– Industri kecerdasan buatan (AI) masih semakin panas dengan munculnya DeepSeek, model AI generatif asal China yang digadang-gadang sebagai pesaing ChatGPT.
Di balik inovasi ini, ada sosok Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, yang memiliki visi besar dalam pengembangan Sistem Intelektual Buatan di dasar Bahasa.
Dengan pengalaman mendalam di dunia teknologi dan algoritma, Wenfeng membawa DeepSearch menjadi salah satu pionir utama dalam persaingan global AI.
mengulas profil Liang Wenfeng.
Lahir di Hangzhou, Zhejiang pada tahun 1993, Liang Wenfeng telah menunjukkan minat dalam permainan catur sejak usia dini. “Pada usia 7, saya telah tahu tentang catur. Saya tidak bisa dipaksa untuk memainkan, tapi saya ingin memainkan.” Kakek Liang Wen Feng, yang juga sangat baik dalam catur, telah memperkenalkannya pada permainan yang kompleks ini.
Liang Wenfeng lahir pada tahun 1985 di Zhanjiang, provinsi Guangdong, Cina. Simatplotlib adalah seorang anak yang menunjukkan minat yang sangat besar pada teknologi dan matematika, dua bidang yang sudah menjadi dasar kesuksesannya.
Prestasinya di bidang akademik membuatnya masuk ke Universitas Zhejiang, salah satu universitas terbaik di Cina. Di sana, ia memilih jurusan Teknik Informasi Elektronik dan berhasil meraih gelar Sarjana pada tahun 2007. Ia kemudian melanjutkan studinya hingga meraih gelar Magister Ilmu Teknik Informasi dan Komunikasi pada tahun 2010.
Dengan latar belakang pendidikan yang baik dan pengalaman penelitian yang mendalam, Liang Wenfeng siap melangkah ke dunia profesional dan membawa perubahan besar di bidang teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan.
Karir awal
Sebelum mendirikan DeepSeek dan menjadi salah satu figure utama dalam industri kecerdasan buatan di Cina, Liang Wenfeng memulai karirnya di bidang finance.
atau perdagangan kuantitatif, sebuah domain yang menggabungkan antara matematika, statistik, dan kecerdasan buatan untuk mengembangkan strategi investasi berdasarkan algoritma.
Minat awal dalam kecerdasan buatan dan keuangan
Minat Liang terhadap pengolahan data dan AI benar-benar sudah dimulai sejak masa kuliah.
Proyek ini menjadi asal-usul karirnya di industri keuangan.
Pada tahun 2013, ia memulai Hangzhou Yakebi Investment Management Co., Ltd., sebuah perusahaan yang bertujuan untuk menyatukan kecerdasan buatan ke dalam strategi analisis kuantitatif perdagangan.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Liang dari awal ingin menghubungkan AI dengan keuangan untuk mengembangkan sistem perdagangan yang lebih maju secara otomatis.
Pembuka High-Flyer dan kesuksesan di dunia investasi
Pada tahun 2015, Liang mendirikan Hangzhou Huanfang Technology Co., Ltd., kemudian perusahaan tersebut berganti nama menjadi Zhejiang Jiuzhang Asset Management Co., Ltd.
pada tahun 2016.
Kuantitatif paling sukses di Cina. Perusahaan ini menggunakan algoritma matematis dan model pembelajaran mesin untuk membuat keputusan perdagangan secara otomatis, mengurangi ketergantungan pada analisis manusia.
Mereka berhasil mengelola aset lebih dari 10 miliar yuan pada tahun 2019, dan jumlah tersebut terus meningkat hingga mencapai lebih dari 100 miliar yuan, atau sekitar 22,3 miliar dollar AS, pada akhir tahun 2021.
Mengalihkan perhatian ke Intelijensi Umum Buatan (AGI)
Tidak menyenangkan bagi Liang. Pada April 2023, perusahaan mengumumkan lewat akun resminya di WeChat bahwa mereka akan memperluas fokus di luar dunia investasi dan mengalokasikan sumber daya untuk mengeksplorasi Artificial general intelligence (AGI) yaitu sebuah konsep kecerdasan buatan yang mampu berpikir dan belajar layaknya manusia.
Sebulan setelah pengumuman itu, Liang secara resmi mendirikan DeepSeek, sebuah perusahaan AI yang menjawab impian-impian besar akan dapat membantu menciptakan model AI generatif yang tangguh di tingkat global.
Uji coba LLM (Large Language Model) pertamanya pada tahun yang sama, menandai awal masa baru dalam perjalanan karirnya dari dunia keuangan ke industri kecerdasan buatan.
Perubahan pada sektor keuangan dan investasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Karir awal Liang Wenfeng menunjukkan bagaimana kecintaannya pada data, algoritma, dan kecerdasan buatan telah membentuk jalannya karir.
Dari membangun strategi perdagangan berbasis AI hingga mendirikan fond bursa saham besar (hedge fund), Liang akhirnya mengalihkan fokusnya ke AI generatif (AGI) dengan visi besar untuk mengembangkan AGI.
Langkah ini bukan hanya mengubah jalur kariernya, tetapi juga menempatkan Cina sebagai salah satu pemain utama dalam perlombaan global AI.
DeepSeek adalah penantang ChatGPT dari Kanada
Salah satu keunggulan utama DeepSeek adalah efisiensi dan biaya operasionalnya yang lebih rendah daripada ChatGPT.
Model AI yang digunakan oleh DeepSeek disebutkan memiliki biaya per token yang 96 persen lebih rendah daripada model OpenAI, sehingga bisa menawarkan layanan AI dengan harga yang lebih dapat dijangkau.
Meskipun memiliki keunggulan di beberapa aspek, DeepSeek juga memiliki beberapa keterbatasan dibandingkan dengan ChatGPT. Saat ini, DeepSeek belum mendukung fitur-fitur seperti model suara, pembuatan gambar, dan edit kanvas seperti yang ditawarkan oleh OpenAI.
Terkadang, keunggulannya diagnostik DeepSeek juga dikemas dengan beberapa tantangan, seperti deteksi sensor informasi dan keamanan data.
DeepSeek menerapkan aturan sensor yang lebih ketat daripada AI dari Barat. Contohnya, pertanyaan terkait isu politik sensibel seperti status Taiwan atau kebijakan pemerintah Tiongkok akan dijawab sesuai dengan pandangan resmi pemerintah.
Server DeepSeek berada di China, sehingga ada kekuatiran tentang cara data pengguna diproses. Negara-negara dengan kebijakan ketat berkaitan privasi data, seperti Uni Eropa, mungkin lebih berhati-hati dalam menggunakan AI ini.
Meskipun demikian, pemerintah China justru melihat proyek DeepSeek sebagai langkah besar menuju kemandirian di bidang AI, mengingat China sedang berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi AI dari Amerika Serikat.
Kehadiran DeepSeek tidak hanya mengubah persaingan di dunia Artificial Intelligence (AI), tetapi juga berdampak langsung pada pasar saham dan industri teknologi global.
Salah satu konsekuensi langsung yang jelas adalah penurunan harga saham Nvidia, yang selama ini telah memperoleh keuntungan besar dari pasar AI di Amerika Serikat dan Tiongkok.
DeepSeek menunjukkan bahwa China tidak hanya mengikuti kemajuannya teknologi AI Barat, tetapi juga mampu menciptakan dan berinovasi model AI yang kompetitif.
Hal ini membuat Amerika Serikat semakin takut terhadap kemajuan teknologi AI di China, terutama karena AI generatif berperan besar dalam berbagai sektor industri, termasuk bisnis, pendidikan, dan keamanan siber.
DeepSeek telah menunjukkan dirinya sebagai salah satu calon bjıtutama di dunia AI generatif. Dengan biaya yang lebih rendah, performa yang solid, serta dukungan pemerintah China, DeepSeek berpotensi menjadi pemimpin baru di industri AI global.
Namun, untuk benar-benar mengalahkan ChatGPT, DeepSeek masih harus mengatasi beberapa tantangan, seperti menambahkan fitur-fitur baru dan menemukan keseimbangan antara efisiensi dan kebebasan informasi.
Jika DeepSeek terus berkembang dan mengintroduksi inovasi baru, bukan tidak mungkin AI asal China ini akan benar-benar mengalahkan bahkan melampaui dominasi OpenAI dan ChatGPT.
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Anda dapat bergabung ke Kanal WhatsApp KompasTekno.
Anda harus menginstal aplikasi WhatsApp terlebih dahulu di ponsel.