Kisah Teladan 3 Polisi yang Jadi Marbot Selama 15 Tahun, Berhasil Produksi Tas Ramah Lingkungan

Posted on

Dedikasi Tiga Anggota Polri yang Menjadi Contoh Bagi Masyarakat

Di tengah tugas berat sebagai anggota kepolisian, beberapa personel Polri menunjukkan dedikasi yang luar biasa dengan melakukan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tiga dari mereka adalah Aiptu Suwarjo, Aiptu Marjoko, dan Aiptu Sukirja. Mereka tidak hanya menjalankan tugas utamanya sebagai polisi, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Aiptu Suwarjo: Berjuang untuk Kebersihan Masjid Selama 15 Tahun

Aiptu Suwarjo, anggota Seksi Humas Polres Rembang, telah menjadi marbot masjid selama 15 tahun. Dalam perannya sebagai marbot, ia tidak hanya membersihkan masjid, tetapi juga merawat kamar mandi, merapikan ruangan, dan memastikan perlengkapan ibadah tersedia bagi jamaah. Kegiatan ini dilakukannya setiap kali ada waktu luang, baik setelah berdinas maupun di hari libur.

“Bantuan itu tidak selalu berupa materi, bisa juga dukungan moril, tenaga, dan pikiran. Saya hanya ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan,” ujar Aiptu Suwarjo. Ia juga sering membantu membersihkan pemakaman umum, memperbaiki saluran air, serta merapikan lingkungan sekitar.

Ketua Takmir Masjid Permata Iman, Suryono, mengungkapkan rasa terharu atas konsistensi Aiptu Suwarjo. “Beliau bukan sekadar anggota Polri yang baik, tetapi juga bagian dari kami. Setiap hari libur atau setelah dinas, beliau selalu menyempatkan diri membersihkan masjid.”

Kapolres Rembang, AKBP Dhanang Bagus Anggoro, memberikan apresiasi atas dedikasi tersebut. Menurutnya, peran anggota Polri dalam kegiatan sosial sangat penting dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat.

Aiptu Marjoko: Beternak Ayam Petelur untuk Berbagi

Selain menjalankan tugas di Polres Pemalang, Aiptu Marjoko juga mengelola peternakan ayam kampung petelur di pekarangan rumahnya. Hasil panen telur digunakan untuk berbagi dengan anak yatim dan warga kurang mampu. Ia juga mengasuh seorang anak yatim yang dititipkan karena ibunya bekerja di luar kota.

“Kami merasa terpanggil untuk merawat dan membimbingnya. Semoga kehadiran kami bisa menjadi penyemangat untuk terus meraih impiannya,” ujar Aiptu Marjoko. Peternakan yang awalnya hanya bermodal kecil kini berkembang menjadi usaha yang menopang perekonomian keluarganya.

Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, memberikan apresiasi atas inisiatif Aiptu Marjoko. “Ini bukan sekadar soal usaha pribadi, tetapi juga kepedulian sosial yang luar biasa.” Kisah ini bahkan menginspirasi anggota lain untuk mulai memanfaatkan lahan kosong sebagai peternakan kecil.

Aiptu Sukirja: Mengembangkan Usaha Tas Ramah Lingkungan

Aiptu Sukirja, Bhabinkamtibmas Polsek Ngluwar, Polresta Magelang, telah merintis usaha kerajinan tas ramah lingkungan sejak 1999. Usaha bernama Wida’s Collection ini memproduksi berbagai jenis tas menggunakan bahan alami seperti enceng gondok, pandan, dan gedebog pisang.

Produk ini dipasarkan ke berbagai daerah, termasuk Pasar Beringharjo Yogyakarta dan Bali. Aiptu Sukirja juga menggandeng warga sekitar sebagai karyawan dan rutin memberikan pelatihan keterampilan, seperti menjahit dan merajut, demi menjaga kualitas dan efisiensi produksi.

“Tujuan utama dari usaha ini adalah memberdayakan masyarakat agar bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Aiptu Sukirja. Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. “Kreativitas anggota Polri seperti ini patut menjadi inspirasi. Selain menjalankan tugas utama, mereka juga mampu berkontribusi menggerakkan ekonomi lokal.”

Kesimpulan

Tiga anggota Polri ini menunjukkan bahwa pengabdian tidak hanya terbatas pada tugas resmi. Dengan berbagai inisiatif sosial dan kewirausahaan, mereka menjadi contoh nyata bahwa polisi juga bisa menjadi pelayan kemanusiaan yang berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Melalui tindakan sederhana, mereka menebarkan kasih sayang dan empati, serta memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat.