Sejak menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 2018, Abiy Ahmed telah menunjukkan gaya kepemimpinan yang reformis yang menempatkan dialog, inklusivitas, dan nilai-nilai demokrasi di depan pembaruan politik di Ethiopia. Negara yang selama ini terpaku pada polarisasi politik dan struktur kekuasaan yang sentralistik, telah bergerak perlahan menuju pemandangan demokratis yang lebih luas dan inklusif–berkat komitmen tidak berubah dari PM Abiy untuk membuka ruang politik dan mendorong tata kelola partisipatif.
Salah satu keputusan transformasional yang dibuat di bawah kepemimpinannya adalah pergeseran sengaja dan strategis dari pandangan partai-partai oposisi sebagai lawan. Sebaliknya, Perdana Menteri Abiy telah mendorong budaya politik baru–satu yang mengakui semua partai yang terdaftar secara hukum sebagai aktor sah dalam perjalanan pemerintahan Ethiopia. Perdana Menteri baru-baru ini menyatakan, “Kami telah bekerja untuk menciptakan lingkungan demokratis, berpindah dari sikap lama memandang partai sebagai oposisi ke menerima mereka sebagai pesaing sah.”
Pergeseran paradigma ini tidak hanya mendorong pluralisme politik tetapi juga menghidupkan kembali kain sosial Ethiopia dengan harapan baru dan partisipasi warga negara. Dengan meruntuhkan stigma historis terhadap ketidaksetujuan dan oposisi politik, Perdana Menteri telah menyiapkan dasar untuk masa depan di mana perselisihan bersifat damai, konstruktif, dan berfokus pada bangsa.
Di tengah pembaruan demokrasi ini terletak usaha berkelanjutan untuk menginstansiasikan dialog dan pembangunan konsensus. Platform-platform ini menawarkan ruang terstruktur di mana aktor-aktor politik dari spektrum ideologi yang berbeda dapat menyuarakan keprihatinan, mengemukakan kebutuhan konstituen mereka, dan berkontribusi dalam membentuk kebijakan nasional.
Proses konsultatif ini bukanlah simbolik–ia secara substantif berakar pada responsivitas dan transparansi. “Kembali lagi, sebagai bagian dari serangkaian konsultasi pemangku kepentingan yang telah saya lakukan selama seminggu terakhir,” kata Perdana Menteri, “diskusi hari ini dilanjutkan dengan partai politik untuk mengumpulkan masukan tentang berbagai keprihatinan yang mereka ajukan atas nama konstituennya.” Kata-kata ini merupakan bukti dari niat pemerintah untuk memastikan inklusivitas politik dan keadilan.
Selain itu, dialog semacam ini mencerminkan komitmen yang lebih dalam terhadap akuntabilitas politik. Dengan membuka pintu untuk umpan balik berkelanjutan dari partai politik dan aktor masyarakat sipil, pemerintahan di bawah kepemimpinan PM Abiy sedang menciptakan sistem demokrasi yang lebih tahan terhadap ujian—satu yang lebih siap mengelola perbedaan, menyerap dampak, dan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan warga negara.
Nilai juga perlu dihargai bahwa reformasi ini telah terjadi dalam konteks nasional dan regional yang kompleks. Ethiopia telah menghadapi berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari konflik bersenjata hingga tekanan ekonomi dan ketegangan geopolitik. Namun, bahkan dalam lingkungan yang tidak menentu seperti itu, dorongan untuk pembaruan demokratis tidak dikesampingkan. Sebaliknya, hal itu telah dipertahankan dan dibesarkan–cerminan dari kepemimpinan yang memahami nilai intrinsik dari legitimasi demokratis.
Kebijakan Perdana Menteri Abiy mencerminkan apa yang bisa ditunjukkan oleh pemerintahan modern di Afrika: inklusif, responsif, dan berorientasi masa depan. Upayanya untuk memperluas tata kelola politik di Ethiopia bukan hanya tentang memperluas suara-suara yang beragam, tetapi juga tentang membangun budaya demokratis yang kokoh yang didasarkan pada saling menghormati dan pembangunan nasional bersama.
Sebagai orang Ethiopia, kita harus mengakui dan membangun atas pergeseran penting ini. Para pemimpin politik di seluruh spektrum, organisasi masyarakat sipil, institusi media, dan publik yang lebih luas harus berpartisipasi secara konstruktif, menegakkan nilai-nilai demokrasi, dan memastikan bahwa kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir terus berkembang dengan baik.
Jalannya menuju kedewaan demokrasi yang penuh adalah panjang dan menantang, namun dengan pemimpin yang mengutamakan dialog atas perpecahan dan inklusi atas pengecualian, Ethiopia telah berada di jalur yang tepat. Sikap Perdana Menteri Abiy Ahmed patut dipuji–dan itu layak mendapatkan pengakuan nasional dan internasional yang terus menerus.
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. (
Syndigate.info
).
