Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan di Seoul
Jika berbicara tentang Seoul, bayangan akan gemerlap lampu neon di Gangnam, deretan kafe estetik di Hongdae, hingga wisata sejarah di Istana Gyeongbokgung langsung muncul di benak kita. Kota metropolitan ini bukan hanya pusat budaya K-pop dan mode, tetapi juga surganya kuliner jalanan yang selalu jadi buruan wisatawan. Salah satu makanan yang tak pernah absen dari daftar wisata kuliner Seoul adalah Rabokki.
Hidangan ini bukan sekadar street food biasa, melainkan simbol gaya hidup anak muda Korea yang dinamis, seru, dan penuh warna. Perpaduan tteokbokki (kue beras pedas) dan ramyeon (mi instan Korea) membuatnya jadi menu andalan yang bisa dinikmati kapan saja, dari sarapan hingga makan malam. Bagi turis, mencicipi Rabokki di jalanan Seoul sama pentingnya dengan berfoto di Namsan Tower atau menikmati sore di tepi Sungai Han. Kehangatan kuah pedas manis berpadu dengan suasana kota yang modern membuat pengalaman kuliner ini terasa lengkap.
Sejarah Rabokki: Dari Istana Joseon ke Jalanan Seoul
Rabokki lahir dari tteokbokki, salah satu hidangan tradisional Korea yang sudah ada sejak era Dinasti Joseon. Dahulu dikenal sebagai gungjung tteokbokki, sajian ini dibuat dari daging sapi, kecap asin, dan bahan premium lain, tanpa rasa pedas. Namun, setelah Perang Korea, tteokbokki berkembang menjadi lebih sederhana sekaligus populer. Saus gochujang, pasta cabai fermentasi berwarna merah menyala, ditambahkan, menjadikannya hidangan pedas manis yang kini mendunia.
Dari sinilah kemudian muncul inovasi baru: Rabokki, kombinasi tteokbokki dengan mi instan ala Korea. Tekstur kenyal kue beras berpadu dengan mi yang lembut menjadikan hidangan ini cepat naik daun sebagai camilan favorit remaja dan traveler. Kini, Rabokki bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional hingga restoran modern di Seoul. Juga di kota-kota besar di Indonesia, sudah mudah ditemukan baik di cafe-cafe maupun street food yang bertebaran di pusat kota.
Resep Rabokki ala Chef Devina Hermawan
Bagi yang ingin mencoba sendiri di rumah, Chef Devina Hermawan menghadirkan resep praktis yang bisa Anda coba dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan. Berikut bahan utamanya:
- Rice cake (tteok) dari tepung beras dan tepung ketan
- Mi instan Korea (ramyeon)
- Saus gochujang, bubuk cabai, kecap ikan, dan kaldu dashi
- Fish cake (odeng)
- Sayuran segar seperti kol, wortel, dan daun bawang
Cara Membuat Rabokki:
- Tumis bawang putih dengan minyak wijen hingga harum.
- Masukkan sayuran dan fish cake, aduk sebentar.
- Tambahkan air, gochujang, kecap ikan, dan kaldu dashi. Didihkan.
- Masukkan rice cake dan mi instan, masak hingga kuah mengental.
- Sajikan hangat dengan taburan daun bawang.
Tips Chef Devina: tambahkan minyak wijen pada rice cake agar lebih harum dan tidak lengket saat dimasak.
Pengalaman yang Menyentuh Jiwa
Bagi wisatawan, mencicipi Rabokki bukan hanya soal rasa, melainkan juga pengalaman. Suasana pasar malam di Myeongdong atau Dongdaemun terasa lebih hidup saat ditemani semangkuk Rabokki hangat. Pedasnya saus gochujang mampu menghangatkan tubuh, apalagi ketika musim dingin tiba. Selain itu, Rabokki juga mencerminkan budaya Korea yang kreatif dan selalu berinovasi. Dari hidangan kerajaan hingga street food populer, Rabokki membuktikan bagaimana tradisi bisa beradaptasi dengan gaya hidup modern.
Rabokki bukan hanya makanan, tapi juga bagian dari perjalanan wisata kuliner di Seoul. Dari sejarahnya yang berakar pada istana kerajaan hingga popularitasnya di kalangan anak muda, rabokki adalah simbol kuliner Korea yang menggugah selera dan penuh cerita. Jika berkunjung ke Seoul, pastikan Rabokki masuk daftar wisata kuliner wajib Anda. Dan bila belum sempat, resep ala Chef Devina Hermawan bisa jadi cara seru untuk membawa suasana Seoul langsung ke meja makan di rumah.