Kondisi Kuningan saat ini membutuhkan sikap bijak dan persatuan dari seluruh elemen masyarakat, terutama setelah berakhirnya proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Seruan untuk bersatu dan mendukung pemerintahan baru yang dipimpin oleh Bupati H. Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani (Dirahmati) datang dari Sekretaris DPD NasDem Kuningan, Rudi Oang Ramdani. Ia menegaskan bahwa saat ini bukan waktu untuk saling menyalahkan atau mengoreksi secara berlebihan, melainkan momen untuk bersinergi demi kemajuan daerah.
Fokus pada Solusi, Bukan Konflik
Menurut Rudi, Kuningan tengah menghadapi sejumlah tantangan besar yang memerlukan solusi konkret. Di tengah situasi yang tidak sepenuhnya stabil, semua pihak diminta untuk fokus mencari jalan keluar terbaik, bukan malah terjebak dalam polemik atau kritik yang tidak produktif. Hasil demokrasi yang telah diwujudkan melalui Pilkada harus diterima dengan lapang dada sebagai bagian dari kedaulatan rakyat.
“Jangan sampai kita gagal paham dan justru mereduksi norma serta kewenangan pemerintahan yang sah,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kritik konstruktif tetap penting dalam menjaga kesehatan demokrasi, tetapi jika berlebihan hingga merusak legitimasi hasil pemilu, maka itu akan menjadi penghambat bagi pembangunan daerah.
DPRD Kuningan: Mitra Strategis dalam Pembangunan
Rudi juga menyampaikan keyakinannya terhadap kapasitas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan. Menurutnya, lembaga legislatif tersebut terdiri atas 50 anggota yang terpilih karena kompetensi, integritas, dan dedikasi mereka. Mereka bukan hanya politikus, tetapi juga negarawan yang arif dan bijak dalam membantu pemerintah daerah menjalankan roda pemerintahan.
“DPRD adalah mitra strategis dalam pembangunan. Kami percaya mereka memiliki hati nurani yang bersih dan pikiran yang jernih untuk bekerja sama demi kemajuan Kuningan,” ujarnya. Sinergi antara eksekutif dan legislatif menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi Kuningan yang lebih baik dan tangguh.
Pentingnya Kolaborasi untuk Kemajuan Bersama
Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan di Kuningan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi dari masyarakat luas, para pengamat, tokoh adat, serta semua stakeholder yang ada. Termasuk kalangan akademisi dan media massa yang dapat memberikan masukan positif tanpa merusak stabilitas politik.
“Persatuan adalah modal dasar kita untuk maju. Jangan biarkan perbedaan pandangan di masa lalu menghalangi tujuan mulia bersama,” imbuhnya. Rudi juga mengingatkan bahwa energi bangsa harus dialihkan dari debat-debat reaktif menuju upaya-upaya inovatif yang nyata manfaatnya bagi masyarakat.
Menuju Kuningan yang Tangguh dan Maju
Momentum pasca-Pilkada harus dimanfaatkan untuk meletakkan fondasi yang kuat bagi masa depan Kuningan. Semua pihak diimbau meninggalkan polarisasi dan kembali pada prinsip gotong-royong. “Ini bukan lagi waktunya berdebat tentang hasil yang sudah final. Ini adalah saatnya kita bekerja bersama, berinovasi, dan saling bahu-membahu demi kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Melalui sinergi yang harmonis dan niat baik dari semua pihak, Kuningan diyakini bisa melesat maju, keluar dari bayang-bayang permasalahan yang selama ini menghambat perkembangan daerah. Rudi menutup pesannya dengan harapan agar Kuningan benar-benar bisa menjadi kabupaten yang tangguh, sejahtera, dan maju di berbagai bidang.
