Timnas Italia Siap Hadapi Israel di Kualifikasi Piala Dunia
Timnas Italia, yang dilatih oleh Gennaro Gattuso, akan melanjutkan perjalanan mereka dalam kualifikasi Piala Dunia zona Eropa grup I dengan menghadapi Israel. Laga ini akan digelar di Stadion Nagyerdei pada Selasa (9/9) dini hari WIB. Ambisi Italia untuk mempertahankan ritme kemenangan akan diuji dalam pertandingan ini.
Sebelumnya, Gli Azzurri berhasil mencatat kemenangan telak dengan skor 5-0 atas Estonia. Sementara itu, Israel juga menunjukkan performa yang kuat dengan meraih kemenangan besar 4-0 di kandang Moldova. Dua penampilan solid dari kedua tim ini akan menciptakan pertandingan yang sangat sengit. Namun, timnas Italia tetap diunggulkan dengan rekor pertemuan yang selalu menguntungkan mereka, yaitu empat kemenangan beruntun melawan Israel.
Dalam laga ini, Italia diperkirakan akan menggunakan formasi 4-3-3 untuk memperkuat lini tengah dan melindungi lini pertahanan dari ancaman striker-striker Israel seperti Manor Solomon dan Oscar Gloukh. Jika berhasil memenangkan pertandingan ini, Italia akan menggantikan posisi Israel di peringkat kedua grup I, karena saat ini mereka berjarak tiga poin, meskipun Italia baru memainkan tiga pertandingan sementara The Blue and Whites sudah menjalani empat laga.
Prediksi Starting Line-Up Timnas Italia
Gianluigi Donnarumma (GK: Penjaga Gawang)
Donnarumma, yang telah menjalani 75 pertandingan bersama Gli Azzurri sejak debutnya pada 2016, mencatatkan 31 pertandingan tanpa kebobolan. Di pertandingan melawan Estonia, ia sukses mencatatkan laga tanpa kebobolan dengan dua penyelamatan penting. Performanya sangat stabil dan menjadi andalan utama di lini pertahanan.
Giovanni Di Lorenzo (RB: Bek Kanan)
Bek kanan veteran berusia 32 tahun ini tampil gemilang dalam pertandingan melawan Estonia dengan akurasi umpan panjang mencapai 100 persen. Ia akan mengisi pos bek kanan dalam laga melawan Israel dan harus siap menghadapi duel melawan Manor Solomon.
Alessandro Bastoni (CB: Bek Tengah)
Bastoni mencetak satu gol dari sepak pojok Giacomo Raspadori dan akan menjadi kunci di jantung pertahanan tim. Akurasi umpannya mencapai 83 persen, yang cukup tinggi bagi seorang pemain bertahan. Ia juga akan membantu serangan timnas Italia.
Riccardo Calafiori (CB: Bek Tengah)
Calafiori tampil solid dalam duet dengan Bastoni dan memiliki jumlah umpan terbanyak sebesar 98 kali serta 117 sentuhan dalam pertandingan sebelumnya. Ia lebih unggul dibanding Federico Gatti dan Gianluca Mancini dalam kompetisi starting line-up.
Federico Dimarco (LB: Bek Kiri)
Meski hanya bermain 66 menit dalam pertandingan sebelumnya, Dimarco masih menjadi andalan dalam laga melawan Israel. Kecepatannya dan kemampuannya membaca permainan membuatnya menjadi nilai tambah bagi lini pertahanan.
Nicolo Barella (CM: Gelandang Tengah)
Barella tetap menjadi motor serangan timnas Italia. Ia mencatatkan 15 progresi umpan ke kotak penalti, menunjukkan kreativitasnya yang sangat dibutuhkan. Namun, kemungkinan besar ia tidak akan tampil 90 menit karena mungkin perlu istirahat sebelum kembali ke Inter Milan.
Manuel Locatelli (CM: Gelandang Tengah)
Locatelli belum menunjukkan kontribusi signifikan, tetapi memiliki pengalaman yang cukup untuk menjadi poros tengah Italia. Kemampuannya dalam bertahan bisa membantu meredam kreativitas striker Israel.
Sandro Tonali (CM: Gelandang Tengah)
Tonali menunjukkan kemampuannya baik dalam menyerang maupun bertahan. Ia memenangkan 5 dari 6 duel bola di lini tengah dan diprediksi akan menjadi andalan dalam laga melawan Israel.
Matteo Politano (RW: Sayap Kanan)
Politano menyumbang satu assist untuk gol Raspadori dan akan tampil sebagai pemain tetap di sisi sayap kanan. Kecepatannya tetap terjaga meskipun usianya memasuki 32 tahun.
Giacomo Raspadori (LW: Sayap Kiri)
Meski hanya bermain 23 menit dalam pertandingan melawan Estonia, Raspadori mencatatkan dua assist dan satu gol. Meski demikian, ia perlu meningkatkan akurasi tembakannya ke gawang.
Mateo Retegui (ST: Striker)
Retegui menjadi pemain terbaik dalam pertandingan melawan Estonia dengan brace dan satu assist. Ia menjadi pilihan utama jika Italia bermain dengan striker tunggal, dibanding Moise Kean dan Pio Esposito yang belum memberikan kontribusi signifikan.
