Kunci Jawaban IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka: Zat dan Model Partikel
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan Kurikulum Merdeka, salah satu topik penting yang dibahas adalah tentang “Zat dan Model Partikel”. Bab ini membantu siswa memahami struktur dasar materi dari perspektif partikel serta bagaimana sifat-sifat zat padat, cair, dan gas terbentuk. Untuk lebih memperdalam pemahaman tersebut, berikut adalah pembahasan lengkap mengenai soal evaluasi esai pada halaman 53 buku IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka.
Soal Evaluasi Esai
1. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini dari segi keadaan partikel-partikelnya:
a. Kalian tidak dapat menghancurkan baja dengan tangan kalian
Baja merupakan contoh zat padat. Pada tingkat partikel, partikel penyusun baja tersusun sangat rapat, teratur, dan memiliki ikatan yang kuat satu sama lain. Oleh karena itu, baja sangat sulit untuk dihancurkan hanya dengan menggunakan tangan.
b. Susu dapat mengalir dan mengikuti bentuk gelas atau cangkir atau termos
Susu adalah zat cair. Partikel-partikel dalam zat cair memiliki jarak yang lebih renggang dibandingkan zat padat, tetapi masih cukup dekat sehingga bentuknya bisa berubah-ubah sesuai wadah, namun volumenya tetap. Partikelnya juga bergerak bebas tetapi tidak sebebas partikel gas.
c. Kalian dapat merasakan hembusan angin di wajah kalian
Angin adalah udara yang bergerak, dan udara merupakan zat gas. Partikel-partikel gas memiliki jarak yang sangat renggang, bergerak cepat, dan menyebar ke segala arah. Ketika angin mengenai wajah, kita dapat merasakan aliran partikel tersebut sebagai hembusan.
2. Apakah difusi terjadi lebih cepat dalam cairan atau gas? Jelaskan.
Difusi terjadi lebih cepat dalam gas. Hal ini disebabkan oleh gerakan partikel gas yang lebih cepat dan lebih leluasa. Partikel gas memiliki energi kinetik yang lebih besar, sehingga mereka lebih cepat menyebar ke seluruh ruangan. Selain itu, frekuensi tumbukan antarpartikel dalam gas lebih tinggi dibandingkan dalam cairan, mempercepat proses penyebaran.
3. Apabila gula pasir dipindahkan dari satu wadah ke wadah yang lain, apa yang terjadi? Apakah gula pasir termasuk zat padat atau zat cair?
Gula pasir, meskipun tampak seperti butiran kecil yang mudah bergerak, tetap dikategorikan sebagai zat padat. Setiap butiran gula memiliki bentuk dan volume tetap. Meskipun secara keseluruhan bentuk gula pasir berubah sesuai wadah tempat ia ditempatkan, setiap butirannya tidak mengalami perubahan bentuk fisik. Ini adalah karakteristik utama zat padat.
4. Bayangkanlah kalian dan teman-teman kalian adalah partikel air. Buatlah cerita tentang diri kalian, mulailah dengan wujud air sebagai zat padat atau es, uraikanlah perubahan yang terjadi pada diri kalian saat kalian berubah menjadi cair dan kemudian kalian berubah wujud menjadi gas.
Perkenalkan, saya adalah sebuah partikel air. Dalam keadaan dingin, saya menjadi kaku dan membeku bersama teman-teman saya, membentuk es. Saat suhu meningkat, ikatan antar partikel kami mulai melemah, dan kami mulai bergerak lebih bebas—kami menjadi cair. Ketika suhu naik lebih tinggi lagi, seperti ketika mendidih, kami benar-benar terlepas satu sama lain dan berubah menjadi uap air, yaitu wujud gas.
5. Mengapa Dewi dapat mencium wangi melati meskipun pengharum ruangan berada di ruangan belakang rumah?
Wangi melati yang dirasakan Dewi adalah hasil dari proses difusi. Aroma berasal dari partikel wewangian yang berbentuk gas. Partikel-partikel ini bergerak dari daerah dengan konsentrasi tinggi (di ruang keluarga) ke daerah dengan konsentrasi rendah (di bagian depan rumah). Proses ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan distribusi partikel aroma di seluruh ruangan.
6. Buatlah model partikel dengan menggunakan barang-barang bekas pakai yang ada di sekitar kalian. Model kalian memiliki tiga lapisan, yaitu padat pada lapisan paling bawah, di tengah adalah lapisan partikel zat cair dan bagian paling atas adalah partikel-partikel dalam gas.
Untuk membuat model partikel, kamu bisa menggunakan benda-benda bekas seperti kelereng, tutup botol plastik, dan manik-manik. Lapisan bawah dapat dibuat dengan menyusun kelereng secara rapat untuk mewakili zat padat. Di tengah, letakkan tutup botol dengan sedikit jarak antaranya untuk merepresentasikan partikel zat cair. Di lapisan atas, susun manik-manik dengan jarak yang lebih lebar untuk menggambarkan partikel gas yang bergerak bebas dan menyebar.
Model ini bisa menjadi alat bantu visual yang efektif untuk memahami perbedaan antara struktur partikel dalam zat padat, cair, dan gas.
Artikel ini ditujukan sebagai panduan belajar tambahan bagi siswa maupun orang tua dalam memeriksa jawaban anak-anak setelah mereka mencoba menjawab soal-soal sendiri. Memahami konsep partikel dan sifat-sifat zat adalah langkah penting dalam membangun dasar ilmu kimia dan fisika di masa depan.
