– Berkas belum lengkap, Jairo Riedewald belum bisa dilakukan naturalisasi . Ya pemain asal Belanda dan keturunan Indonesia tersebut sejauh ini masih jadi incaran PSSI.
Ia akan menjadi bagian skuat Timnas Indonesia . Tentu saja ada rencana besar dari PSSI dnegan pelatih Patrick Kluivert untuk bisa merealisasikan tim yang kuat .
Karena itu , tentu saja setelah Ole Romeny, Dion Markx dan Tim Geypens dinaturalisasi , entah kapan Jairo Rewald akan dijadikan orang Indonesia .
Kabar yang beredar hingga Sabtu 15 Februari 2025 ini bahwa disebut Jairo Rewlad akan segera di Jakarta mengusus proses Naturalisasi
Hal tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengungkapkan bahwa calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia Jairo Riedewald belum bisa diproses.
Nama Jairo Riedewald belakangan ini memang ramai jadi perbincangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Ini karena kabar naturalisasi pemain Royal Antwerp FC tersebut langsung disampaikan langsung oleh pelatih anyar Timnas Indonesia Patrick Kluivert.
Juru taktik asal Belanda tersebut mengaku sudah berbicara dengan Jairo Riedewald.
Untuk itu, pemain berusia 28 tahun tersebut dikabarkan tengah diproses naturalisasinya.
Namun, ternyata proses naturalisasi Jairo Riedewald ini belum sampai di Kemenpora.
Dito Ariotedjo mengatakan bahwa proses Jairo Riedewald ini belum masuk di kemenpora.
Menurutnya, berkasnya belum lengkap, sehingga Kemenpora belum bisa memproses naturalisasi pemain keturunan Indonesia-Belanda tersebut.
Dito mengatakan bahwa PSSI sedang melengkapi berkas naturalisasinya.
Oleh karena itu, proses naturalisasi Jairo Riedewald baru akan dilanjutkan Kemenpora setelah timnya menerima berkas dari PSSI.
“Jairo belum (masuk Kemenpora). Belum,” ujar Dito Ariotedjo kepada awak media di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Menurutnya, apabila persyaratannya sudah lengkap pasti akan langsung dilanjutkan naturalisainya.
“Jairo itu masalah berkas, menurut PSSI ada paperwork yang masih belum diselesaikan,” kata Dito Ariotedjo.
“Belum ke Kemenpora berkasnya,” tuturnya.
Untuk saat ini, proses naturalisasi Jairo memang belum bisa dilanjutkan.
Bahkan dipastikan belum bisa dibawa ke DPR RI bersama proses naturalisasi Ole Romeny, Dion Markx dan Tim Geypens.
Dito memastikan bahwa proses naturalisasi yang bakal dilanjutkan ke DPR RI pekan depan yakni Ole Romeny, Dion Markx dan Tim Geypens.
Untuk Ole Romeny diharapkan bisa memperkuat Timnas Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tim Merah Putih akan menghadapi Australia dan Bahrain pada 20 dan 25 Maret 2025.
Bahkan Ole Romeny dan kedua pemain ini direncanakan bakal disumpah pada 8 Februari 2025 mendatang.
Untuk pengambilan sumpah Ole Romeny ini sendiri dikabarkan bakal diambil di Inggris.
Ini karena sang pemain masih fokus memperkuat klub asal Inggris Oxford United.
Sementara itu, untuk Dion Markx dan Tim Geypens sendiri dinaturalisasi dengan harapan bisa memperkuat Timnas U-20 Indonesia.
“Pekan depan ketiga pemain akan diproses di DPR,” tutur Dito.
“Kita selesaikan tahap demi tahap dulu,” pungkasnya.
Ole Romeny jadi Harapan Lini Depan Indonesia
Eks pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan menyebut bahwa Ole Romeny dapat jadi jawaban atas masalah lini depan Skuad Garuda yang sedang seret gol.
Ole Romeny resmi menjadi WNI usai menjalani sumpah pewarganegaraan pada 8 Februari 2025 di London, Inggris.
Dalam waktu dekat, pemain 24 tahun tersebut diharapkan bisa segera mencatat debut di skuad Garuda.
Berdasarkan jadwal terdekat, Timnas Indonesia bakal bertanding di markas Australia di lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga tersebut bakal digelar pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium.
“Untuk striker saya berharap pada Ole Romeny,” ujar Rahmad Darmawan dikutip dari Youtube Arya Sinulingga.
“Sebab masalah kita itu tidak punya striker komplet di dalam strategi.”
“Sebelumnya kita lebih banyak defense lalu counter,” lanjutnya.
Pelatih Timnas Indonesia periode 2013 tersebut menyebut bahwa Skuad Garuda butuh jasa Ole Romeny.
Pasalnya, Timnas Indonesia butuh penyerang yang komplet dalam semua prosesi serangan.
Seorang penyerang harus bisa menjadi seorang sosok yang berhasil memaksimalkan bola dari rekan setimnya.
Selain itu, seorang penyerang punya kemampuan individual spesial saat menggiring bola.
“Striker itu pemain yang paling tidak mudah karena tidak punya ruang yang lebar karena dilapisi dua bek tengah lawan, ada juga pemain nomor 6 dari lawan,” ujar Rahmad Darmawan.
“Oleh karena itu butuh striker komplet sebagai target man atau pemain yang punya kemampuan individu dalam eksekusi bola,” ujarnya.
Di satu sisi, Rahmad berpesan agar Timnas Indonesia tidak terpaku ada sosok Ole Romeny.
Ia berharap Patrick Kluivert juga menyiapkan pelapis penyerang murni agar lini depan Timnas Indonesia bisa tajam.
Selama era Shin Tae-yong, di luar nama Rafael Struick, ada nama Ragnar Oratmangoen sebagai pilihan utama di lini depan.
Selain dua nama tersebut, ada Hokky Caraka dan Ramadhan Sananta.
Namun, diharapkan para pemain harus segera perform saat dibutuhkan oleh tim.
“Kehadiran Ole Romeny adalah jawaban tapi kita harus siapkan pemain lain di posisi itu antara Struick atau Ramadhan Sananta,” ucapnya.
Timnas Indonesia tinggal menyisakan empat laga di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain Australia, Timnas Indonesia bakal menghadapi Bahrain pada 25 Maret 2025.
Dua laga sisa Timnas Indonesia di ronde ketiga digelar pada Juni 2025.
Kala itu, Skuad Garuda bakal menantang China dan Jepang.
Tentu saja publik akan menantikan bagaimana Patrick Kluivert nantinya akan meracik pemain Indonesia menjadi lebih solid dan kuat. (*)
( )