Profil Dwi Hartono, Pengusaha Kaya yang Terlibat dalam Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Dalam kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta (MIP), seorang kepala cabang bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta, muncul nama Dwi Hartono. Sebagai pengusaha kaya raya dari Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, ia terlibat dalam kejahatan yang menggegerkan publik. Pertanyaan muncul: mengapa seseorang dengan kondisi ekonomi stabil justru terlibat dalam tindakan kriminal?
Dwi Hartono, yang memiliki inisial DH, adalah seorang tokoh ternama di Jambi. Ia dikenal sebagai pengusaha sukses yang menjalani berbagai bisnis, termasuk perkebunan, perdagangan, pendidikan digital, hingga perangkat lunak. Selain itu, ia juga aktif sebagai motivator yang sering membagikan kisah sukses melalui media sosial.
Bisnis yang Menghasilkan Miliaran Rupiah
Bisnis Dwi Hartono sangat luas dan mencakup beberapa bidang. Di bidang pendidikan dan teknologi, ia mengelola PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI), yang terkait dengan aplikasi Guruku. Perusahaan ini menyediakan layanan belajar daring, try out, dan pelatihan keterampilan. Selain itu, ia juga memiliki PT Hartono Mandiri Makmur, sebuah perusahaan perdagangan dan pengembangan perangkat lunak yang dikelola melalui situs warunggaib.com.
Di bidang perkebunan, Dwi Hartono memiliki usaha yang cukup besar di Kabupaten Tebo, Jambi. Hasilnya bisa mencapai miliaran rupiah setiap tahun. Selain itu, aktivitas trading-nya juga menjadi sumber pendapatan tambahan. Bahkan, ia dikabarkan memiliki helikopter pribadi untuk transportasi.
Aktivitas Sosial dan Media Sosial
Selain sukses dalam bisnis, Dwi Hartono juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia sering memberi sumbangan kepada kelompok-kelompok yang kurang mampu. Dalam wawancara dengan media lokal, ia menyatakan bahwa ingin terus berbagi dan menginspirasi orang lain, meskipun memiliki kekayaan yang besar.
Di YouTube, ia dikenal sebagai motivator yang banyak dipengaruhi oleh para UMKM dan pelajar. Jumlah subscriber-nya mencapai ratusan ribu, menunjukkan popularitasnya di kalangan masyarakat.
Rekaman CCTV dan Penangkapan Pelaku
Dari rekaman CCTV yang diterima Tribunnews, korban MIP terlihat sedang berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8). Saat itu, ia diculik oleh sejumlah orang tak dikenal saat akan masuk ke mobilnya. Korban kemudian dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.
Jenazah MIP akhirnya ditemukan di sebuah kebun kosong di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat.
Empat Pelaku Utama Jadi Tersangka
Polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan MIP. Mereka adalah otak dari kejahatan tersebut. Keempat tersangka ditangkap di berbagai lokasi, termasuk Solo, Jawa Tengah, dan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Menurut informasi dari Polda Metro Jaya, penyidik sedang melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka untuk mengungkap peran masing-masing serta motif dan kronologi pembunuhan tersebut.
Delapan Pelaku Ditangkap
Secara keseluruhan, sudah ada delapan pelaku yang ditangkap dalam kasus ini. Sebelum penangkapan DH, YJ, AA, dan C, polisi telah menangkap empat orang lainnya. Tiga dari mereka ditangkap di Jalan Johar Baru III No 42, Johar Baru, Jakarta Pusat. Satu pelaku lainnya ditangkap setelah mendarat di bandara Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Para pelaku ini diyakini sebagai pelaku utama dalam penculikan dan pembunuhan MIP. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.