Pentas ‘Para Petarung’ Gambarkan Perjuangan Manusia Mencapai Mimpi Sederhana

Posted on

Pengalaman Teater yang Menggugah Pikiran

Pentas teater dengan judul “Para Petarung” memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para penonton. Dalam sebuah dialog yang diucapkan oleh tokoh bernama Rukmi, ia menyampaikan bahwa kehidupan di luar rumah tidak pernah bisa diprediksi dan selalu penuh kejutan. Kalimat ini menjadi awal dari cerita yang menggambarkan bagaimana hubungan pertemanan yang tampak harmonis bisa runtuh akibat sistem yang menuntut ambisi dan kesetiaan palsu.

Dalam pentas ini, terdapat perpaduan antara dialog yang dalam dan kekuatan lakon yang memukau. Tidak hanya itu, penggunaan sound yang mumpuni serta musikal yang diracik apik membuat tontonan ini sangat menarik. Karya sutradara Asa Jatmiko ini berhasil membawa penonton mengikuti alur cerita yang dinamis dan penuh makna.

Mimpi Sederhana untuk Kebahagiaan

Tokoh-tokoh dalam kisah ini adalah para karyawan PT Djarum Kudus yang sukses membawakan kisah orang-orang kecil yang memiliki mimpi sederhana: ingin hidup bahagia. Namun, dalam perjalanan hidup mereka, selalu ada “orang besar” yang memiliki kuasa untuk menentukan nasib mereka. Orang-orang besar ini bisa mengangkat derajat mereka atau justru menjatuhkan mereka hingga menjadi budak yang kehilangan kehendak.

Satu-satunya cara agar para tokoh ini dapat merebut kembali kehendak mereka adalah dengan bertarung, menjadi seorang petarung. Mereka bertarung diam-diam di arena watak manusia yang tak terbaca dan penuh misteri. Berlatar di sebuah perusahaan, kisah ini mengisahkan pergulatan paradoks yang menjadi “arus besar” yang berkelindan di sepanjang kisah.

Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari

Asa Jatmiko, sang sutradara, mengungkapkan bahwa kreativitasnya tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Semua yang ada di atas panggung adalah proses yang mereka ciptakan sendiri. “Para Petarung” merupakan produksi ke-38 Teater Djarum, yang menjadi bagian dari perjalanan seni yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pemikiran.

Teater ini mengusung naskah-naskah yang berasal dari kehidupan sehari-hari, menjadikannya lebih dekat dengan realitas yang kita alami. Selain itu, teater ini tidak hanya mengandalkan aktor, tetapi juga memberikan ruang bagi mereka yang berkecimpung di belakang layar mulai dari teknisi hingga ahli multimedia.

Pesan tentang Kepercayaan

Tema utama dalam “Para Petarung” adalah kepercayaan. Asa menyampaikan pesan bahwa kadang kita sulit percaya kepada orang lain meskipun sudah sangat dekat dengan mereka. Namun, sebelum kita bisa mempercayai orang lain, kita harus membangun kepercayaan pada diri sendiri.

Drama yang Kuat dan Relevan

Asa bersama rekan-rekannya terus menggelar festival teater pelajar sebagai ajang bagi generasi muda untuk berkembang. Upaya ini tidak hanya memperkenalkan seni teater, tetapi juga memberikan ruang bagi para pelajar untuk menunjukkan bakat mereka.

Sejak 2003, Teater Djarum telah merambah ke berbagai kota, dan kali ini mereka menyapa penonton di Kota Bandung. Pementasan ini bekerja sama dengan Kelompok Aktor Piktorial Bandung pimpinan Irwan Jamal dan Forum Film Jawa Barat. Sebelumnya, pementasan serupa juga digelar di Surabaya dan akan berlanjut di Surakarta dan Kudus.

Refleksi tentang Kehidupan

Melalui pertunjukan “Para Petarung”, Teater Djarum mengajak kita semua untuk lebih sadar akan kehidupan sehari-hari dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik. Lakon ini secara cermat menyoroti bahwa di balik tindakan yang paling dipercaya kebenarannya, selalu ada celah ketidakbenarannya dan memberi kemungkinan untuk berubah.

Perubahan karakter di akhir kisah menjadi pengingat yang kuat bahwa nasib seseorang tidak sepenuhnya ditentukan oleh latar belakang atau lingkungan, melainkan oleh pilihan yang mereka ambil. Pentas ini disutradarai oleh Asa Jatmiko, menghadirkan para pemain seperti Andreas Teguh Prayoga, Aeliza Mariyana, Wijayanto Franciosa, Rahmat Syaifudin, Anang Ma’ruf, Riska Meriani, Uptalia, Lulu’atul Mufida, Silvester Vico Hutomo, dan Dewi Evelyn Murti.

Asa Jatmiko berhasil menciptakan sebuah drama yang kuat, relevan, dan penuh makna tentang arti sebenarnya dari menjadi seorang “petarung”, yaitu mereka yang terus berjuang untuk hidup dalam mimpi-mimpinya yang sederhana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *