Minum Air Dingin dan Hangat, Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?

Anda sedang bingung antara memilih yang lebih baik untuk membantu menurunkan berat badan, air hangat atau air dingin? Antara keduanya, mana yang efektif membantu menurunkan berat badan dengan baik? Mari kita membahas bersama.

Air menjadi komponen penting dalam tubuh manusia. Namun ketika seseorang sedang melakukan diet, banyak orang bertanya-tanya, apakah minum air dingin atau panas lebih efektif untuk membantu menurunkan berat badan.

Dua-duanya memang memiliki manfaat unik yang bisa mendukung Bunda mencapai berat badan ideal. Air dingin dan air hangat, masing-masing berfungsi untuk menunjang penurunan berat badan.

Jadi, apakah minum air dingin atau hangat saat diet adalah pilihan yang ideal? Mari kita dengar penjelasan ahli.

Minum air hangat saat berdiet

Udara hangat dikenal dapat memicu enzim pencernaan, membantu proses pencernaan menjadi lebih efisien. Dengan begitu, tubuh akan dapat menikmati nutrisi dengan lebih optimal dan membuang limbah secara lebih efektif. Pencernaan yang lancar sangat menunjang untuk menurunkan berat badan.

.

Selain itu, air hangat membantu tubuh dalam proses detoksifikasi. Dengan melepaskan racun melalui keringat dan urin, air hangat dapat mengurangi perut kembung dan meningkatkan fungsi metabolisme tubuh.

Bunda juga diperintahkan untuk menambah air lemon ke dalam air hangat yang dapat memberikan efek tambahan untuk mendukung program menurunkan berat badan.

“Jika Anda ingin meningkatkan manfaat air panas, tambahkan sedikit lemon dan madu ke dalamnya. Ini dapat membantu mempercepat proses metabolisme sehingga berat badan dapat menurun dengan lebih cepat,” sarannya.

Coba minum air hangat sebelum makan. Dengan mengonsumsi segelas air hangat sebelum makan dapat membantu mengontrol rasa lapar sehingga mengurangi risiko makan berlebihan.

Minum air es untuk menjaga diet

Minum air dingin juga memiliki kelebihan sendiri. Ketika bunda minum air dingin, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menghangatkan air tersebut sampai mencapai suhu tubuh.

Proses ini disebut termogenesis dan walaupun kalori yang dikonsumsi relatif kecil, dampak ini tetap berkontribusi pada upaya menurunkan berat badan. Air dingin juga membantu menjaga suhu tubuh selama aktivitas fisik sehingga ibu dapat berolahraga dengan intensitas lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Olahraga yang lebih efektif tentu akan membakar lebih banyak kalori. Selain itu, banyak orang merasa air dingin lebih segar sehingga dapat mendorong mereka untuk minum lebih banyak.

Hidrasi yang baik sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh secara keseluruhan, termasuk metabolisme, yang berperan penting dalam proses penguraian lemak.

Suhu apa yang lebih baik, hangat atau dingin, untuk diet?

Tidak perlu memilih antara air hangat atau dingin dalam jalur terpisah. Keduanya bisa digunakan bergantian untuk mendukung penurunan berat badan secara lebih optimal.

Sebagai contoh, awali hari dengan minum segelas air hangat untuk meningkatkan metabolisme dan memfasilitasi pencernaan. Tambahkan lemon untuk manfaat detoxifikasi tambahan.

Minum air yang hangat sebelum makan juga dapat membantu mengontrol nafsu makan. Di sisi lain, sebaiknya gunakan air dingin selama atau setelah melakukan aktivitas fisik untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan meningkatkan kemampuan fisik dalam melakukan olahraga.

Minum air dingin pada siang hari, terutama ketika cuaca panas, dapat membantu menjaga hidrasi dan meningkatkan metabolisme tubuh. Jadi, baik air hangat maupun dingin memiliki manfaat masing-masing untuk mendukung diet penurunan berat badan.

Menggabungkan keduanya menjadi bagian rutinitas sehari-hari Bunda merupakan strategi terbaik untuk memanfaatkan semua kegunaannya. Bagaimana perencanaan sehari-hari Bunda?

Gratis!