Pengadil Dihakimi, Bonek Kritik Kinerja Wasit Usai Persebaya Kalah 0-1 dari Persib

Posted on

Kritik Pedas Bonek terhadap Wasit Usai Kekalahan Persebaya Surabaya

Pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Jumat (12/9/2025) berakhir dengan kekalahan 0-1 bagi Green Force. Hasil ini memicu gelombang kritik dari para penggemar Persebaya, yang menilai wasit menjadi penyebab utama kekalahan tersebut.

Persebaya Surabaya tampil cukup percaya diri sejak awal laga. Anak asuh Eduardo Perez mampu memberikan perlawanan sengit meski harus bermain di hadapan puluhan ribu Bobotoh. Namun, gol tunggal yang memutus harapan Persebaya lahir lewat aksi winger asing Persib, Uilliam Barros. Pemain asal Brasil itu memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Green Force untuk mencetak gol yang memastikan tiga poin tetap di Bandung.

Sayangnya, bukan hanya skor yang merugikan Persebaya Surabaya. Mereka juga harus kehilangan gelandang andalan Francisco Rivera yang diganjar kartu merah langsung di babak kedua. Insiden bermula ketika Rivera mendapat body charge dari gelandang Persib, Luciano Guaycochea. Tak terima, Rivera sempat mengangkat kaki yang mengenai lawannya sebelum terlibat friksi panas.

Situasi semakin memanas saat Rivera melakukan gestur menanduk Luciano. Sang lawan pun terjatuh dan membuat wasit menghentikan jalannya pertandingan di tengah serangan berbahaya Persebaya Surabaya. Tanpa ragu, wasit Candra langsung mengusir Rivera dengan kartu merah. Luciano pun menerima hukuman serupa karena dianggap memancing emosi lawan dalam duel tersebut.

Keputusan itu membuat Persebaya Surabaya harus bermain dengan sepuluh pemain. Thom Haye yang terlihat kesal bahkan sempat meminta Rivera segera meninggalkan lapangan agar laga bisa kembali dilanjutkan. Meski VAR sempat digunakan untuk meninjau ulang, keputusan kartu merah tetap tak berubah. Rivera harus meninggalkan lapangan lebih cepat dan memperburuk kondisi Persebaya Surabaya.

Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Persebaya Surabaya di ajang Super League musim 2025/2026. Hasil tersebut membuat posisi Green Force semakin sulit dalam perburuan papan atas. Namun, menariknya para Bonek justru tidak meluapkan kekecewaan kepada pemain. Mereka menilai Green Force tampil cukup baik dengan permainan rapi meski harus bertandang ke markas Maung Bandung.

Bonek justru menganggap wasit sebagai biang kerok utama dalam laga ini. Kolom komentar akun Instagram resmi Persebaya Surabaya dipenuhi kritik pedas terhadap kepemimpinan wasit Candra. Mereka menyoroti insiden diinjaknya kaki Rivera di pertengahan babak kedua yang sama sekali tidak digubris. Padahal, insiden itu sempat berlangsung cukup jelas namun luput dari perhatian pengadil lapangan.

Sejumlah komentar bernada sinis pun membanjiri media sosial. “Gunane ngecek VAR berulang-ulang kali pas Rivera opo nek gak oleh foul gawe Persebaya?” tulis salah satu Bonek. Bonek lainnya juga menyindir keberpihakan wasit. “Gapopo ancen musuhe tetep ae wasit, var sak federasine!!! suwun wes berjuang.”

Komentar semakin keras dengan tudingan soal keberpihakan wasit. “Miane wes sangar, cmn wasite.” Tak sedikit pula yang tetap memberi apresiasi kepada tim. “Secara pertandingan secara keseluruhan bagus, hanya saja ada keputusan wasit yg kurang tepat. Suporter tuan rumah juga dewasa tidak ada rasis. Tidak ada alasan untuk sebuah kekalahan. Lanjutkan evaluasi.”

Sindiran juga dilontarkan kepada aksi Luciano yang dianggap melebih-lebihkan kontak. “Kesenggol batuk e langsung diving. Dia yg memulai tapi Rivera yg kartu merah.” Bonek lain menilai keputusan wasit benar-benar merusak jalannya pertandingan. “Gpp jol kalah terhormat, wasit merusak pertandingan, VAR konslet kenek petir.”

Nada serupa juga disampaikan Bonek lainnya, “Persebaya lagi dan lagi kalah sama wasit. Rivera diinjek pertama gak digubris. VAR gak diintip. Permainan psby notbad hanya krn kena wasit lagi dan lagi,” tulisnya.

Gelombang kritik ini membuat sorotan mengarah tajam kepada wasit Candra. Bonek kompak menilai hasil akhir pertandingan bukan semata-mata karena buruknya permainan Persebaya Surabaya, melainkan keputusan kontroversial di lapangan. Meski demikian, publik juga tetap memberikan penghargaan atas semangat juang Persebaya Surabaya. Mereka menganggap Green Force sudah berusaha maksimal, namun harus berhadapan dengan faktor non-teknis yang merugikan.

Kini, Persebaya Surabaya dituntut segera bangkit dari keterpurukan ini. Eduardo Perez perlu meracik strategi baru agar tim bisa segera kembali ke jalur kemenangan di laga berikutnya. Sementara itu, kritik tajam Bonek diprediksi akan terus menggema di media sosial. Suporter fanatik ini seolah ingin menegaskan mereka tidak akan tinggal diam ketika merasa timnya dirugikan.

Kekalahan di Bandung pun menjadi pelajaran berharga bagi Persebaya Surabaya. Namun bagi Bonek, wasit tetap dianggap sebagai biang kerok utama dari tumbangnya Green Force di markas Persib Bandung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *