Pahlawan Tersembunyi Persebaya! Dime Dimov, Raja Umpan Nomor Dua di Bawah Eduardo Perez

Posted on

Persebaya Surabaya dan Peran Dime Dimov yang Tak Terlihat

Persebaya Surabaya sedang dalam performa yang sangat mengesankan setelah berhasil mengalahkan Bali United dengan skor 5-2 di Stadion Gelora Bung Tomo. Kemenangan ini menjadi momen penting bagi klub dan membuat para Bonek, suporter setia Persebaya, bersemangat. Namun, di balik kegembiraan tersebut, ada satu pemain yang menjadi perdebatan, yaitu Dime Dimov.

Dimov, bek asal Makedonia Utara, mendapat kritik dari sebagian penggemar karena dinilai tampil di bawah ekspektasi. Meski begitu, data statistik menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pemain kunci dalam lini belakang Persebaya. Ia tercatat sebagai raja passing nomor dua di skuad Eduardo Perez, dengan rata-rata 32,7 umpan akurat per pertandingan dan persentase keberhasilan mencapai 86 persen. Hanya Risto Mitrevski yang unggul dengan 35,7 umpan per pertandingan.

Meskipun menerima kritikan, kontribusi Dimov dalam membangun serangan dari lini belakang tidak bisa dipandang remeh. Keberadaannya membantu Persebaya dalam memainkan pola bola-bola panjang yang diusung oleh pelatih. Ia adalah sosok yang bekerja secara diam-diam, menjembatani lini pertahanan dengan lini tengah secara konsisten.

Lahir di Skopje, Makedonia Utara pada 25 Juli 1994, Dimov memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Makedonia Utara dan Bulgaria. Ia berposisi sebagai bek tengah berkaki kanan. Karier profesionalnya dimulai pada 2013 bersama Metalurg Skopje, kemudian berkelana ke beberapa klub domestik seperti Kozuf Miravci, Gostivar, hingga FK Horizont Turnovo.

Di FK Horizont Turnovo, Dimov tampil 15 kali dan mencatatkan 1 assist. Selama masa singkatnya di sana, ia juga mendapatkan 3 kartu kuning. Perjalanan panjangnya membawanya ke Akademija Pandev, yang kini berganti nama menjadi AP Brera Strumica. Di sana, ia mencapai puncak performa dengan total 145 pertandingan, 2 gol, 1 assist, serta 23 kartu kuning. Bersama AP Brera, ia juga meraih gelar Macedonian Football Cup musim 2018/2019.

Prestasi tersebut membuat namanya dikenal dan akhirnya dilirik klub luar negeri. Pada 2023, ia bergabung dengan Lokomotiv Sofia di Bulgaria. Selama dua musim di sana, ia tampil 57 kali dan mendapat 8 kartu kuning. Persebaya Surabaya akhirnya memboyong Dimov pada 5 Januari 2025. Hingga kini, ia telah memainkan 20 pertandingan dengan total 1.601 menit bermain dan 2 kartu kuning.

Kehadirannya di lini belakang Persebaya memberikan opsi kokoh di jantung pertahanan. Meski bukan yang paling menonjol, ia memberikan kestabilan yang sangat dibutuhkan. Statistik menunjukkan bahwa Dimov tidak hanya piawai dalam urusan passing. Ia juga mencatatkan 11,7 recovery bola per pertandingan, 3 clearance per laga, serta 0,7 kali memenangkan duel udara rata-rata.

Dari tiga pertandingan awal Super League 2025/2026, ia tampil penuh 90 menit di semua laga. Bahkan, ia mencatatkan 1 clean sheet yang ikut membantu Persebaya menjaga momentum. Meski begitu, kritik dari Bonek tidak bisa dipungkiri. Beberapa menilai fisiknya kurang bertenaga dan beberapa kali membuat lini belakang Green Force kerepotan menghadapi pressing lawan.

Seruan seperti “Dimov out” hingga “Dimov istirahat dulu” ramai terdengar di media sosial. Namun ada juga yang menyadari perannya dalam menjaga distribusi bola agar permainan Persebaya Surabaya lebih rapi. Data passing menunjukkan peran vital Dimov. Dengan 2,7 umpan jauh akurat per pertandingan, ia menjadi salah satu penghubung utama transisi dari belakang ke depan.

Selain itu, meski hanya memenangkan 37 persen duel darat dan 42 persen duel udara, kontribusinya dalam sirkulasi bola membuat Persebaya Surabaya bisa lebih dominan dalam penguasaan. Rating rata-rata 6,80 juga menempatkannya pada level cukup stabil.

Persebaya Surabaya saat ini memang sedang berada di jalur positif di bawah arahan Eduardo Perez. Untuk menjaga konsistensi, peran pemain seperti Dimov yang mungkin tak banyak mendapat sorotan tetap menjadi faktor penting. Dimov bisa dibilang sebagai unsung hero Persebaya Surabaya, pemain yang bekerja keras meski kerap dipandang sebelah mata. Tanpa kontribusinya dalam distribusi bola, skema bermain Green Force tak akan berjalan semulus yang terlihat di lapangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *