Peringatan Santo dan Santa Pelindung Hari Ini
Rabu, 24 September 2025, menjadi hari istimewa bagi umat Katolik yang merayakan peringatan para santo dan santa pelindung. Pada hari ini, kita mengenang tiga tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam sejarah iman, yaitu Santo Gerardus dari Hungaria, Santo Vinsensius Maria Strambi, dan Santo Pasifikus.
Santo Gerardus dari Hungaria: Seorang Uskup dan Martir
Santo Gerardus dari Hungaria, juga dikenal sebagai Gerardus Sagredo, lahir dari keluarga bangsawan di Venesia. Ayahnya meninggal saat berziarah ke Yerusalem, sehingga Gerardus memutuskan untuk masuk biara. Ia kemudian menjadi Abbas biara Santo Georgia di Venesia, di mana ia menunjukkan kepemimpinan yang saleh dan arif.
Setelah ayahnya meninggal, Gerardus memutuskan untuk meninggalkan jabatannya dan pergi ke Yerusalem. Namun, kapal yang ditumpanginya terdampar di Istria, Yugoslavia. Di sana, ia bertemu dengan seorang Abbas Hungaria yang menasihati untuk pergi ke Hungaria. Ia menuruti nasihat itu dan akhirnya menjadi guru pribadi putra mahkota Raja Stefanus.
Gerardus tidak hanya menjalankan tugasnya dengan baik, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian yang luar biasa. Ia memilih tinggal di pertapaan jauh dari kota, fokus pada doa dan meditasi. Setelah beberapa waktu, ia diangkat menjadi Uskup Maroschburg, di mana ia bekerja keras untuk memperkuat iman penduduk setempat.
Namun, situasi berubah ketika Raja Stefanus meninggal dan digantikan oleh pemimpin yang tidak beriman. Gerakan penganiayaan terhadap umat Kristen dimulai. Dalam usaha menyadarkan raja baru, Gerardus dan beberapa pembantunya berangkat menuju istana. Sayangnya, mereka disergap oleh orang-orang kafir di tepi sungai Donau dan dibunuh. Mereka mati sebagai saksi Kristus pada tanggal 24 September 1048.
Santo Vinsensius Maria Strambi: Seorang Uskup yang Berdedikasi
Santo Vinsensius Maria Strambi lahir di Civitavecchia, Italia, pada 1 Januari 1745. Ayahnya adalah seorang apoteker saleh yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Meskipun awalnya tidak tertarik pada panggilan imamat, Vinsensius mulai tertarik setelah dibaptis pada usia 18 tahun.
Ia kemudian masuk seminari dan bergabung dengan Ordo Passionis. Meskipun keluarganya menentang, Vinsensius tetap teguh. Setelah ayahnya meninggal, ia dapat melanjutkan panggilan imamatnya. Tahun 1768, ia mengucapkan kaul pertamanya dalam ordo tersebut.
Sebagai seorang imam, Vinsensius memiliki bakat yang luar biasa dalam berkomunikasi dengan umat, terutama kaum muda. Ia juga menulis riwayat hidup Santo Paulus dari Salib. Pada tahun 1800, ia dipilih sebagai Uskup Tolentino dan Macerata. Namun, kesetiaannya pada Paus membuatnya dikucilkan oleh Kaisar Napoleon I pada tahun 1808.
Setelah kembali, ia menjadi penasehat Paus hingga akhir hayatnya pada 1 Januari 1824. Paus Pius XI menggelarinya sebagai “beato” pada tahun 1925 dan sebagai “santo” pada tahun 1950.
Santo Pasifikus: Seorang Pengaku Iman yang Sederhana
Santo Pasifikus dikenang bukan karena usaha luar biasa, tetapi karena kesempurnaan dalam menjalani tugas sehari-hari. Orangtuanya meninggal ketika ia masih kecil, dan ia diasuh oleh pamannya. Hingga usia 17 tahun, ia bekerja sebagai pelayan, meskipun sering diperlakukan sewenang-wenang.
Pasifikus kemudian masuk tarekat Fransiskan Observan dan menjadi imam. Ia menjelajahi dusun-dusun untuk berkotbah dan melayani sakramen. Meski kemudian lumpuh akibat penyakit, ia tetap riang dan rendah hati. Akhirnya, ia diangkat menjadi pemimpin biara dan sangat disegani oleh rekan-rekannya.
Kepada rekan dan umat, ia selalu menekankan kerendahan hati dan kepercayaan kepada Tuhan. Ia meninggal pada tahun 1721 setelah menderita penyakit yang parah. Kehidupannya menjadi contoh teladan bagi banyak orang.


