Penangkapan Pemadam Kebakaran di Washington Memicu Kecaman Luas
Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di Washington, di mana dua pemadam kebakaran ditangkap oleh agen Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) saat mereka sedang berjuang melawan kebakaran hutan yang sangat besar. Peristiwa ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk sesama petugas pemadam, pejabat negara bagian, dan anggota senat.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (27/8/2025) di Semenanjung Olympic, saat para petugas pemadam sedang menghadapi Bear Gulch Fire, kebakaran hutan terbesar di kawasan tersebut sejak 1951. Rekaman foto dan video menunjukkan agen federal mendekati kru pemadam kontrak swasta dan meminta identifikasi. Beberapa saksi mengatakan bahwa agen-agen tersebut bersikap kasar dan bahkan mencegah petugas lain yang ingin berpamitan dengan rekan mereka yang ditangkap.
Salah satu pemadam kebakaran yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan kepada media setempat: “Saya bertanya apakah keluarganya bisa mengucapkan selamat tinggal, karena mereka sudah seperti keluarga. Tapi ini jawaban dia: ‘Kamu harus pergi dari sini. Saya akan memaksa kamu pergi.’”
Status Hukum yang Membuat Masalah
Kedua pemadam yang ditangkap disebut sedang melakukan tugas memotong kayu bagi masyarakat sekitar Danau Cushman ketika agen perbatasan datang. Salah satu dari mereka memiliki status U-Visa, yaitu visa khusus untuk korban kejahatan serius yang membantu penyelidikan federal. Pengacara menyebutkan bahwa salah satu pemadam tersebut adalah warga Oregon yang telah tinggal di AS selama 19 tahun setelah tiba bersama keluarganya di usia 4 tahun.
Pemadam ini pernah membantu penyidik federal dalam mengungkap kasus kriminal yang menimpa keluarganya. Pada 2017, ia mendapatkan sertifikasi U-Visa dari Kejaksaan Oregon dan mengajukan permohonan resmi setahun kemudian. Hingga kini, ia masih menunggu keputusan dari Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS).
Stephen Manning, pengacara dari Innovation Law Lab, menyatakan bahwa penangkapan ini merupakan pelanggaran kebijakan DHS sendiri. Ia menambahkan bahwa hingga Jumat, kliennya belum ditemukan dalam sistem tahanan imigrasi, dan tim hukum menuntut pembebasannya segera.
Kecaman dari Pejabat dan Senator
Gubernur Washington Bob Ferguson menyampaikan rasa prihatin atas insiden ini. Ia mengarahkan timnya untuk mencari lebih banyak informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi. Senator Patty Murray dari Partai Demokrat juga mengecam keras. Ia menyebut kebijakan imigrasi pemerintahan Donald Trump “sakit secara fundamental” dan menilai penangkapan pemadam kebakaran saat bertugas berpotensi melemahkan kemampuan negara dalam menangani bencana.
Murray menyatakan: “Trump telah merusak kemampuan kita memadamkan kebakaran hutan—mulai dari memangkas Dinas Kehutanan hingga kini menahan pemadam kebakaran yang sedang bekerja. Ini sama amoralnya dengan berbahaya.”
Senator Oregon Ron Wyden juga memberikan kritik pedas. Ia menulis dalam email kepada Associated Press: “Pemerintahan Trump lebih sibuk melakukan razia terhadap kru pemadam daripada melindungi masyarakat dari kebakaran yang bisa menghancurkan komunitas. Hal terakhir yang dibutuhkan tim pemadam adalah rasa takut pada individu bertopeng yang menginjak-injak hak mereka atas proses hukum.”
Api Masih Berkobar, Personel Berkurang
Sementara itu, kebakaran Bear Gulch Fire masih sulit dikendalikan. Dari total enam tim pemadam yang dikerahkan, lima di antaranya merupakan kontraktor swasta. Hingga Jumat, api baru 13 persen berhasil dikendalikan, setelah delapan pekan menyebar akibat cuaca panas dan kering.
Jumlah personel juga berkurang menjadi 303 orang dari sebelumnya 349. Para pejabat memperkirakan kebakaran masih akan berlangsung hingga musim gugur, dengan harapan suhu lebih rendah dan curah hujan bisa membantu meredakan api.


