Proses Pembangunan Pabrik BYD di Indonesia Hanya 1 Tahun

Posted on

Produsen kendaraan listrik China, BYD, menjamin bahwa pembangunan pabrik mobil di Indonesia akan rampung pada akhir tahun ini dan mulai beroperasi pada 2026 mendatang.

Artinya, pabrik BYD hanya membutuhkan waktu pembangunan sekitar 12 bulan saja.

Melihat masa pembangunannya, proses mendirikan pabrik BYD dianggap relatif singkat.

Pabrik mobil Hyundai, misalnya, bertujuan meletakkan batu pertama semenjak tahun 2019, kemudian rampung di tahun 2022, dan mulai berproduksi secara efektif di tahun 2023.

Saat ditanya mengenai cepatnya proses tersebut, Luther Panjaitan, Kepala Marketing, PR dan Kerjasama Pemerintah PT BYD Motor Indonesia, mengatakan bahwa kemajuan pembangunan pabrik sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

“Sesuai komitmen kami terhadap pemerintah,” ujar Luther di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

“Pertanyaan sifat provokatif itu tentunya berlangsung dalam komunikasi pelaporan kami terhadap pemerintah respectively.

atau belum.

Ia hanya menjawab bahwa aktivitas ekspansi di Indonesia telah dilaporkan kepada pemerintah.

“Kami baru mendapatkan kunjungan akhir tahun lalu dari BKPM untuk melihat kemajuan, dan sampai saat ini mereka sudah cukup puas terhadap kemajuan tersebut. Artinya, setidaknya sesuai dengan komitmen kami,” ucap Luther.

Dahulu, BYD mengaku tengah mencari para pemasok lokal sebagai upaya memperlancar aktivitas perakitan.

Disebutkan, fasilitas manufaktur BYD memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil listrik setahun dan terletak di Subang Smartpolitan, Jawa Barat.

“Kita mengumpulkan dahulu produsen-produk nasional. Itu sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan industri berbasis lokal,” ujar Luther, Senin (20/1/2025).

Selain itu, BYD juga mempertimbangkan pengembangan baterai di dalam negeri untuk memenuhi regulasi TKDN yang akan meningkat menjadi 60 persen pada tahun 2026.

“BYD adalah salah satu produsen baterai di dunia. Saat ini, kami secara aktif dan dominan memenuhi kebutuhan costumer kami. Baterai menjadi hal yang sangat penting juga di masa depan mendatang, terutama sebab regulasi pemerintah menambah lagi ketentuan TKDN yang lebih tinggi lagi, di atas 40%.