Program Toyota Eco Youth 2025: Menginspirasi Generasi Muda dalam Berinovasi untuk Lingkungan
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali menggelar acara Toyota Eco Youth (TEY) dengan tema utama “ECOActivism – Saatnya Beraksi Jaga Bumi”. Ajang ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan inovasi dan teknologi berkelanjutan, sekaligus mendukung program penghijauan serta kepedulian lingkungan. Kompetisi TEY 2025 merupakan gelaran yang ke-13 setelah berlangsung selama hampir dua dekade.
Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN, menyatakan bahwa TEY tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam menciptakan solusi-solusi inovatif yang berdampak positif terhadap lingkungan. Menurutnya, generasi muda adalah kunci masa depan Indonesia, yang mampu membawa perubahan melalui inovasi dan semangat untuk menjaga keberlanjutan.
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2005, TEY telah melibatkan ribuan siswa SMA dari berbagai provinsi di Indonesia. Dari total 9.972 proposal yang diterima, sebanyak 232 ide teknologi berhasil diwujudkan secara nyata. Pada TEY ke-13 di tahun 2025, jumlah proposal yang diterima mencapai 1.125 dari 338 sekolah di seluruh Indonesia. Seluruh pendaftar kemudian akan diseleksi hingga 25 ide terbaik menjadi finalis.
Finalis TEY akan mendapatkan pembekalan dari jajaran direksi Toyota sebelum akhirnya dinilai oleh dewan juri. Rangkaian acara dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan untuk membantu peserta dalam menyusun proposal Eco-Project, teknik komunikasi efektif, serta pemahaman isu strategis seperti circular economy, sustainability, kolaborasi, pemberdayaan diri, dan dekarbonisasi.
Dewan juri TEY ke-13 terdiri dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, aktivis lingkungan, dan perwakilan dari lembaga pemerintah. Penilaian terhadap proposal Eco-Project mencakup orisinalitas, inovasi, identifikasi masalah, latar belakang ide, pelibatan stakeholder, serta pemanfaatan platform digital. Kriteria tambahan meliputi rencana pelaksanaan, keterlibatan eksternal, dampak sosial-lingkungan yang terukur, dan keberlanjutan program.
Juara Toyota Eco Youth 2025
Pada Senin (25/8/2025), SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Sumatera Utara, ditetapkan sebagai pemenang TEY ke-13. Proposal Eco-Project mereka berjudul “Efektivitas Kitosan dari Limbah Cangkang Kepiting Rajungan” dinilai terbaik. Sebagai juara pertama, SMA Negeri 1 Matauli Pandan menerima hadiah uang pembinaan senilai Rp 100 juta.
Fauzan Yudha Azhary Harahap, salah satu siswa dari sekolah tersebut, menceritakan awal tercetusnya ide mengolah cangkang kepiting menjadi material bernama ‘Kitosan’. Ide ini lahir dari kekhawatiran petani nelayan yang kesulitan dalam operasional penangkapan ikan menggunakan metode Bagan Tancap. Penggunaan BBM untuk generator di tengah laut dinilai terlalu mahal.
Berdasarkan observasi, Fauzan dan temannya, Shadeq Fikri Nasution, mengembangkan alat yang dapat menggantikan fungsi generator. Alat ini lebih efisien dan sekaligus mendaur ulang limbah industri. Cangkang kepiting yang digunakan berasal dari sisa produksi pabrik pengolahan daging kepiting yang biasanya dibuang ke laut. Data menunjukkan bahwa industri ini menghasilkan 109,5 ton limbah cangkang per tahun.
Shadeq berharap produk inovasinya dapat bermanfaat bagi seluruh nelayan di Indonesia, bukan hanya bagi masyarakat di daerahnya. Alat yang dikembangkan mampu menghasilkan listrik sebesar 1,3 volt dari 120 ml air laut dan 2 gram Kitosan. Dengan skala yang lebih besar, alat ini bisa menghasilkan daya listrik yang lebih besar.
Kompetisi Sampingan: Mencari Jurnalis Muda
Selain kategori utama Proposal Eco-Project, TEY 2025 juga menyelenggarakan kompetisi sampingan bernama “Mencari Jurnalis Muda”. Dalam kompetisi Pop Writing Competition, tim SMA Negeri 63 Jakarta yang terdiri dari Aisyah Alya Khoirunnisa meraih juara pertama. Sedangkan kelas Creative Video Competition dimenangkan oleh Riananti Sesyllia Balqis dari SMA Negeri 2 Tanggul, Jember.
