Latihan Ketat Kontingen TNI untuk Parade Bastille Day 2025
Pada tanggal 2 Juli 2025, cuaca di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur terasa cukup terik. Namun, semangat ratusan personel kontingen TNI yang akan dikirim ke Prancis tidak pernah surut. Mereka adalah bagian dari Kontingen Satgas Patriot II yang akan tampil dalam parade Bastille Day 2025 di Paris. Kali ini menjadi momen istimewa karena TNI diundang sebagai pasukan pembuka dari defile yang berjalan kaki mulai dari Arc de Triomphe, melewati Champs-Élysées, dan berakhir di Place de La Concorde.
Seorang prajurit TNI terlihat sibuk memegang handy talkie di tangan kiri sambil membawa mikrofon di tangan kanan. Ia adalah Letnan Kolonel Eka Wira Dharmawan, yang sedang melatih ratusan anggota kontingen agar tampil memukau di hadapan publik Prancis, termasuk Presiden Emmanuel Macron. Dengan suara tegas, ia memberi aba-aba kepada kontingen TNI untuk memulai penampilan mereka.
Kontingen TNI tampil dengan barisan yang rapi dan aksi drum band yang menarik perhatian. Meski tampak sederhana, proses latihan mereka memakan waktu sekitar satu bulan. “Kami berlatih sejak di Indonesia dan juga di Paris, karena selama masa itu ada pengecekan perlengkapan,” ujar Eka saat berbincang dalam sebuah program khusus.
Seleksi Anggota Kontingen TNI
Untuk bisa menjadi bagian dari kontingen Satgas Patriot II, para anggota harus melewati beberapa tahap seleksi. Terdapat dua komposisi pasukan dalam kontingen tersebut: pasukan defile yang terdiri dari 262 orang dan drum band taruna sebanyak 189 orang.
“Anggota pasukan defile berasal dari TNI AD, AU, dan AL. Mereka diseleksi di masing-masing matra. Komposisinya 87-87, khusus untuk matra darat ditambah satu komandan batalyon. Sisanya sama, sehingga totalnya 262,” kata Eka.
Salah satu syarat utama adalah tinggi badan minimum 177,5 sentimeter. Jika seseorang memiliki tinggi di bawah standar tersebut, maka ia akan tereliminasi. Selain itu, setiap personel dinilai memiliki sikap yang baik, kemampuan bekerja sama dengan rekan, serta catatan positif di masing-masing matra.
Sementara itu, 189 taruna yang menampilkan aksi drum band berasal dari tiga akademi dan kesatuan kepolisian. Mereka juga menjalani proses seleksi ketat. “Mereka baru saja menerima alat dari senior. Tampil langsung ke luar negeri butuh kemampuan yang benar-benar mumpuni,” tambah Eka.
Latihan Intensif dan Peralatan Khusus
Latihan yang dilalui oleh anggota kontingen TNI sangat intensif. Setiap hari, mereka melakukan latihan dasar baris-berbaris. Di Lanud Halim Perdanakusuma, para anggota mengenakan pemberat di kaki masing-masing seberat satu kilogram. Mereka harus berjalan sejauh dua kilometer dengan beban tersebut.
Tujuannya adalah untuk melihat postur tubuh dan kemampuan menjaga jarak secara presisi dengan personel drum band. Selain itu, panjang rute yang ditempuh meningkat dari dua kilometer menjadi lima kilometer.
“Harapannya, dengan latihan seperti ini, para anggota kontingen memiliki daya tahan yang luar biasa,” ujar Eka.
Pameran Senjata Buatan PT Pindad
Dalam parade Bastille Day 2025, 262 prajurit TNI turut membawa senjata laras panjang. Senjata tersebut adalah SS2-V5 buatan PT Pindad. “Semua senjata dipilih seragam untuk para prajurit,” ujar Eka.
Setelah berhasil tampil di hadapan publik Prancis, Eka merasa bangga dan bahagia. “Semuanya merasa bangga dan senang, karena mereka melewati latihan yang berat dan mendapat apresiasi positif. Banyak yang menghubungi kami untuk menyampaikan bahwa penampilan kontingen itu sangat rapi dan performanya baik,” tuturnya.
Tampil memukau dalam parade Bastille Day 2025, Panglima TNI pun menyampaikan kebanggaannya terhadap kontingen TNI yang sukses mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.


