Pentingnya Topik 5 dalam Modul Pedagogik PAI untuk Guru
Bagi para guru yang sedang mengikuti Pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Kementerian Agama Tahun 2025, ada beberapa modul pembelajaran yang harus dikuasai secara sistematis. Salah satu topik yang menjadi fokus utama adalah Topik 5 dalam Modul Pedagogik PAI. Topik ini membahas tentang pendekatan dan strategi layanan bimbingan konseling dalam konteks supervisi klinis.
Tujuan dari Topik 5 ini adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada guru tentang bagaimana strategi bimbingan konseling dapat diterapkan secara efektif dalam pengawasan klinis. Materi ini juga menekankan peran penting guru dalam memberikan layanan yang bersifat preventif, kuratif, dan pengembangan kepada siswa. Hal ini dilakukan melalui pendekatan yang lebih personal dan profesional.
Setelah mempelajari seluruh isi Topik 5, peserta pelatihan akan menghadapi soal pretest. Tujuan dari ujian ini adalah untuk mengukur sejauh mana pemahaman guru terhadap materi yang telah dipelajari. Soal-soal yang disusun dirancang untuk merefleksikan kemampuan analisis, pemahaman konsep, serta penerapan strategi layanan bimbingan konseling dalam situasi nyata di lapangan.
Berikut ini adalah kunci jawaban soal pretest Modul Pedagogik PAI Topik 5 yang bisa digunakan sebagai referensi belajar:
- Prayitno (2004) mendefinisikan layanan bimbingan konseling sebagai proses pemberian bantuan oleh konselor kepada individu untuk mencapai perkembangan optimal dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara mandiri. Selain itu, layanan ini juga diharapkan dapat membantu individu memahami dirinya sendiri serta lingkungannya, seperti yang dijelaskan oleh Gibson dan Mitchell (2003). Apa tujuan utama layanan bimbingan konseling berdasarkan definisi yang disampaikan oleh para ahli?
Jawaban: C. Mengembangkan potensi individu dan menyelesaikan masalah secara mandiri
- Supervisi klinis memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi konselor. Goldhammer (1969) menyatakan bahwa supervisi klinis bertujuan untuk meningkatkan pengajaran melalui observasi langsung dan analisis interaksi antara pengajar dan peserta didik. Bagaimana supervisi klinis dapat meningkatkan kualitas layanan konseling?
Jawaban: B. Dengan menganalisis pola-pola interaksi antara konselor dan klien secara terperinci
- Pendekatan reflektif dalam supervisi klinis mendorong supervisee untuk merefleksikan pengalaman mereka secara kritis. Hal ini membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan dalam praktik konseling, sekaligus meningkatkan kualitas layanan. Mengapa refleksi menjadi bagian penting dalam supervisi klinis?
Jawaban: B. Karena refleksi memungkinkan supervisee mengenali area pengembangan pribadi dan profesional
- Strategi “Sandwich Feedback” digunakan dalam supervisi klinis untuk memberikan umpan balik yang konstruktif. Strategi ini diawali dengan menyampaikan aspek positif, diikuti oleh area perbaikan, dan ditutup dengan dorongan atau apresiasi tambahan. Apa manfaat utama penggunaan strategi “Sandwich Feedback” dalam supervisi klinis?
Jawaban: C. Meningkatkan motivasi supervisee dengan memberikan umpan balik dalam suasana mendukung
- Teori bimbingan konseling yang menekankan pentingnya memahami kebutuhan emosional dan spiritual siswa dalam pembelajaran PAI adalah…
Jawaban: B. Teori Humanistik
Dengan memahami konsep-konsep tersebut, guru tidak hanya akan lebih siap dalam menjalani evaluasi, tetapi juga mampu menerapkan strategi bimbingan konseling secara efektif dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Topik 5 ini menjadi fondasi penting dalam meningkatkan kualitas layanan konseling yang diberikan kepada siswa.
