Mobil Esemka Muncul di Pengadilan Negeri Solo
Mobil Esemka, yang sebelumnya hanya menjadi legenda dalam wacana masyarakat, kini tiba-tiba muncul ke permukaan. Tidak di showroom atau pameran otomotif, melainkan di halaman Pengadilan Negeri (PN) Solo, Rabu (30/7/2025). Unit yang terlihat adalah tipe Bima, kendaraan pikap berwarna perak dengan bodi besar yang mengundang perhatian. Ini merupakan bagian dari gugatan terhadap Presiden RI ke-7, Jokowi, yang sedang ditangani di PN Solo.
Penggugat dalam kasus ini adalah Aufaa Luqmana Re A, yang mengajukan gugatan terkait wanprestasi produksi Mobil Esemka. Gugatan tersebut menilai bahwa Jokowi tidak memenuhi kesepakatan atau harapan yang telah dibangun sebelumnya. Untuk membuktikan bahwa Esemka bukan sekadar nama, Aufaa sengaja membawa mobil tersebut langsung ke pengadilan. Hal ini dilakukan dalam sidang beragenda kesimpulan secara e-court.
“Sebenarnya, mau kita ajukan bukti juga. Karena hari ini agenda sidang masuk ke kesimpulan, kami tetap berupaya maksimal menghadirkan unit mobilnya. Hukum acaranya sudah masuk kesimpulan. Kami hadirkan hari ini agar dinilai hakim,” ujar Aufaa dengan penuh kesungguhan.
Namun, ada hal yang mengejutkan. Mobil tersebut bukanlah unit baru, melainkan barang bekas yang dibelinya dari pasar daring OLX pada 21 Juli 2025. Kendaraan itu didatangkan dari Jakarta setelah melalui proses pencarian yang cukup rumit. Setelah mendapatkan unit, Aufaa langsung menuju pabrik Esemka di Boyolali. Namun, kenyataan di lapangan memperkuat kecurigaannya: pabrik masih melayani servis, tetapi nyaris tak ada aktivitas produksi.
“Unitnya ada, di pasaran susah. Kami servis ke sana tapi tidak ada aktivitas. Kita dapatnya second, bukan baru dari PT. Esemka. Padahal, niatan dari penggugat belinya unit mobil baru,” tutur Aufaa.
Diburu dengan Semangat, Dibeli dengan Negosiasi
Aufaa, anak dari Boyamin Saiman, Ketua MAKI, ternyata telah lama memimpikan memiliki Esemka. Namun, harapan untuk mendapat unit baru pupus hingga akhirnya ia menerima kenyataan dengan membeli versi bekas. “Saya kan dari dulu ingin membeli mobil ini, saya cari-cari meskipun second tetap saya beli,” ujarnya.
Unit itu awalnya ditawarkan dengan harga Rp50 juta. Namun, dengan naluri negosiasi yang tajam, Aufaa berhasil menurunkannya menjadi Rp45 juta. “Buka harganya Rp50 juta, saya tawar Rp40 juta tidak dikasih, akhirnya tengah-tengah saja, Rp45 juta,” katanya.
Meski sudah mendapat unit impian, Aufaa tidak berharap muluk-muluk. “Ya, sesuai harga. Saya tidak terlalu berekspektasi banyak,” imbuhnya.
Kuasa hukum Aufaa, Arif Sahudi, menegaskan kehadiran mobil di pengadilan adalah bukti nyata keseriusan kliennya. “Kami beli kemarin, tanggal 21 Juli, harganya Rp45 juta,” ucap Arif singkat.
Sidang Masih Bergulir
Kini, sidang gugatan terhadap tiga pihak, mantan Presiden Jokowi, mantan Wapres Ma’ruf Amin, dan PT Solo Manufaktur Kreasi, masih terus bergulir. Di tengah perdebatan hukum, satu hal menjadi sorotan tajam: Mobil Esemka akhirnya muncul, namun tetap dibalut misteri yang belum sepenuhnya terungkap.
Sejarah Singkat Mobil Esemka
Mobil Esemka adalah merek kendaraan bermotor yang diproduksi di Indonesia. Pertama kali mendapatkan perhatian luas pada tahun 2011 ketika Joko Widodo, saat itu menjabat sebagai Walikota Solo, menggunakan salah satu prototipe Esemka, Esemka Rajawali, sebagai kendaraan dinas. Hal ini memicu antusiasme publik terhadap gagasan “mobil nasional” buatan anak bangsa.
Pada April 2015, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) didirikan sebagai pengelola resmi Esemka. Pabrik perakitan Mobil Esemka itu dibangun di Boyolali, Jawa Tengah, dan diresmikan oleh Jokowi saat itu menjabat sebagai presiden pada 6 September 2019. Mobil Esemka diklaim menggunakan komponen buatan lokal dari berbagai perusahaan Indonesia, seperti PT INKA untuk beberapa bagian dan Pertamina untuk pelumas. Beberapa sumber menyebutkan kandungan lokal Esemka Bima mencapai hampir 60 persen.
Perjalanan produksi Mobil Esemka tidak selalu mulus, seperti mengenai kesulitan dalam uji kelayakan dan emisi. Selain itu, Mobil Esemka juga sering dikaitkan dengan narasi politik, terutama saat kampanye pemilihan presiden Jokowi kala itu.
Menurut kabar yang beredar, Mobil Esemka masih memproduksi unit, terutama model pikap Bima. Namun, Mobil Esemka saat ini sedang menghadapi gugatan wanprestasi dari seorang warga Solo terkait kesulitan dalam membeli unit Mobil Esemka baru. Kasus ini pun sedang menjadi sorotan publik dan media, dengan sidang yang masih berlangsung di Pengadilan Negeri Solo.


