Isi Kantong Plastik yang Membuat Hotman Paris dan Susno Duadji Curiga
Pengacara kondang Hotman Paris baru-baru ini mengungkapkan kecurigannya terhadap isi kantong plastik yang dibuang oleh Arya Daru sebelum meninggal. Hal ini menjadi perhatian besar setelah pengacara senior tersebut menyampaikan pendapatnya dalam acaranya. Menurut Hotman, kantong plastik yang dibuang Arya Daru bisa jadi kunci dari misteri kematian almarhum.
Sementara itu, mantan Kepala Bareskrim Komjen Pol Purn Susno Duadji juga menunjukkan kecurigaan serupa. Ia percaya bahwa apa yang dibuang oleh Arya Daru bisa menjadi petunjuk penting dalam kasus ini. Dalam sebuah rekaman CCTV yang beredar di media sosial, Arya Daru terlihat keluar dari kamarnya pada pukul 23.26 WIB dengan membawa kantong plastik hitam menuju pagar kosan. Setelah beberapa saat, ia kembali ke kamar dengan kemeja yang sudah terbuka semua kancingnya. Beberapa jam kemudian, ia ditemukan tewas dengan kepala dililit lakban.
Susno Duadji mengatakan bahwa kantong plastik tersebut bisa menyimpan informasi penting. “Dia membawa kantong plastik keluar, itu juga petunjuk,” ujarnya. Menurutnya, sampah yang dibuang oleh Arya Daru harus disita untuk diperiksa. Di dalamnya mungkin saja ada benda-benda seperti makanan beracun, obat-obatan, atau alat kontrasepsi yang bisa menjadi petunjuk penyebab kematian.
“Di sampah bisa ketemu makanan beracun, obat yang diminum, mungkin korban menderita suatu penyakit. Dicek obat apa, sesuai resep dokter atau tidak, kemudian over dosis atau tidak. Ini akan dicocokkan dengan visum dalam,” jelas Susno. Ia juga menyatakan bahwa kemungkinan besar lakban yang digunakan untuk membungkus kepala Arya Daru dipasang sendiri oleh korban. “Bisa saja korban ini pasang sendiri, kenapa dia pasang, kemungkinan juga bisa supaya bunuh diri atau apa, itu akan menjawab.”
Hotman Paris juga mengakui kecurigannya terhadap isi kantong plastik tersebut. “Bapak setuju gak dengan saya, sampah yang dibuang itu adalah kunci dari permasalahan ini? Sebagai pengacara senior, saya curiga dengan sampah itu,” katanya. Meskipun demikian, Susno memperingatkan bahwa kecurigaan harus didukung oleh bukti forensik lainnya.
Kebiasaan Arya Daru yang Mengundang Tanda Tanya
Selain kecurigaan terhadap isi kantong plastik, banyak spekulasi juga muncul tentang kebiasaan Arya Daru. Rekan kerjanya, Sodirin, memberikan wawasan tentang sifat dan kebiasaan almarhum selama bekerja. Sodirin mengatakan bahwa Arya Daru dikenal sebagai orang yang baik, pendiam, dan tidak neko-neko. “Orangnya baik, pendiam, tidak neko-neko,” kata Sodirin.
Ia juga menyatakan bahwa ia tidak percaya jika Arya Daru melakukan bunuh diri. “Kalau bunuh diri saya gak percaya, karena orangnya baik, tidak minum alkohol, tidak yang lain-lain, tidak punya riwayat yang buruk. Kerja, kerja, kerja, saja,” tambahnya. Selama bekerja di Myanmar, Arya Daru membantu di bidang politik dan tidak memiliki risiko yang signifikan.
Sodirin juga mengungkap bahwa mereka jarang bertemu setelah Arya Daru menjadi diplomat. “Komunikasi jadi sangat jarang setelah almarhum sejak jadi diplomat. Terakhir ngabarin waktu di Argentina, sebelumnya di Timor Leste,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa Arya Daru tidak memiliki kelainan perilaku selama bekerja di Myanmar. “Sepengetahuan saya waktu di Myanmar, tidak ada yang punya kelainan apapun, orangnya sehat,” jelas Sodirin.
Dari hasil diskusi dengan teman-temannya di grup Komunitas Indonesia-Myanmar (KIM), mereka juga curiga bahwa Arya Daru mungkin dibunuh. “Temen-temen pada curiga bukan bunuh diri, curiganya ada orang yang melakukan kejahatan,” katanya. Alasan utamanya adalah karena lakban yang digunakan oleh Arya Daru. “Curiga karena melakban sendiri, karena Mas Daru orangnya baik dan pendiam,” tambah Sodirin.
Sodirin berharap kasus kematian Arya Daru bisa segera terungkap. “Saya ikut berduka cita yang mendalam, semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, semoga segera terungkap kematian yang janggal,” pungkasnya.


