Nagita Slavina Terharu Lihat Nasib Syahnaz Jadi Istri Bupati

Posted on

Kehadiran Nagita Slavina dan Syahnaz Sadiqah dalam Acara Pemerintahan

Momen yang sangat mengharukan terjadi saat Nagita Slavina, istri Raffi Ahmad, hadir bersama adik bungsu suaminya, Syahnaz Sadiqah, dalam sebuah acara pemerintahan di Bandung, Jawa Barat. Kehadiran keduanya menarik perhatian banyak orang, termasuk warga setempat yang menyambut dengan antusias.

Dalam kunjungan mereka ke berbagai stand UMKM, Nagita atau akrab disapa Gigi sempat kaget ketika mendengar warga Bandung memanggil Syahnaz dengan sebutan “ibu.” Hal ini membuat Gigi langsung mengungkapkan reaksi spontannya melalui media sosial. Ia mengatakan bahwa panggilan tersebut cukup mengejutkannya karena biasanya keluarga hanya memanggil Syahnaz dengan sebutan “ateu.”

Syahnaz pun menjelaskan bahwa ia kini dipanggil “ibu” oleh warga lantaran statusnya sebagai istri pejabat. Hal ini membuat Gigi terus-menerus menggoda adik iparnya, yang kemudian merespons dengan senyum malu. Menurut Syahnaz, sapaan itu sangat berbeda dari kebiasaan di rumah, di mana keluarga lebih akrab memanggilnya dengan nama panggilan yang lebih santai.

Selain itu, kejadian tersebut juga membuat Gigi terharu hingga meneteskan air mata. Ia mengungkapkan rasa bahagia dan bangga atas peran Syahnaz sebagai ibu bupati. Gigi mengaku baru kali ini merasa begitu terharu karena ia belum pernah ikut kegiatan seperti ini sebelumnya. Ia juga menyampaikan rasa haru ketika melihat Syahnaz sudah menjadi bagian dari peran penting dalam masyarakat.

Syahnaz Memberikan Sambutan yang Menginspirasi

Kehadiran Syahnaz dalam acara tersebut juga menuai pujian dari banyak pihak. Ia tampil dengan percaya diri dan memberikan sambutan yang luar biasa. Saat itu, Syahnaz hadir tanpa didampingi sang suami, Jeje Govinda, dalam acara pemeriksaan CKG dan USG gratis untuk para ibu hamil di Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Sebagai Ibu Ketua PKK, Syahnaz memberikan sambutan yang disampaikan dengan lancar dan penuh semangat. Ia menyampaikan motivasi kepada para ibu hamil yang sedang menjalani proses kehamilan selama 9 bulan. Dengan gaya bicara yang tenang dan tegas, Syahnaz berhasil membangkitkan semangat para peserta.

Pengguna media sosial juga memberikan respons positif terhadap penampilan Syahnaz. Banyak netizen yang menyampaikan kekaguman terhadap perubahan besar dalam diri Syahnaz yang semakin dewasa dan tangguh. Mereka menyebutnya sebagai panutan bagi para ibu dan pengurus PKK.

Beberapa komentar yang muncul antara lain:

  • indripurnama1305: “Good job teh nanas makin sini makin luwes ketika sambutan… udah ga pake teks lagi…”
  • deaiftah799: “MasyaAllah ka, bangga ih makin cantik istiqomah berhijab dan skrg makin pinter dan berwibawa banget mengayomi banget ramah”
  • tulipeeventplanner: “Artis panutan tidak ada jarak jika sedang interaksi sama masyarakat masyaallah cantiknya natural banget”

Perubahan Dalam Diri Syahnaz

Perubahan yang terlihat pada Syahnaz juga mencerminkan kepribadiannya yang semakin matang. Sejak menjadi istri pejabat, ia telah menunjukkan sikap yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Hal ini terlihat dari cara ia berinteraksi dengan masyarakat serta keseriusan dalam menjalankan tugasnya sebagai Ibu Ketua PKK.

Dalam postingan Instagram miliknya, Syahnaz juga terlihat aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Misalnya, ia pernah melakukan laporan secara online kepada Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi atau KDM, terkait kegiatan pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil. Ia menyampaikan ucapan semangat dan doa agar para ibu hamil dapat melalui masa kehamilan dengan lancar.

Tidak hanya itu, Syahnaz juga terlihat sangat ramah dan dekat dengan para ibu-ibu PKK yang hadir. Ia bahkan melayani permintaan foto dari beberapa peserta acara, yang menunjukkan sikap rendah hati dan kepeduliannya terhadap masyarakat.

Dari semua kegiatan dan perubahan yang terjadi, Syahnaz telah membuktikan bahwa ia mampu menjalankan perannya dengan baik. Ia tidak hanya menjadi istri pejabat, tetapi juga menjadi teladan bagi banyak orang, terutama para ibu dan pengurus PKK di wilayah Bandung Barat.