Liga Voli Korea – Makin Jauh dari Red Sparks, Kemarahan Pelatih IBK Altos Setelah Dipecundangi dengan Menyakitkan

Posted on


BOLASPORT.COM – Pelatih Hwaseong IBK Altos, Kim Ho-chul, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya yang sangat besar setelah dikalahkan di laga tandang dalam lanjutan putaran terakhir Liga Voli Korea 2024-2025.

IBK Altos gagal memanfaatkan kesempatan emas untuk memperpanjang rentetan kemenangan di akhir musim Liga Voli Korea.

Lee So-young dan timnya digulung secara kasar di Hwaseong Sports Complex, Hwaseong, Korea Selatan, Sabtu (8/3/2025).

IBK Altos kalah dengan skor 2-3 (25-23, 17-25, 25-19, 21-25, 15-17) dari Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass.

Kekalahan tersebut terasa sangat menyakitkan bukan hanya karena terjadi di depan umum, melainkan juga karena prosesnya.

Bagaimana tidak, IBK Altos hampir saja memperpanjang kemenangan mereka untuk tiga kali beruntun dengan memenangkan set kelima dengan mudah 10-7.

Tetapi, kesalahan demi kesalahan sendiri justru menyebabkan tim kami kalah dua kali dan pertandingan berakhir dengan kekalahan yang sangat menyakitkan.

Pelatih tim IBK Altos, Kim Ho-chul mengekspresikan kekecewaannya setelah pertandingan.

Secara permainan, tidak ada yang salah dengan taktik yang dipilih Kim.

Kompaknya Viktoriia Danchak dengan Yuk Seo-young di garis serang dan pertahanan oleh Choi Jong-min serta mantan kapten Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Lee So-young, sudah baik.

Tetapi entah bagaimana, mereka lengah pada set terakhir ketika banyak peluang menyerang muncul.

.

“Permainan kami sebenarnya sudah bagus, tetapi kesalahan-kesalahan itu sangat disayangkan,” tegas Kim.

Kami memiliki dua kesempatan untuk menang. Jika kami bisa menambah keunggulan, perbedaan skor akan semakin jauh, tetapi kami gagal melakukannya dan malah memberi lawan peluang.

“Kami berada dalam situasi seperti itu, tetapi kami malah melakukan kesalahan,” ungkapnya.

Kim juga menolak pendapat bahwa Hi-Pass lebih menguntungkan pada poin kritis.

Pelatih berusia 69 tahun tersebut tidak mau mengalangi kekalahan dengan alasan lawan lebih beruntung.

Pasalnya, menurut Kim, apabila anak-anak didiknya berhasil memanfaatkan keunggulan sebelum momen krusial terjadi, hasilnya mungkin akan berbeda.

“Sungguh benar ada faktor keberuntungan di momen terakhir. Masalahnya adalah seharusnya kami bisa menampilkan diri yang lebih baik sebelum itu terjadi,” ujarnya.

Kim juga tidak ingin menyalahkan satu pihak atas kekalahan hari ini, termasuk teori tentang umpan yang tidak enak yang diberikan Kim Ha-kyung.

Dia menegaskan bahwa voli adalah permainan tim dan para penyerang harus bisa menyesuaikan diri dengan berbagai sudut umpan segera.

“Bukankah ini olahraga yang kita mainkan bersama? Bagaimana kita bisa memukul bola yang kita sukai saja?” kata eks setter yang dulu dikenal dengan julukan Magico.

Para penyerang juga harus meningkatkan keterampilan mereka. Siapa pun bisa menjadi pemain yang bagus.

Kim Ho-chul tidak menampik adanya kendala yang dihadapi Yuk Seo-young saat harus menyerang setelah melakukan penerimaan.

Siasat sudah dicoba dengan memberi umpan kepada Yuk ketika mengisi posisi opposite alias sayap kanan bukan memaksimalkan kedua sayap.

“Namun, kontrol dengan bagian ini selama pertandingan bukanlah tanggung jawab saya, tetapi tanggung jawab setter,” katanya tegas.

Kekalahan hari ini membuat IBK Altos hanya menambah satu poin dengan total 44 poin di peringkat keempat klasemen.

Mereka bahkan berpotensi turun ke peringkat lima jika kembali gagal menang di sisa akhir musim reguler karena hanya unggul 2 poin dari Hi-Pass.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *