proses tersebut, ia sesekali menangis dan menanggalkan air mata. Namun, saat meninggalkan ruang konferensi pers, ia tersenyum dan mengepalkan tangannya ke atas. Gerakan ini memiliki makna simbolis yang kuat, menunjukkan sikap tegak dan percaya diri meskipun sedang dalam situasi sulit.

Permintaan Maaf dan Harapan Amnesti

Sebelum dimasukkan ke mobil tahanan KPK, Noel sempat meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto dan berharap mendapatkan amnesti. Ia juga meminta maaf kepada keluarga dan rakyat Indonesia. Meski begitu, ia membantah bahwa dirinya terjaring OTT dan menyangkal tuduhan pemerasan terkait sertifikasi K3. “Saya tidak di OTT. Kasus saya bukan pemerasan,” ujarnya.

KPK menahan Noel selama 20 hari pertama, mulai tanggal 22 Agustus 2025 hingga 10 September 2025 di Rumah Tahanan (Rutan) cabang di Gerung Merah Putih KPK. Ia terpantau mengenakan rompi tahanan dengan nomor dada 71.