Kopi vs Teh: Mana yang Lebih Banyak Kandungan Kafeinnya? Ini Faktanya!

Posted on

Kopi dan teh sering dibandingkan dan dianggap “musuh” dalam hal kandungan kafein dan efeknya pada tubuh.

Jika memang harus dibandingkan, kopi vs teh, tentu banyak yang mengira kopi memiliki kadar kafein yang lebih tinggi, namun ternyata daun teh sebenarnya mengandung lebih banyak kafein daripada biji kopi.

Bagaimana itu bisa terjadi ya? Berikut penjelasannya.

Menurut sebuah penelitian di Journal of Food Science, daun teh kering mengandung 3-5% kafein, sedangkan biji kopi hanya mengandung 1-2% kafein.

Tapi, ketika diseduh, kopi masih memiliki lebih banyak kafein dibandingkan teh.

Mengapa Secangkir Kopi Lebih Tinggi Kafeinnya?

Perbedaan utama ada pada proses penyeduhan. Kopi biasanya diseduh dengan 10 gram bubuk kopi per 180 ml air, sedangkan teh hanya menggunakan sekitar 2-3 gram daun teh per 180 ml air.

Selain itu, suhu penyeduhan juga mempengaruhi. Kopi diseduh dengan air panas 90-96 derajat Celsius, yang lebih efektif mengekstrak kafein.

Sementara itu, teh biasanya diseduh dengan suhu yang lebih rendah, yaitu sekitar 70-85 derajat Celsius, sehingga kafein yang larut menjadi lebih sedikit.

Menurut sebuah artikel di Harvard T.H. Chan School of Public Health, secangkir kopi mengandung 95-200 mg kafein, sedangkan teh hitam hanya sekitar 40-90 mg dan teh hijau sekitar 30-50 mg.

Ini menjelaskan mengapa kopi lebih cepat membuat mata terbiasa dibanding teh.

Jenis Teh dan Kandungan Kafeinnya

Meskipun secara umum teh mengandung kafein yang lebih rendah dibanding kopi, ada beberapa jenis teh yang mengandung kafein cukup tinggi.

Teh hitam: 40-90 mg per gelasTeh hijau: 30-50 mg per gelasTeh putih: 15-30 mg per gelasMatcha: 60-80 mg per gelas

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Caffeine Research, matcha diketahui memiliki kafein lebih tinggi daripada teh biasa karena seluruh daun teh digunakan dalam bentuk bubuk.

3. Meningkatkan kadar kalori: Gula memiliki kalori yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar kalori pada k

Banyak orang menambahkan gula ke kopi atau teh untuk menambah rasa. Namun, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan energi yang drastis.

Dilansir dari American Heart Association, konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 25 gram (6 sendok teh) per hari untuk wanita dan 36 gram (9 sendok teh) per hari untuk pria.

Sementara itu, menurut Harvard Medical School, kopi dan teh tanpa gula memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik karena tidak meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Apakah yang Lebih Baik, Membuat Kopi dan Teh dengan Gula atau Tidak?

Jika ingin mendapatkan manfaat yang optimal, kopi dan teh sebaiknya diminum tanpa gula atau dengan pemanis alami seperti madu atau stevia.

Jika tetap ingin menambahkan gula, sebaiknya tidak lebih dari 1-2 sendok teh per cangkir untuk menghindari efek negatifnya.

Efek Kafein pada Tubuh

Kafein bekerja dengan menghambat reseptor adenosin, yaitu zat yang membuat tubuh merasa lelah. Selain itu, kafein juga meningkatkan dopamin dan adrenalin, sehingga dapat meningkatkan fokus dan energi.

Namun, efek ini bisa berbeda pada setiap orang. Menurut Mayo Clinic, faktor genetik, berat badan, dan toleransi tubuh dapat mempengaruhi bagaimana seseorang merespons kafein.

Jadi, Kopi atau Teh, Mana yang Lebih Sehat?

Jika membutuhkan energi instan, kopi adalah pilihan terbaik karena kandungan kafeinnya lebih tinggi per cangkir. Namun, jika ingin efek yang lebih stabil dan tidak membuat gelisah, teh bisa menjadi alternatif yang lebih baik.

Ternyata kopi vs teh bukanlah masalah besar karena memiliki keunggulan masing-masing dalam hal kafein, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan dan toleransi tubuh terhadap kafein.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *