Pendidikan Islam Inklusif 3.3 – Jawaban Pelatihan PINTAR Bagian 3

Posted on

Pemahaman Mendalam tentang Pendidikan Islam Inklusif dalam Modul 3.3

Modul 3.3 dari pelatihan PINTAR yang berjudul “Pendidikan Islam Inklusif” memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan prinsip inklusivitas dalam sistem pendidikan. Materi ini dirancang untuk membantu guru dan calon pendidik memahami strategi pengajaran yang mampu memperhatikan keberagaman kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, setiap siswa dapat merasakan lingkungan belajar yang adil, efektif, dan ramah.

Pendekatan pendidikan inklusif tidak hanya bertujuan untuk menempatkan semua peserta didik di dalam satu ruang kelas, tetapi juga menciptakan suasana yang saling menghargai dan memperkuat nilai-nilai empati serta kerja sama. Hal ini sejalan dengan konsep Kurikulum Merdeka yang menekankan pentingnya pengembangan potensi setiap individu tanpa memandang latar belakang atau kondisi khusus.

Pertanyaan dan Jawaban dalam Modul 3.3

  1. Pernyataan tentang PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus) yang dipercayai oleh orang dengan fixed mindset adalah…

    Jawaban: a dan b

  2. Sapaan Nabi Muhammad SAW kepada seorang sahabat netra adalah…

    Jawaban: Abdullah bin Ummi Maktum

  3. Maksud dari hubungan guru dan peserta didik yang diikat dengan pandangan mahabbah fillah adalah…

    Jawaban: Pola komunikasi, interaksi, dan bergaul antara guru dan peserta didik yang didorong rasa kasih sayang, saling membantu, dan menolong dalam kebaikan untuk mencapai ridla Allah Swt dalam praksis pendidikan.

  4. Surat dalam Al-Qur’an yang berisi teguran Allah terhadap sikap Nabi Muhammad terhadap seorang sahabat dengan disabilitas netra adalah…

    Jawaban: QS. ‘Abasa ayat 1 – 11

  5. Pernyataan bahwa PDBK memiliki potensi yang bisa dikembangkan dimiliki oleh warga madrasah dengan…

    Jawaban: Growth mindset

  6. Yang bukan merupakan orientasi hakikat Pendidikan Islam adalah…

    Jawaban: Hakikat pendidikan Islam adalah menyiapkan anak-anak peserta didik yang memiliki pengetahuan ke-Islam-an yang mumpuni, sehingga mereka dapat dipersiapkan menjadi agen perubahan menuju masyarakat yang madani.

  7. Madrasah inklusif merupakan tempat yang paling efektif untuk…

    Jawaban: Semua jawaban benar

  8. Yang bukan merupakan makna teoritik dari paradigma adalah…

    Jawaban: Daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakatnya.

  9. Pendidikan Islam adalah…

    Jawaban: Bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil).

  10. Nilai-nilai dasar pengembangan pendidikan inklusif di Madrasah kecuali…

    Jawaban: Penyandang Disablitas merupakan satu-satunya sumber belajar bagi warga madrasah.

Alternatif Soal dan Jawaban

  1. Inklusi sebagai sistem ideologi berarti…

    Jawaban: Semua orang adalah berharga dalam kebersamaan, apapun perbedaan mereka, merasa diterima dan dihargai.

  2. Hal utama yang tidak perlu diajarkan pada PDBK di madrasah adalah…

    Jawaban: Mengembangkan keterampilan IT yang dapat menjadi bekal hidup mandiri.

  3. Pernyataan yang tidak sesuai dengan gerakan Education for All yang dicanangkan UNESCO adalah…

    Jawaban: Pendidikan inklusif harus dipersiapkan secara sempurna atas ketersediaan 8 Standar Nasional Pendidikan, sehingga satuan pendidikan tidak melakukan kesalahan dalam memberikan layanan pendidikan karena terkait dengan nasib peserta didik berkebutuhan khusus.

  4. Pernyataan bahwa PDBK tidak akan berkembang dalam pembelajaran dimiliki oleh guru dengan…

    Jawaban: Fixed mindset

  5. Pernyataan yang sesuai dengan prinsip dan cara pandang warga madrasah terhadap anak berkebutuhan khusus adalah…

    Jawaban: a, b, c

  6. Lingkungan yang termasuk dalam Tri Pusat Pendidikan adalah…

    Jawaban: a – b – c

Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep pendidikan inklusif, guru dan pendidik dapat lebih siap dalam menyusun kegiatan pembelajaran yang berkelanjutan dan berdaya guna. Setiap peserta didik, baik itu yang memiliki kebutuhan khusus maupun biasa, memiliki potensi yang unik dan layak untuk dikembangkan.