Mohamed Salah Kritik UEFA atas Pernyataan Mengenai Kematian Suleiman al-Obeid
Mohamed Salah, pemain utama Liverpool FC, mengecam UEFA atas pernyataan yang dirilis sebagai respons terhadap kematian Suleiman al-Obeid, seorang pemain sepak bola legendaris Palestina. Al-Obeid dikenal sebagai “Pele-nya Palestina” dan meninggal dalam serangan militer Israel baru-baru ini.
Dalam pesan yang diunggah ke platform media sosial X, Salah menulis, “Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana dia meninggal, di mana, dan mengapa?” Pertanyaan ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap penjelasan yang diberikan oleh UEFA, yang dinilai tidak cukup jelas dan terkesan menghindari isu-isu penting terkait insiden tersebut.
Peran Mohamed Salah dalam Dunia Sepak Bola
Mohamed Salah adalah salah satu pemain paling terkenal di Inggris, terutama bagi para penggemar Liverpool. Musim lalu, ia membawa Liverpool meraih gelar juara Liga Inggris. Selain itu, Menteri Olahraga Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, menyebutnya sebagai “pemain Muslim paling terkenal di dunia.” Para penggemar Liverpool bahkan menjulukinya sebagai “raja Mesir.”
Popularitas Salah di negara asalnya membuatnya memiliki pengaruh besar dalam pemilihan presiden Mesir 2018. Banyak penggemarnya memilih untuk merusak surat suara dan menulis namanya, menunjukkan dukungan yang kuat terhadapnya.
Tindakan Salah Terhadap Situasi di Gaza
Sebelumnya, Salah telah meminta lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Ia juga secara aktif mendesak upaya tersebut sejak minggu-minggu pertama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, saat Israel mulai melakukan pembalasan.
UEFA pada Jumat memberikan penghormatan kepada al-Obeid dengan unggahan yang berisi, “Selamat jalan Suleiman al-Obeid, ‘Pele Palestina.’ Seorang talenta yang memberi harapan kepada banyak anak, bahkan di masa-masa tergelap sekalipun.”
Namun, beberapa pihak mengkritik UEFA karena dianggap tidak menjelaskan secara detail tentang kematian al-Obeid. Menurut laporan dari Reuters, janda al-Obeid, Doaa al-Obeid, menyebut bahwa suaminya tewas akibat tembakan tank Israel di area tempat orang-orang berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan.
Respons Publik terhadap Postingan Salah
Postingan dari UEFA hingga Minggu malam menerima lebih dari 20.000 komentar, 25.000 repost, dan 113.000 suka. Sementara itu, postingan Salah, yang dibuat hanya sehari kemudian, menerima lebih dari 25.000 komentar, 365.000 repost, dan 1,3 juta suka. Postingannya bahkan memicu tanggapan dari militer Israel, yang menyatakan akan “meneliti lebih lanjut” insiden tersebut.
Al-Obeid dikenal sangat berdedikasi pada olahraganya. Istrinya menyebutkan bahwa ia berlatih setiap hari tanpa henti, bahkan selama krisis perang. Di tengah roket, penembakan, dan pembunuhan massal, ia tetap bermain bersama teman-temannya.
Situasi di Gaza
Banyak atlet, termasuk pemain sepak bola, tewas di Gaza selama kampanye Israel. Beberapa laporan mengatakan ratusan pemain sepak bola—banyak di antaranya anak-anak—terlibat dalam insiden tersebut.
Juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, menanggapi unggahan Salah di X dengan menyatakan, “Hai Mohamed, setelah peninjauan awal, kami tidak menemukan catatan insiden apa pun yang melibatkan Suleiman al-Obeid. Untuk menyelidiki lebih lanjut, kami membutuhkan lebih banyak detail.”
Pesan Kemanusiaan dari Salah
Dalam unggahan sebelumnya di media sosial, Salah menulis: “Yang jelas sekarang adalah bantuan kemanusiaan ke Gaza harus segera diizinkan. Kondisi masyarakat di sana sangat memprihatinkan. Pemandangan di rumah sakit tadi malam sangat mengerikan. Masyarakat Gaza sangat membutuhkan makanan, air, dan pasokan medis. Saya menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk bersatu mencegah pembantaian lebih lanjut terhadap semua jiwa tak berdosa. Kemanusiaan harus menang.”
