Kiprah Bob Vylan dalam Musik dan Aktivisme Sosial
Bob Vylan, duo musisi asal Ipswich, telah menarik perhatian dunia setelah tampil di Glastonbury 2025. Di tengah situasi di mana BBC dan pemerintah Inggris sibuk menyensor grup musik Kneecap yang vokal mendukung Palestina, Bob Vylan justru memilih untuk menyampaikan pesan politik dengan mengucapkan yel-yel “Death to IDF” sebagai bentuk protes terhadap tindakan tentara zionis Israel yang terus melancarkan genosida di Palestina.
Ini bukanlah hal yang sepenuhnya mengejutkan, karena Bob Vylan sudah lama dikenal sebagai musisi yang peduli pada isu-isu sosial dan politik. Dalam berbagai lagu mereka, tema-tema seperti ketidakadilan, diskriminasi, dan kesadaran akan hak-hak manusia sering muncul. Berikut adalah lima lagu terbaik dari Bob Vylan yang bisa memberikan wawasan tentang alasan mereka mengambil posisi politik yang begitu tegas.
1. “He’s A Man”
Lagu ini merupakan kritik tajam terhadap maskulinitas toksik dan misogini. Bob Vylan menggambarkan bagaimana sebagian orang yang mengklaim dirinya sebagai “lelaki jantan” sering kali memiliki sikap seksis dan rasis tanpa sadar bahwa mereka justru menjadi akar masalah.
Dalam liriknya, mereka juga menyentil kecenderungan rasial dari kelompok ini, khususnya lelaki kulit putih yang sering kali merasa lebih unggul dalam sistem privilese. Beberapa lirik yang menarik antara lain:
Loves a chicken korma (He does), but hates the hands that cook it
Pinch a cheeky bottom, says there’s never harm in looking (C’mon love)
Take him anywhere and you’ll regret you ever took him
2. “We Live Here”
Lagu ini mencerminkan pengalaman Bob Vylan sebagai warga kulit hitam di Inggris. Meskipun lahir dan besar di Ipswich, mereka sering menghadapi perlakuan rasis dan pertanyaan tentang hak mereka untuk tinggal di negara ini.
Beberapa lirik yang menggambarkan hal tersebut antara lain:
Neighbours called me ‘nig*’
Told me ‘go back to my own country’
Said since we arrived This place has got so ugly
3. “Makes Me Violent”
Dengan genre punk, lagu ini mengkritik pemerintah yang cenderung memihak kelas atas dan mengabaikan kebutuhan rakyat biasa. Dalam wawancara dengan NME, Bob Vylan menyatakan bahwa lagu ini sebenarnya merupakan surat cinta kepada pemerintah, tetapi dengan harapan agar mereka lebih memperhatikan keadilan sosial.
Lirik yang menarik antara lain:
The government, their not helping no one out, except for the rich people
There’s a lot of wealth in this city
And that’s who the government is looking out for
4. “Hunger Games”
Lagu ini menggambarkan kesulitan ekonomi yang dialami warga Inggris akibat inflasi biaya hidup. Bob Vylan menyoroti bagaimana penghematan dilakukan dengan memotong subsidi, bukannya mengurangi gaji pejabat.
Beberapa lirik yang relevan antara lain:
You are more than your take home pay
Making barely enough to make it through the day
I know, I know, I know
5. “Health is Wealth”
Lagu ini mengkritik ketidakadilan akses makanan sehat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Makanan sehat sering kali dianggap mahal, sehingga menyebabkan masyarakat miskin terpaksa memilih makanan ultra-proses yang lebih murah, namun berdampak buruk pada kesehatan.
Lirik yang menarik antara lain:
The killing of kids with £2 chicken and chips
Is a tactic of war, waged on the poor
Can’t save wages on slave wages
And you don’t think fresh fruit with your face on the floor
Bob Vylan tidak hanya sekadar musisi, tetapi juga aktivis sosial yang peduli pada isu-isu penting. Dalam skena musik punk, banyak musisi lain yang memiliki lirik pedas dan sadar sosial. Meski tidak semua berhasil menembus ranah mainstream, eksistensi mereka tetap nyata. Lirik-lirik mereka mungkin tidak sepopuler lagu-lagu cinta, tetapi pesan yang disampaikan sangat penting untuk dipertimbangkan.


