Kikim dan Besemah: Kabupaten Baru yang Menggerakkan Kemajuan Sumsel

Posted on

Sejarah dan Transformasi Kabupaten Lahat

Kabupaten Lahat, yang dikenal dengan warisan situs megalitiknya serta adat istiadat yang kaya, sedang menghadapi perubahan besar yang akan mengubah wajahnya secara fundamental. Wilayah ini selama bertahun-tahun menjadi simbol keberagaman budaya dan kekayaan alam. Kini, rencana pemekaran yang selama ini dinanti-nanti masyarakat mulai menapaki langkah nyata.

Pemekaran ini bukan sekadar pemisahan administratif biasa. Ia merupakan hasil dari perjuangan panjang warga yang ingin mempercepat pembangunan, membuka akses pelayanan publik, dan memperkuat identitas daerahnya. Dua calon kabupaten yang siap menjadi entitas baru adalah Kikim Area dan Besemah. Mereka membawa harapan serta tantangan yang harus disikapi dengan bijak.

Perjalanan Lahat dari Masa Kolonial hingga Kini

Lahat memiliki akar sejarah yang sangat kuat, dimulai dari era Kesultanan Palembang, residensi kolonial Hindia Belanda, hingga era kemerdekaan Indonesia. Perjalanan administratifnya mencatat beberapa pemekaran penting seperti pemisahan Kota Pagar Alam tahun 2001 dan Kabupaten Empat Lawang tahun 2007. Meskipun begitu, identitas budaya dan adat istiadat seperti marga Lematang, Kikim, dan Basemah tetap menjadi pondasi kuat masyarakatnya.

Momentum Baru untuk Kikim Area dan Besemah

Wacana pemekaran yang sudah lama digulirkan kini semakin menguat dengan dibukanya kembali moratorium pemekaran oleh Kemendagri pada April 2025. Kikim Area, dengan luas sekitar 1.490 sampai 1.496 km² dan penduduk lebih dari 90 ribu jiwa, menjadi salah satu calon kabupaten yang mendapat perhatian serius. Sumber daya alamnya yang melimpah seperti batu bara, minyak bumi, dan perkebunan membuatnya potensial untuk berkembang.

Di sisi lain, Besemah yang mencakup beberapa kecamatan strategis juga memancarkan potensi besar melalui pertanian dataran tinggi dan pariwisata alam yang menawan. Kedua calon DOB ini bukan hanya wujud administrasi baru, tapi simbol aspirasi kolektif masyarakat Lahat.

Narasi Baru Persatuan Identitas dalam Kekinian

Pemekaran ini juga merupakan panggilan untuk memperkuat budaya dan identitas lokal. Suara dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat hingga generasi muda, menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah untuk memperkuat akar budaya sekaligus membuka peluang baru dalam dunia modern yang semakin dinamis.

Momentum Politik dan Aspirasi Pemerintah

Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, menunjukkan dukungan nyata terhadap pemekaran ini. Ia mengajak DPRD dan berbagai stakeholder untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi Kikim Area dan Besemah agar menjadi kabupaten baru yang mandiri. Proses pelaksanaan pun mulai dirancang dengan strategi matang, dari penunjukan Penjabat hingga tahapan Pilkada.

Harapan, Tantangan, dan Semangat Kolektif Baru

Warga berharap pemekaran bisa membuka pintu bagi pembangunan infrastruktur, pemerataan pelayanan, dan peningkatan ekonomi lokal yang selama ini terbentur oleh wilayah yang sangat luas dan beragam. Namun, proses ini tentu diiringi tantangan seperti kesiapan fiskal, administrasi, serta harmonisasi budaya dan politik yang harus dikelola dengan cermat.

Masa Depan yang Cerah dan Dinamis

Kabupaten Lahat sedang menulis babak baru dalam sejarahnya yang panjang, dari situs megalitik yang misterius hingga gerakan pemekaran yang sarat makna dan potensi. Dengan Kikim Area dan Besemah yang bersiap menjadi kabupaten mandiri, masa depan Lahat tampak cerah, penuh dinamika, dan menawarkan kesempatan lebih besar bagi masyarakatnya untuk tumbuh dan berkembang secara adil serta berkelanjutan.