Laporan Jurnalis, Ikhwana Mutuah Mico
, KELAPA DUA
Belakangan ini, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mengubah gambar semakin menjalar dan mulai menciptakan ketidaknyamanan di antara para pembuat konten. Mereka khawatir bahwa praktik tersebut bisa membawa kerugian pada kreasi asli serta mendorong eksploitasi dari teknologi yang ada.
Salah satunya adalah kreator dari animasi populer film Jumbo, Novia Puspa Sari yang turut memberikan pandangannya terkait fenomena tersebut.
Menurut produser film Jumbo tersebut, walaupun kecerdasan buatan sekarang dapat menciptakan visual animasi yang sangat menakjubkan, namun inti dari suatu karya masih bermula dari perasaan dan pemikiran manusia.
“Jika kita bicara tentang AI menurut pandangan kami, itu adalah wujud kecerdasan. Ini berarti, sehebat apapun suatu teknologi, hasil buatan manusia akan selalu terasa lebih alami, karena manusia memiliki emosi, pemikiran, serta kemampuan unik,” ungkap Novia Puspa Sari ketika ditemui di wilayah Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, pada hari Kamis, 17 April 2025.
Sebagai pembuat konten, dia menyatakan bahwa dirinya tidak merasa profesinya direbut oleh teknologi kecerdasan buatan.
Sebaliknya, dia menganggap keberadaan AI sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kreativitas.
“Perkembangan teknologi semacam AI sebetulnya dapat mendukung pencipta karya, bukan menjadikannya tidak diperlukan. Sebab di penghujung hari, manusia serta teknologi memang perlu saling melengkapi. Yang terpenting adalah cara kita menggunakan dengan tepat,” jelas Novia.
Menurut Novia, walaupun AI bisa memberikan data dan informasi, namun untuk menghasilkan karya yang unik dan berarti, masih diperlukan campuran keahlian manusia.
“Tetapi lebih baik lagi jika kita membicarakan suatu karya kreatif bahwa tidak ada yang dapat menandinginya kecuali cara berpikir manusia, perasaan mereka, serta kemampuannya,” demikian katanya. (m30)
Peroleh informasi tambahan melalui kanal WhatsApp tersebut.
di sini
Baca berita lainnya di
Google News