Padel: Olahraga Populer dengan Manfaat dan Risiko Cedera

Posted on

Padel: Olahraga Raket yang Kini Menarik Perhatian Masyarakat Indonesia

Pada awalnya, padel adalah olahraga raket yang lahir di Amerika Selatan pada 1970-an. Olahraga ini merupakan perpaduan antara tenis dan squash. Di tahun 2025, padel mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia. Banyak orang mulai mengenal dan mencoba olahraga ini karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah dipelajari.

Banyak artis ternama seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Aurel Hermansyah, Luna Maya, Aaliyah Massaid, hingga Ayu Dewi juga terlihat sering bermain padel. Mereka sering membagikan aktivitas mereka melalui media sosial, termasuk akun Instagram @raffinagita1717. Hal ini membantu meningkatkan popularitas olahraga ini di kalangan masyarakat umum.

Permainan padel dilakukan di lapangan yang ukurannya lebih kecil dibanding lapangan tenis. Keunggulan utamanya adalah kemudahan dalam bermain tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit. Ini membuat padel cocok untuk semua kalangan, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Manfaat Olahraga Padel bagi Kesehatan

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Internasional dengan judul The Role of Padel in Improving Physical Fitness and Health Promotion: Progress, Limitations, and Future Perspectives menjelaskan bahwa latihan padel secara rutin dapat meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, menurut informasi dari laman resmi Siloam Hospital, bermain padel tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Aktivitas ini bisa menjadi pilihan olahraga yang menyenangkan sekaligus efektif untuk memenuhi rekomendasi olahraga harian.

Orang dewasa dianjurkan untuk berolahraga minimal 150–300 menit per minggu pada intensitas sedang, atau 75–150 menit jika berintensitas tinggi. Padel bisa menjadi alternatif yang tepat karena gerakan yang cepat dan dinamis, serta kesenangan yang ditawarkan.

Manfaat lain dari bermain padel adalah meningkatkan koordinasi mata dan tangan, serta fungsi otak. Olahraga ini juga membantu menjaga kesehatan jantung dan paru-paru karena membutuhkan gerakan cepat dan berulang dengan waktu istirahat yang minim.

Selain itu, padel juga dapat membantu menurunkan tingkat stres. Penelitian dalam jurnal Social Science and Medicine berjudul Better Together: How Group-Based Physical Activity Protects Against Depression yang dirilis pada 2021 menunjukkan bahwa partisipasi dalam aktivitas olahraga berbasis kelompok dapat memberikan perlindungan terhadap depresi dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

Risiko yang Terkait dengan Olahraga Padel

Meskipun memiliki banyak manfaat, padel juga memiliki risiko cedera jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar. Berikut lima jenis cedera yang sering terjadi:

  • Ankle sprain: Cedera ini paling umum terjadi akibat kesalahan saat melakukan gerakan memutar tiba-tiba dan mendaratkan kaki.
  • Tendinitis: Cedera ini biasanya terjadi di area bahu atau siku karena pukulan yang dilakukan secara berulang.
  • Cedera lutut: Terjadi akibat tekanan dari gerakan mendadak atau berhenti tiba-tiba. Cedera ini bisa memicu masalah seperti tendinopati patela (jumper’s knee).
  • Ketegangan otot: Terjadi ketika pemain melakukan akselerasi atau perlambatan secara cepat. Bagian yang rentan adalah betis, paha depan, dan otot hamstring.
  • Cedera pergelangan tangan: Terjadi akibat memukul bola dengan keras atau genggaman raket yang berulang, sehingga bisa menyebabkan ketegangan atau keseleo.

Menurut Siloam Hospital, pemain padel wanita lebih rentan mengalami cedera pada bagian tubuh atas, seperti ketegangan otot. Faktor lain yang bisa memperbesar risiko cedera adalah tingkat stres yang tinggi dan pola makan yang tidak sehat. Oleh karena itu, penting bagi pemain untuk memperhatikan teknik bermain, kondisi fisik, dan lingkungan bermain agar cedera bisa diminimalkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *