Sejarah dan Penyebab Konflik Perbatasan Thailand Vs Kamboja
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah menjadi isu yang memicu ketegangan selama beberapa dekade. Salah satu sumber utama konflik adalah kuil-kuil Hindu kuno yang berada di wilayah perbatasan, terutama Kuil Preah Vihear. Meski telah diakui sebagai milik Kamboja oleh Mahkamah Internasional pada tahun 1962, kuil ini masih menjadi sumber perselisihan antara kedua negara.
Selain itu, ada juga kuil-kuil lain seperti Ta Moan Thom dan Ta Krabey yang terletak di perbatasan provinsi Surin (Thailand) dan Oddar Meanchey (Kamboja). Wilayah perbatasan antara dua negara ini sepanjang 817 km, tetapi sebagian besar dipetakan oleh penjajah Prancis saat mereka menduduki Kamboja dari tahun 1863 hingga 1953. Peta tahun 1907 didasarkan pada kesepakatan untuk mengikuti garis batas air alami antara Thailand dan Kamboja.
Pemetaan ini menyebabkan kemarahan di Thailand karena kuil Preah Vihear abad ke-11 ditempatkan di dalam wilayah Kamboja. Perselisihan ini, serta perbedaan historis dalam metode kartografi, membuat beberapa wilayah di sekitar perbatasan diklaim oleh kedua negara.
Upaya Memperjelas Batas Wilayah
Pada tahun 1959, Kamboja menggugat Thailand ke Mahkamah Internasional terkait sengketa kuil. Pada tahun 1962, pengadilan memutuskan bahwa Preah Vihear berada di wilayah Kamboja. Meskipun Thailand mengakui hal ini pada saat itu, ia berargumen bahwa perbatasan di sekitarnya masih disengketakan, yang semakin memperumit garis batas.
Tahun 2008 menjadi titik penting ketika Kamboja mengajukan permohonan status warisan dunia UNESCO untuk Kuil Preah Vihear. Setelah kuil tersebut menerima pengakuan pada bulan Juli 2008, bentrokan militer antara pasukan Kamboja dan Thailand meletus di dekat wilayah perbatasan. Bentrokan ini berlangsung selama bertahun-tahun dan mencapai puncaknya pada tahun 2011, setelah 36.000 orang mengungsi pada puncak konflik di bulan April tahun itu.
Politik Dalam Negeri yang Memicu Ketegangan
Situasi diperparah oleh tekanan politik dalam negeri. Di tengah krisis dalam negeri, konflik perbatasan sering dijadikan alat untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Pemerintah kedua negara didesak bertindak tegas, meski risikonya adalah bentrokan bersenjata yang memakan korban.
Hubungan antara pemimpin kedua negara juga turut memperumit situasi. Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, dan Presiden Senat Kamboja, Hun Sen, memiliki hubungan baik. Hubungan ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana sengketa perbatasan akan diselesaikan, khususnya bagi Thailand.
Kekuatan Militer Thailand vs Kamboja
Menurut laman Global Firepower, Thailand memiliki kekuatan militer yang lebih unggul dibandingkan Kamboja. Berikut beberapa data mengenai kekuatan militer kedua negara:
Personel
- Jumlah penduduk: Thailand (69.920.998), Kamboja (17.063.669)
- Sumber daya manusia yang tersedia: Thailand (36.358.919), Kamboja (8.190.561)
- Personel cocok untuk bertugas: Thailand (27.968.399), Kamboja (5.733.393)
- Warga yang memasuki umur dinas militer per tahun: Thailand (1.118.736), Kamboja (307.146)
- Personel aktif: Thailand (360.850), Kamboja (221.000)
- Personel cadangan: Thailand (200.000), Kamboja (0)
- Pasukan paramiliter: Thailand (25.000), Kamboja (10.000)
Keuangan
- Anggaran pertahanan: Thailand ($5.887.883.500), Kamboja ($860.000.000)
- Utang luar negeri: Thailand ($102.694.000.000), Kamboja ($13.200.000.000)
- Cadangan devisa: Thailand ($224.470.000.000), Kamboja ($17.801.000.000)
- Daya beli: Thailand ($1.516.000.000.000), Kamboja ($85.900.000.000)
Angkatan Udara
- Total pesawat: Thailand (493), Kamboja (25)
- Pesawat tempur: Thailand (72), Kamboja (0)
- Pesawat serang: Thailand (20), Kamboja (0)
- Pesawat transport: Thailand (54), Kamboja (4)
- Pesawat latih: Thailand (135), Kamboja (0)
- Pesawat misi khusus: Thailand (26), Kamboja (0)
- Helikopter: Thailand (258), Kamboja (21)
- Helikopter serang: Thailand (7), Kamboja (0)
Angkatan Darat
- Jumlah tank: Thailand (635), Kamboja (644)
- Kendaraan: Thailand (16.935), Kamboja (3.627)
- Artileri swagerak: Thailand (50), Kamboja (30)
- Artileri tarik: Thailand (589), Kamboja (430)
- Artileri roket: Thailand (26), Kamboja (463)
Angkatan Laut
- Jumlah kapal: Thailand (293), Kamboja (20)
- Kapal induk: Thailand (0), Kamboja (0)
- Kapal pengangkut helikopter: Thailand (1), Kamboja (0)
- Kapal selam: Thailand (0), Kamboja (0)
- Kapal perusak: Thailand (0), Kamboja (0)
- Fregat: Thailand (7), Kamboja (0)
- Korvet: Thailand (6), Kamboja (0)
- Kapal patroli: Thailand (49), Kamboja (20)
- Kapal penyapu ranjau: Thailand (5), Kamboja (0)


