KTT BRICS 2025: Rahasia di Balik Kehilangan Dua Tokoh Utama Xi dan Putin

Posted on

Kehadiran yang Tidak Terduga dalam KTT BRICS 2025

Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak hadir dalam KTT BRICS 2025 yang berlangsung di Brasil pada hari Sabtu hingga Senin (5-7 Juli 2025). Kehadiran mereka biasanya menjadi fokus utama dalam pertemuan ini, tetapi kali ini keduanya absen. Hal ini menimbulkan banyak spekulasi mengenai alasan kehadiran mereka yang tidak terwujud.

Xi Jinping tidak hadir dalam KTT BRICS untuk pertama kalinya sejak 12 tahun menjabat sebagai presiden. Meski begitu, pihak China tidak memberikan penjelasan jelas tentang alasan ketidakhadirannya. Sementara itu, Putin memilih untuk berpartisipasi melalui video call. Alasan utamanya adalah untuk menghindari surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Dalam pidatonya, Putin menyampaikan bahwa pengaruh BRICS semakin kuat dan blok tersebut telah menjadi pemain penting dalam tata kelola global. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara anggota dalam menghadapi tantangan global.

Momentum Penting bagi BRICS

Ketidakhadiran Xi Jinping dalam KTT BRICS terjadi pada saat yang sangat krusial bagi kelompok tersebut. Beberapa negara anggota BRICS tenggat waktu 9 Juli untuk menegosiasikan tarif yang akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Ketegangan ini meningkatkan tekanan terhadap kelompok tersebut untuk menjaga solidaritas.

Selain itu, semua negara anggota BRICS juga menghadapi ketidakpastian ekonomi global akibat perubahan hubungan dagang AS. Dengan demikian, BRICS harus lebih kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik global.

Kehadiran Xi Jinping yang tidak terwujud juga membuat Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, kehilangan kesempatan untuk menunjukkan peran yang lebih besar di panggung dunia. Namun, delegasi China tetap hadir dan dipimpin oleh Perdana Menteri Li Qiang.

Faktor-Faktor Penyebab Kehadiran Xi Jinping yang Tidak Terwujud

Menurut Ryan Hass dari lembaga think tank Brookings Institution, ketidakhadiran Xi Jinping mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah fakta bahwa Perdana Menteri India, Narendra Modi, akan menjadi tamu kehormatan di Brasil. Ini bisa menjadi alasan bagi Xi untuk tidak hadir agar tidak terlihat kalah pamor dari Modi.

Hass juga menyatakan bahwa keputusan Xi untuk mendelegasikan kehadiran kepada Perdana Menteri Li Qiang didasarkan pada faktor-faktor tersebut. Ia percaya bahwa Xi ingin menjaga citra China sebagai negara yang stabil dan kompetitif dalam persaingan global.

Kecaman terhadap Tarif Trump

Dalam KTT BRICS pada Minggu (6 Juli 2025), para pemimpin negara anggota menyuarakan kekhawatiran terhadap tarif impor yang berpotensi merugikan ekonomi global. Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh pemimpin BRICS menunjukkan kekhawatiran serius terhadap tindakan unilateral dan non-tarif yang dianggap ilegal dan sewenang-wenang.

Meskipun pernyataan tersebut tidak secara eksplisit menyebutkan AS atau Trump, makna di baliknya jelas menunjuk pada kecaman terhadap kebijakan tarif yang diambil oleh AS. Pernyataan ini menegaskan bahwa langkah-langkah tarif impor melanggar aturan perdagangan dunia dan dapat mengancam perdagangan global serta prospek pembangunan ekonomi global.

Trump sebelumnya mengancam dengan penerapan tarif impor yang tinggi. Namun, ia kemudian menawarkan penangguhan karena menghadapi tekanan. Ia memperingatkan bahwa AS dapat kembali mengenakan pungutan sepihak kecuali ada “kesepakatan” sebelum 1 Agustus. BRICS menilai tindakan ini sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi global.