Nelayan: TNI AL Kirim Ratusan Marinir dari Jakarta Bantu Bongkar Pagar Laut Hari Ini

Posted on

PasarModern.com, TANGERANG – Awi, salah seorang nelayan di Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, mengatakannya bahawa ratusan anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan masyarakat akan menurun ke laut untuk mencabut pagar laut pada Sabtu (8/1/2025).

, Jumat (17/1/2025).

Para nelayan sangat bersyukur dan berterima kasih atas tanggapan TNI AL, terutama KSAL-nyainya yang bersedia turun mencabut pasir di daerah Tanjung Pasir. “Ya kita bersyukurlah karena ada yang membantu,” ujarnya.

Saat itu juga, warga lain dari Tanjung Pasir bernama Maun mengungkapkan pendapatnya. Ia sangat senang pagar laut yang mengganggu aktivitas nelayan akhirnya dicabut.

“Sangat senang karena memang itu sangat sangat mengganggu nelayan khususnya kita,” katanya.

Nelayan mendapat info bahwa 150 pasukan Marinir akan berkunjung bersama masyarakat pada Sabtu (18/1/2025). Maun pun rela membatalkan pesanan sewa perahu untuk memancing demi ikut menghisab pagar laut.

“Iyalah sudah ada yang mencoba berburu Sabtu-Menara ada yang mencoba berburu dari Jakarta ada yang sudah membayar 3 juta rupiah; 2,5 juta rupiah; 2,8 juta rupiah; Kami membatalkan itu demi mengangkat pagar laut. Karena kita didukung oleh jenderal, kurang lebih 150 pasukan Marinir dari Jakarta,” kata Maun.

Mengeluhkan rencana penggusuran rumah warga. “Kalau memang ada informasi tersebut ya itu sangat bagus dan kami sangat berterima kasih,” katanya di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Menurut Pung, pelaku yang memasang (lampu) harus bertanggung jawab mencabutnya. “Semakin cepat sebaiknya digunakan, semakin baik,” ujar Pung.

Dengan dilepasannya pagar bambu itu, berharap nelayan tidak akan terganggu lagi dalam mengerjakan tugas sehari-hari mereka. Ia menekankan bahwa menebang pagar laut tanpa izin adalah sesuatu yang tak boleh dilakukan.

Malah pagar laut tersebut berada di Zona Perikanan Tangkap dan Zona Pengelolaan Energi yang bisa merugikan nelayan dan berpotensi mempengaruhi dampak buruk pada ekosistem pesisir. Sementara itu, Kementerian KKP sebelumnya telah melakukan penyegelan pada Kamis (9/1) untuk meminta pihak yang bertanggung jawab memasang pagar laut, untuk segera meledak bagian pagar laut sepanjang 30 kilometer dalam waktu 20 hari.

(Walhi) telah meminta pemerintah untuk segera mengungkapkan keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang berada di pantai Kabupaten Tangerang, Banten. Menurut Walhi, keberadaan pagar laut itu telah menyebabkan kerugian bagi nelayan dan merusak lingkungan setempat.

“Tidak perlu menunggu lama, segerakan memecahkan pagar tersebut,” kata Deputi Eksekutif Internasional Walhi Mukri Friyatna di Tangerang, Jumat (17/1/2025).

Menurutnya, bila pagar laut sebagai zonasi kelautan tidak diizinkan berdiri, karena, wilayah laut maupun pesisir merupakan akses bersama. Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah untuk segera melepas pagar laut tersebut dan mencari pelaku untuk dikenakan sanksi pidana.

“Jika reklamasi bekas tambang, kami sangat mendukung karena sekarang banyak lubang bekas tambang yang tidak direklamasi,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *