Korea Selatan Pimpin MIKTA 2025: Perdamaian, Pemuda, dan SDGs Jadi Fokus Utama

Posted on



PasarModern.com


,


Jakarta



Korea Selatan
menegaskan komitmennya dalam membangun perdamaian dunia melalui keketuaan pada forum
MIKTA
(Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) periode 2025-2026. Kepemimpinan ini menjadi kali ketiga bagi Korea Selatan sejak forum ini pertama kali dibentuk pada 2013.


“Kami ingin membangun ini sebagai wadah penting untuk menjaga niat baik dan komitmen terhadap perdamaian dan demokrasi, serta pencarian nilai-nilai bersama di dunia,” ujar Park Soo-deok, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia, dalam sesi diskusi di kantor Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025.


Park menjelaskan, keketuaan Korea Selatan akan mengusung tiga prioritas utama: pembangunan perdamaian, pemberdayaan pemuda, dan percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).


MIKTA dibentuk pada 2013 di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York. Forum ini bertujuan memperkuat kerja sama internasional yang bersifat inklusif, memajukan prinsip multilateralisme, dan menjembatani kepentingan negara maju serta berkembang.



Perdamaian di Tengah Ketegangan Geopolitik


Park menekankan bahwa pembangunan perdamaian menjadi isu yang sangat relevan di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia pada pertengahan tahun ini. Ia menyinggung persaingan negara-negara besar yang kian memanas serta konflik di berbagai belahan dunia, termasuk Timur Tengah.


Ia menegaskan bahwa negara-negara MIKTA, yang mewakili kekuatan menengah

(middle powers)

, harus bersatu dan menyuarakan sikap bersama. “MIKTA harus satu suara dan bertindak bijaksana di tengah-tengah ketidakpastian ini,” kata Park. Konflik antara Iran dan Israel yang mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2025 juga menjadi salah satu latar belakang urgensi isu perdamaian ini.



Dukungan Korea untuk Misi Perdamaian PBB


Sejalan dengan prioritas pembangunan perdamaian, Peneliti Utama Emeritus Sejong Institute, Chung Eun-sook, dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa Korea Selatan adalah pendukung aktif upaya perdamaian yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).


Korea Selatan saat ini juga menjabat sebagai anggota Komisi Pembangunan Perdamaian PBB untuk periode 2023–2025, serta memperkuat kontribusi pada Dana Pembangunan Perdamaian.


Ia menyebut pengalaman Korea dalam transisi pascakonflik, serta upaya pemberdayaan pemuda di wilayah terdampak konflik, menjadi kekuatan dalam mengangkat isu perdamaian di MIKTA.


“Sebagai kelompok kekuatan menengah yang proaktif, anggota MIKTA membawa pengalaman berharga dalam pencegahan konflik, pemulihan pascakonflik, dan proses perdamaian yang inklusif,” kata dia.



Peran Pemuda dalam Diplomasi Global


Isu pemberdayaan pemuda menjadi prioritas kedua MIKTA di bawah kepemimpinan Korea Selatan. Chung menekankan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan global dan membangun masyarakat yang inklusif. “Korea telah memprioritaskan keterlibatan pemuda melalui MIKTA Young Leaders Program tahunan. Saya bangga, ini langkah yang baik untuk melibatkan pemuda dalam diplomasi kekuatan menengah kami,” ujarnya.


Chung menambahkan bahwa tahun ini merupakan peringatan satu dekade Resolusi Dewan Keamanan PBB 2250 tentang Pemuda, Perdamaian, dan Keamanan. Resolusi tersebut semakin menggarisbawahi pentingnya perspektif generasi muda dalam membangun perdamaian dan mendorong pembangunan berkelanjutan.



Percepat SDGs Jelang 2030


Korea Selatan juga memprioritaskan percepatan implementasi SDGs yang dinilai belum menunjukkan progres signifikan. Menurut Chung, hanya tersisa lima tahun hingga tenggat global pada 2030, namun perubahan iklim yang tidak terkendali dan kesenjangan sosial yang melebar menjadi hambatan besar. “Tahun ini SDGs menjadi prioritas utama, dan MIKTA bisa memainkan peran penting dalam mempercepat pelaksanaannya,” ujar Chung.