Pria di Karangasem Bali Dianiaya Istri dengan Linggis, Patah Tangan dan Luka Parah

Posted on

Kasus KDRT yang Menggemparkan Warga Karangasem

Seorang lansia berusia 62 tahun, I Nengah Rauh, harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka cukup parah di seluruh tubuhnya. Kejadian ini terjadi di Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh istrinya sendiri, Ni Nengah WR (60), yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Awalnya, pasangan suami istri tersebut bertengkar adu mulut. Dalam kondisi emosi yang tidak terkendali, sang istri diduga mengambil linggis besi dan menyerang suaminya secara membabi buta. Akibatnya, Nengah Rauh terkapar dengan luka serius. Kedua pergelangan tangannya mengalami patah, sementara wajah dan pelipisnya juga mengalami luka parah.

Warga sekitar yang mendengar keributan segera memberikan pertolongan. Nengah Rauh kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat, namun karena kondisinya cukup parah, ia segera dirujuk ke RSUD Karangasem untuk penanganan lebih lanjut.

Aksi Pembakaran yang Menambah Trauma

Tragedi tidak berhenti sampai di situ. Amarah istrinya ternyata belum reda. Dalam keadaan yang semakin tidak terkendali, ia membeli bahan bakar minyak dan membakar dapur serta kasur di rumahnya sendiri. Api cepat melalap bagian dapur, tetapi berkat kesigapan warga, kasur berhasil diselamatkan sebelum api menjalar ke bangunan utama rumah.

Setelah melakukan aksi pembakaran, pelaku langsung meninggalkan rumah. Kepanikan warga berubah menjadi upaya pencarian. Bersama aparat desa dan kepolisian, warga menyisir area sekitar. Setelah lebih dari tiga jam, Ni Nengah WR akhirnya ditemukan di rumah keluarganya yang berada di Dusun Karangsari Tengah. Perempuan tersebut kemudian diamankan ke Polsek Selat untuk dimintai keterangan.

Karena diduga mengalami gangguan jiwa, pihak berwenang memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Kondisi Korban yang Memprihatinkan

Hingga saat ini, Nengah Rauh masih menjalani perawatan intensif di RSUD Karangasem. Sebagai petani, ia mengalami cedera parah di sekujur tubuhnya. Luka-luka yang dialaminya akibat penganiayaan dengan linggis besi sangat parah, termasuk patah pada kedua pergelangan tangan serta luka di wajah dan pelipis.

Sementara itu, keluarga korban menghadapi tantangan besar dalam hal biaya pengobatan. Nengah Rauh harus menjalani operasi dengan perkiraan biaya sebesar Rp30 juta. Namun informasi dari keluarga menyebutkan bahwa biaya tersebut tidak dapat ditanggung oleh BPJS karena cedera yang dialami akibat tindakan kriminal.

Kekurangan Dana dan Upaya Bantuan

Nengah Rauh berasal dari keluarga tidak mampu. Ia hanya bekerja sebagai petani, dan rumah tempat tinggal mereka berdiri di atas tanah milik pura (plaba pura). Pihak keluarga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem untuk mencari solusi terkait biaya pengobatan.

Mereka berharap ada bantuan dari instansi atau yayasan sosial jika BPJS tidak dapat menanggung biaya operasi. Beberapa yayasan sudah dihubungi, dan pihak keluarga berharap bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Dengan kejadian ini, warga dan pihak berwenang berharap bisa segera menemukan solusi yang adil dan manusiawi bagi korban serta keluarganya.