Makna dan Filosofi Logo Partai Solidaritas Indonesia Baru

Posted on

Perubahan Logo dan Visi Baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru saja meluncurkan logo baru yang menampilkan sosok gajah. Peluncuran ini terjadi setelah Kaesang Pangarep ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI. Sebelumnya, logo PSI memiliki desain berupa tangan memegang bunga mawar dengan dominasi warna putih dan merah. Kini, logo baru menggambarkan bentuk gajah dengan dua bagian utama, yaitu kepala dan belalai berwarna merah, serta tubuh dan kaki berwarna hitam di atas latar belakang putih.

Bendahara Fraksi PSI DKI Jakarta, Kevin Wu, menjelaskan bahwa logo baru bukan hanya sekadar perubahan visual, tetapi juga penuh makna filosofis dan nilai-nilai perjuangan yang dianut oleh PSI. Ia menyatakan bahwa PSI adalah partai modern yang berpihak pada kepentingan rakyat. Pemilihan gajah sebagai simbol dalam logo tidak tanpa alasan. Gajah dikenal sebagai hewan yang kuat, setia, bijaksana, dan memiliki daya ingat yang tajam.

Dalam konteks ini, PSI mengartikan gajah sebagai simbol kekuatan moral, kesetiaan terhadap rakyat, kemakmuran bangsa, serta kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, gajah juga dikenal sebagai hewan sosial yang hidup dalam kelompok, mencerminkan semangat kolektif dan solidaritas yang menjadi prinsip dasar perjuangan PSI.

Kepala gajah yang berwarna merah dan mengarah ke atas melambangkan optimisme serta cita-cita besar yang ingin diraih oleh PSI. Warna merah merepresentasikan semangat juang yang membara, keberanian dalam bertindak, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Sementara itu, tubuh dan kaki gajah yang berwarna hitam melambangkan kekokohan, stabilitas, serta kesetiaan yang tidak goyah. Warna hitam juga menyiratkan keteguhan sikap PSI dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan, persatuan, dan kesejahteraan sosial.

Selain itu, gajah juga dikenal memiliki kecerdasan luar biasa di alam liar. Dengan demikian, gajah diangkat menjadi representasi dari pentingnya pengetahuan dan pendidikan dalam membangun bangsa. Melalui logo ini, PSI ingin menyampaikan bahwa setiap langkah dan kebijakan partai selalu berpijak pada data, ilmu, dan semangat kemajuan.

Masa Depan PSI di Mata Jokowi

Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi, hadir dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 yang digelar di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah (Jateng). Kedatangan Jokowi disambut dengan antusias oleh kader PSI. Dalam sesi diskusi, Jokowi memberikan motivasi kepada anggota PSI untuk berpolitik yang baik, baik bagi negara maupun masyarakat.

Jokowi menyatakan bahwa PSI akan menjadi partai yang besar. Ia percaya bahwa dengan pengalaman di Pemilu 2019 dan 2024, PSI akan hebat terutama di Pemilu 2034. Jokowi juga menyebutkan bahwa PSI adalah partai milik bersama dengan tagline “PSI partai Super tbk.” Ia meminta seluruh kader PSI aktif di masyarakat, baik di tingkat desa maupun nasional, agar dapat bekerja keras bersama menuju Pemilu 2029.

Kaesang Jadi Ketua Umum PSI

Sementara itu, Kaesang Pangarep terpilih menjadi Ketua Umum PSI untuk periode 2025-2030. Usai terpilih, Kaesang menyatakan bahwa PSI akan menjadi partai besar pada Pemilu 2029. Meski pada Pemilu 2024 ia hanya memiliki waktu tiga bulan untuk mengkampanyekan PSI, ia memohon maaf karena gagal membawa partai ini masuk ke Senayan.

Kaesang menyatakan bahwa meskipun banyak orang masih menganggap PSI sebagai gajah yang kecil, partai ini akan menjadi besar pada Pemilu 2029. Ia berjanji bakal membawa PSI diperhitungkan pada Pemilu 2029. Pemilihan Kaesang sebagai Ketua Umum dilakukan dalam Pemilu Raya 2025 yang diselenggarakan di Graha Saba Buana, Solo. Dalam pemilu tersebut, Kaesang memperoleh suara sebesar 65,28 persen, sedangkan Ronald A Sinaga dan Agus Mulyono mendapatkan masing-masing 22,23 persen dan 12,48 persen.