Nasib Silfester Matutina Usai Bantah Jokowi di Kasus Ijazah, Kini Terancam Penjara

Posted on

Nasib Silfester Matutina yang Kembali Diperhatikan

Silfester Matutina, mantan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), kembali menjadi perhatian setelah kasus hukumnya yang telah lama berlalu kini kembali muncul. Ia dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam mendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan sering tampil di media untuk membela kebijakan pemerintah. Namun, kini ia menghadapi ancaman hukuman penjara karena putusan pengadilan yang sudah inkrah.

Pada tahun 2019, Silfester divonis hukuman 1,5 tahun penjara atas tuduhan fitnah terhadap Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK). Pernyataannya pada 15 Mei 2017 yang menyebut JK sebagai akar permasalahan bangsa memicu laporan dari pihak JK. Dalam orasinya, Silfester menuduh JK menggunakan isu rasis untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta saat itu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ia juga menyatakan bahwa JK hanya berkuasa demi kepentingan Pilpres 2019 dan korupsi daerah.

Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap sejak 20 Mei 2019, namun hingga kini Silfester belum menjalani hukuman. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari pakar hukum pidana, Azmi Syahputra. Menurutnya, sesuai dengan Surat Edaran Mahkamah Agung (SE MA) nomor 21 tahun 1983, salinan putusan harus dikirimkan dalam waktu 7 hingga 14 hari setelah dibacakan. Tugas jaksa adalah mengeksekusi putusan tersebut sesuai ketentuan hukum.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menyatakan bahwa putusan terhadap Silfester sudah inkrah dan harus dieksekusi. Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menunda penahanan terhadap pimpinan organ relawan Presiden Jokowi. Silfester pun diundang kembali untuk menghadiri proses hukum tersebut. Ia menyatakan siap menjalani hukuman tanpa masalah.

Sekretaris Jenderal Peradi, Ade Darmawan, mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada surat resmi dari Kejari Jakarta Selatan yang menyatakan bahwa Silfester akan segera dieksekusi. Meskipun demikian, para pihak terkait tetap menantikan langkah lebih lanjut.

Latar Belakang Silfester Matutina

Melansir dari Wikipedia, Silfester Matutina lahir pada 19 Juni 1971. Ia adalah seorang pengacara, pengusaha, dan aktivis politik Indonesia yang dikenal karena dukungannya yang vokal terhadap Presiden Joko Widodo dan kemudian terhadap pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka.

Karir profesional Silfester dimulai di sektor swasta. Ia pernah bekerja di posisi korporat – termasuk sebagai manajer pemasaran di sebuah maskapai penerbangan pada awal 2010-an – sebelum mendirikan praktik hukumnya sendiri. Pada tahun 2008, ia mendirikan Kantor Hukum Silfester Matutina & Rekan, yang menyediakan layanan hukum dan advokasi.

Dalam bidang politik, Silfester muncul sebagai tokoh terkemuka melalui kedekatannya dengan kebangkitan Joko Widodo ke kursi presiden. Pada tahun 2013, ia terlibat dalam pendirian Solidaritas Merah Putih (Solmet), sebuah organisasi relawan independen yang didirikan untuk mendukung kampanye Jokowi pada pemilihan presiden pertamanya. Ia kemudian menjadi Ketua Dewan Kepemimpinan Nasional Solmet.

Selain itu, Silfester juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Solmetnews.com (2015–2019), sebuah media yang terkait dengan organisasi relawannya. Ia sering tampil di garis depan dalam membela program dan keluarga Presiden, serta melawan para kritikus seperti Fahri Hamzah dan Kaesang Pangarep.

Peran dalam Pemilu 2024

Pada September 2023, menjelang pemilihan 2024, Silfester menjadi salah satu inisiator Gerakan Setia Tegak Lurus Bersama Jokowi, di mana 30 organisasi relawan Jokowi mengikrarkan sumpah setia enam poin kepada Presiden Jokowi. Langkah ini menandai pengaruhnya dalam mengorganisasi jaringan relawan untuk membentuk wacana politik dan mendukung calon yang dipilih Jokowi.

Dalam pemilu 2024, Silfester dan Solmet memberikan dukungan mereka kepada pasangan Prabowo–Gibran. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo–Gibran, berperan dalam mengoordinasikan upaya relawan dan jaringan akar rumput. Identitas ganda Silfester sebagai loyalis Jokowi dan pendukung kampanye Prabowo-Gibran menggambarkan jembatan antara basis pendukung Jokowi dan kubu Prabowo.

Penunjukan di BUMN

Setelah kemenangan pasangan Prabowo–Gibran dalam pemilihan presiden 2024, Silfester diangkat ke dalam entitas BUMN. Pada Maret 2025, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Silfester Matutina sebagai Komisaris Independen di ID Food (PT Rajawali Nusantara Indonesia). Pengangkatannya diresmikan melalui surat keputusan menteri pada 18 Maret 2025.

Para pemimpin relawan menyambut baik langkah ini, dengan Syafrudin “Gus Din” Budiman, koordinator aliansi relawan Prabowo-Gibran, menyatakan bahwa kehadiran Matutina dalam BUMN menunjukkan bahwa figur relawan dapat terlibat langsung dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Dalam peran barunya, Matutina diharapkan dapat memberikan kontribusi pada program ketahanan pangan nasional dan inisiatif penyediaan makanan bergizi gratis.