Lorong Waktu di Pasar Tradisional Bukhara

Posted on

Lorong Waktu dan Pelajaran Hidup

Lorong waktu, sebuah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan hidup manusia dari awal hingga akhir. Di pasar tradisional Bukhara, lorong-lorong sempit ini tidak hanya menjadi tempat berdagang, tetapi juga menjadi simbol perjalanan hidup yang terus bergerak dari ujung ke ujung. Di sana, barang-barang atau pikiran-pikiran kita berlalu dengan cepat, seperti arus yang tak pernah berhenti.

Sebagaimana kitab suci mengajarkan, setiap langkah dalam hidup memiliki makna. Dari waktu ke waktu, kita belajar dan tumbuh, serta mencari cara untuk hidup lebih baik di masa depan. Banyak kesempatan muncul dalam perjalanan hidup kita, dan semua itu bergantung pada pilihan yang kita ambil. Lorong waktu kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Kita sendiri yang harus memperbaiki jalan yang telah kita lalui. Ketika waktu kita sampai di ujung, lorong tersebut akan tertutup, dan kita tidak akan bisa membukanya lagi.

Lingkungan Kota Tua Bukhara

Lorong-lorong kota tua Bukhara terletak di area yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan berarsitektur Islam yang indah. Di sana, para penjual membuka lapak-lapak kecil untuk menjual souvenir-souvenir yang menarik bagi wisatawan. Berbeda dengan keramaian di Jakarta, lapak-lapak di sini tidak terlalu padat dan ramai. Hal ini membuat pengunjung merasa nyaman saat memilih barang-barang yang ingin dibeli sebagai oleh-oleh.

Di beberapa titik, jarak antar lapak cukup jauh, sehingga tidak mengganggu pengunjung yang ingin menikmati keindahan bangunan-bangunan kuno. Selain itu, layanan yang diberikan oleh para penjual sangat ramah dan tidak memaksa pengunjung untuk membeli barang. Bahkan, di beberapa lapak, penjual hanya bercerita tentang berbagai hal ketika ditanya, tanpa mengharapkan pembelian.

Perjalanan Hidup dan Pilihan

Lorong waktu, waktu hidup, kesempatan, peluang, pilihan, dan harapan adalah elemen-elemen penting dalam kehidupan manusia. Banyak orang percaya bahwa segala sesuatu sudah direncanakan oleh Tuhan. Memang benar, tetapi Tuhan memberikan kita akal budi dan kehendak bebas untuk memutuskan apa yang ingin kita lakukan.

Tuhan tidak memaksa kita untuk mengikuti rencana-Nya secara langsung. Ia menginginkan kita untuk berpikir sebelum bertindak. Ia juga memberikan pilihan, apakah kita ingin menjadi apa dan kemana kita ingin pergi. Namun, banyak dari kita terjebak dalam pemikiran bahwa segala sesuatu akan terjadi sesuai dengan waktunya, indah pada waktunya.

Secara iman, itu benar. Tetapi secara manusia, segala sesuatu melalui proses panjang. Tidak ada hasil tanpa aksi. Ada aksi dan reaksi. Itulah cara kita menjemput masa depan. Mengandalkan Tuhan adalah hal yang benar, tetapi Tuhan juga tidak akan bereaksi jika kita tidak menunjukkan aksi.

Contoh Nyata dalam Hidup

Contohnya, ketika saya diterima kerja di Singapura setelah menyelesaikan proyek besar di Jakarta, Tuhan memberikan kesempatan. Saya memiliki peluang untuk hidup yang lebih baik. Namun, tiba-tiba saya terserang stroke berat, sehingga harus tinggal di Jakarta dan tidak bisa menjemput peluang tersebut.

Tuhan memberikan kesempatan, tetapi saya tidak bisa mengambilnya. Pilihan saya hanya satu, yaitu sabar dalam penyembuhan. Harapan saya pun berubah, yaitu tetap survive hidup, bukan bekerja di Singapura.

Pentingnya Masa Depan

Bagaimana dengan waktu? Terkadang kita lupa bahwa waktu adalah anugerah Tuhan. Semua hidup kita, kesempatan, peluang, pilihan, dan harapan seringkali kita abaikan. Kita hanya fokus pada satu titik, yaitu “kita mau jadi apa”, tanpa mempertanyakan apakah kehendak bebas kita sesuai dengan rencana Tuhan.

Saya sendiri memiliki kehendak bebas untuk bekerja di Singapura dengan peluang dan kesempatan yang ada. Namun, Tuhan tidak berkenan saya pergi ke sana, karena membuat saya terserang stroke. Meskipun semuanya adalah akibat dari kesalahan saya dalam hidup dan pola makan yang tidak teratur.

Mengapa? Saya tidak tahu. Yang pasti, Tuhan memiliki rencana besar untuk saya, yang luar biasa besar. Dan inilah saya, di titik di mana saya berada sekarang ini.

DO NOTHING adalah kesia-siaan! Lorong waktu kita tidak akan bekerja jika kita tidak melakukan apa-apa. Sejatinya, setiap orang memiliki batas waktu. Mulai dari lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, hingga akhirnya mati. Bagaimana kita mempertanggungjawabkan hidup kita kepada Sang Pencipta?

Jika waktu yang kita miliki tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan ada banyak penyesalan, dan lorong waktu kita akan tertutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *