PROFIL Winda Wanayu,Istri Riva Siahaan Dirut Pertamina yang Oplos Pertalite Jadi Pertamax

Posted on

Terungkaplah profil istri Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga yang mengubah petrolin menjadi pertamax.

Keluarga Riva Siahaan selama ini dikenal sangat privat.

Tidak terungkap siapa anak dan istrinya.

Riva Siahaan juga jarang membagikan momen bersama keluarga tercintanya.

Sekarang ini terbongkar sosok istri yang setia menemani beliau selama berpuluh-puluh tahun.

Istri Riva Siahaan ternyata bernama lengkap Winda Wanayu.

Mereka tampaknya telah dianugerahi dua orang anak dari pernikahan tersebut.

Beredar di media sosial akun TikTok @JogjaYutenang memposting foto-foto Winda.

“Saya sangat berterima kasih atas kunjungan Bapak Ibu Winda, istri dari Bapak Direktur Riva Siahaan, ke Joglo Ayu Tenan memilih perhiasan kami. Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan kepercayaan Bapak Ibu!” demikian tertulis dalam caption, dikutip , Rabu (26/02/2025).

Dalam foto tersebut tampak Winda dengan rambut panjangnya mengenakan jaket cokelat muda yang dipadukan dengan baju putih dan celana jins biru.

Winda Wanayu ternyata memiliki akun Instagram.

Akan tetapi menurut pantauan pada Selasa (25/2/2025) malam, akun tersebut masih ada akan tetapi dalam kondisi terkunci.

Dalam keterangannya, ia menulis profesi sebagai instruktur yoga atau fasilitator Terapi Suara.

Tidak banyak informasi tentang istri Riva Siahaan yang bisa kami bagikan.

Tetapi hingga artikel ini diturunkan belum ada tanggapan langsung dari Winda sejak suaminya resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Selain Riva Siahaan, ada enam tersangka lain yang juga ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi (YF); SDS sebagai Direktur Feedstock dan Optimasi Produk PT Kilang Pertamina Internasional; dan AP sebagai Wakil Presiden Manajemen Feedstock PT Kilang Pertamina Internasional.

Lalu MKAR sebagai pemilik utama PT Navigator Khatulistiwa; DW sebagai komisaris PT Navigator Khatulistiwa serta komisaris PT Jenggala Maritim; dan GRJ sebagai komisaris PT Jenggala Maritim dan direktur utama PT Orbit Terminal Merak.


Berikut peran ketujuh orang terdakwa dalam kasus ini:

Riva Siahaan bersama SDS dan AP menang dalam kasus DMUT/broker minyak mentah dan produk kilang yang diduga dilakukan secara ilegal.

Sementara itu, kedua tersangka DM dan GRJ melakukan komunikasi dengan tersangka AP untuk mendapatkan harga yang tinggi (spot) pada saat persyaratan belum dipenuhi dan mendapatkan persetujuan dari SDS untuk impor produk kilang.

Dokumen Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, Riva melakukan pembelian untuk produk Pertamax (RON 92).

Padahal sebenarnya, hanya membeli bensin Pertalite (Ron 90) atau yang lebih rendah.

Selanjutnya, Pertalite tersebut di-blending di Gudang/Depo untuk menjadi Bensin 92.

Padahal, hal tersebut tidak diizinkan.

Selanjutnya, setelah dilakukan pengadaan impor minyak mentah dan impor produk kilang, ditemukan fakta adanya mark up kontrak pengapalan yang dilakukan Yoki sebagai Presiden Direktur PT Pertamina International Shipping.

Dalam hal ini, negara mengeluarkan biaya sebesar 13 hingga 15 persen secara ilegal, sehingga tersangka MKAR mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut.

“Ketika kebutuhan minyak dalam negeri sebagian besar dipenuhi oleh impor yang melanggar hukum, komponen harga dasar sebagai acuan untuk menentukan Harga Index Pasar (HIP) Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk dijual kepada masyarakat menjadi mahal/tinggi sehingga dijadikan dasar pemberian kompensasi maupun subsidi BBM setiap tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” tulis keterangan tersebut.

“Karena beberapa tindakan ilegal yang telah dilakukan, telah menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 193,7 triliun,” kata Kejagung.

Lantas, berapa banyak harta kekayaan Riva Siahaan setelah sukses mengembangkan pertalite menjadi pertamax?


Harta Kekayaan Riva Siahaan

Riva memiliki harta senilai Rp21,6 miliar berdasarkan LHKPN miliknya yang dilaporkan ke KPK untuk periode tahun 2023 pada tanggal 31 Maret 2024.

Tetapi karena tercatat memiliki utang sebesar Rp2,6 miliar, harta bersih Riva sebesar Rp18,9 miliar.

Mayoritas kekayaannya berasal dari tiga unit tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, Banten senilai Rp 7,7 miliar.

Lalu, dia juga memiliki lima kendaraan dengan rincian dua mobil dan tiga sepeda motor dengan total nilai Rp 2,9 miliar.

Riva juga memiliki aset berupa harta bergerak lainnya senilai Rp808 juta, surat berharga Rp1,5 miliar, juga uang tunai dan setara uang tunai sebesar Rp8,6 miliar.

Riva Siahaan bukanlah nama baru di perusahaan pelat merah PT Pertamina (Persero) Tbk.

Seseorang lulusan Magister Manajemen Ekonomi dari Universitas Trisakti dan Magister Administrasi Bisnis di Oklahoma City University, Amerika Serikat, itu memulai karirnya di Pertamina pada tahun 2008.

Dikutip dari akun LinkedIn miliknya, Riva memulai karir di Pertamina sebagai Key Account Officer dari tahun 2008-2010.

Kemudian, dia menjabat sebagai Kepala Bunker I pada tahun 2010-2015.

Selanjutnya, Riva menjadi Pemilik Bunker di Pertamina Energy Services selama satu tahun dari 2015-2016.

Pekerjaannya terus naik karirnya ketika menjabat sebagai Senior Officer Industrial Key Account pada tahun 2016-2018.

Setelah itu, Riva menjabat sebagai Analyst Harga, Pasar, dan Pengembangan Produk PT Pertamina pada tahun 2018-2019.

Riva mulai masuk ke dalam jajaran pengurus Pertamina dengan posisi awal sebagai Wakil Presiden Operasi Minyak Mentah dan Gas hingga akhirnya menjadi Direktur Komersial di anak perusahaan Pertamina, yaitu PT Pertamina International Shipping pada tahun 2021.

Dia kemudian menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Perdagangan Korporat selama hampir dua tahun dari tahun 2021-2023.

Riva baru menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga pada tahun 2023 menggantikan Alfian Nasution, yang saat itu ditunjuk menjadi Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *