,
Jakarta
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, disebut juga sebagai Menhan AS,
Pete Hegseth
memiliki
tato
Yang diduga baru diciptakan pada bulan November 2024. Tato tersebut menyebabkan alis terlihat lebih naik. Tulisan tato itu menggunakan bahasa Arab dan bunyinya adalah “kafir”. Kata ‘kafir’ dapat diartikan sebagai orang yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan atau disebut juga dengan istilah kafir.
The New Arab
mengungkapkan bahwa foto-foto yang tersebar online mengindikasikan Hegseth memiliki tato tersebut. Letaknya ada di biseps sisi dalam lengannya yang kanan, hal ini menyulut kemarahan di media sosial serta mendorong timbulnya kekhawatiran tentang motif dibalik tinta tubuh itu.
Sebagian pengguna media sosial memandang bahwa tato yang dimiliki Menteri Pertahanan Amerika Serikat itu melambangkan ketidaksukaan terhadap Islam atau Islamophobia. Terlebih lagi, Hegseth sebelumnya telah menyampaikan komentar-komentar provokatif terkait kelompok umat Muslim. Dia pernah berseru “Bunuh seluruh orang Muslim” saat sedang mabuk di suatu acara bagi para veteran militer pada tahun 2015, seperti dilansir oleh laporan majalah The New Yorker beberapa waktu lampau.
Pada tahun 2018, ketika memberi pidato dalam suatu acara di Yerusalem, Menteri Pertahanan Hegseth menyatakan bahwa tak ada alasan yang membuat mustahil bagi kemunculan kembali Bait Suci di Tembok Temple ataupun Masjid Al-Aqsa. Pernyataannya ini bisa dipandang sebagai dorongan untuk meruntuhkan Masjid Al Aqsa.
Di dalam karyanya yang berjudul “American Crusade” pada tahun 2020, Hegseth melukiskan Islam sebagai lawan Barat. Dia menjabarkan beberapa pandangan ekstrem terhadap umat Muslim dan menjadikannya seolah-olah merupakan kebenaran mutlak.
Pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Hegseth memposting gambar dia sedang menggunakan peralatan pelatihan militer ketika berkunjung ke markas militer di Hawaii. Di antara foto-fotonya ada tato yang nampak jelas. Sepertinya ini adalah tato baru karena dalam fotonya dari November 2024 belum menampilkan adanya tato tersebut.
Dia juga mempunyai beberapa tatoo lain. Pada lengannya bagian atas, terdapat tatto dengan kalimat dalam bahasa Latin “Deus vult” yang artinya “Tuhan kehendaki”. Frase ini merupakan ungkapan Kristiani yang biasanya dipergunakan sebagai semboyan perang saat Perang Salib pada masa Abad Pertengahan, dimana prajurit-prajurit Kristen bertarung menentang orang-orang Muslim di kawasan Levant kontemporer.
Pada bahannya, Hegseth mempunyai tato Salib Yerusalem, versi salib dari agama Kristen yang terkait pula dengan Perang Salihun.
Tattoo bertuliskan “Kafir” milik Hegseth menjadi sorotan negatif akibat ejekan lantaran adanya ketidaksesuaian antara makna dari tulisan itu sendiri di mana berasal dari bahasa Arab dan mengacu kepada orang yang enggan menyembah tuhan, sedangkan simbol salib serta frasa “Deus vult” di Amerika Serikat sering kali dipandang sebagai ikon gerakan-gerakan nasionalis Kristiani, ekstremisme kanan, hingga kelompok Neo-Nazie.
Pada tahun 2021, Hegseth dilarang hadir dalam acara pelantikan Presiden Joe Biden akibat adanya tatoo-nya. Setelah itu, sekitar 12 individu dipindahkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pertimbangan keamanan. Kekhawatiran tentang potensi serangan ekstremis semakin meningkat pada masa-masa tersebut.
Hegseth mempertahankan posisinya dengan menyebut tato-tatonya merupakan simbol kepercayaannya terhadap agama Kristen.
Sebelum menjadi menteri pertahanan, dia dulu seorang pembawa acara TV di Fox News. Dia juga pernah jadi bagian dari Garda Nasional Angkatan Darat Amerika Serikat dan turut berperang di Irak serta Afghanistan. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan, Hegseth terlibat dalam beberapa kasus seperti tuduhan pemerkosaan, pengabaian aturan minum-minuman keras, dan kelalaian dalam hal finansial.